Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

PELIHARALAH RASA LAPAR ANDA (BAGIAN KEDUA) - SELESAI

Oleh John Bevere PENYEMBUH    UNTUK    JEMAAT    YANG    SUAM Sikap apatis ini, yang begitu lazim di dalam jemaat, persis merupakan apa yang dibahas Yesus dalam pesan-Nya kepada jemaat di Asia . Dengarkan kata-kata-Nya: “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; Jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why. 3:20 NIV) Sungguh mengherankan bagaimana para pendeta sering menggunakan ayat ini sebagai panggilan kepada mereka yang belum percaya, tetapi itu sama sekali bukan apa yang sedang yesus bicarakan. Ia sedang berbicara kepada gereja-Nya; Ia sedang berbicara kepada orang-orang percaya yang tidak memiliki kehangatan. Perhatikan Ia berkata,” Jikalau ada orang yang mendengar . . . “Apa yang menahan kita untuk mendengar? Jiwa yang kenyanglah yang menghalangi kita untuk mendengar suara-Nya .   Allah mengutus Musa ke padang gurun yang sepi, jauh dari keramaian Mesir u

PELIHARALAH RASA LAPAR ANDA - John Bevere (Bagian pertama)

Kita akan sangat menginginkan apa yang kita makan.                                                                               Agar seseorang   yang belum diselamatkan dapat mendekat kepada   Allah yang hidup, Tuhan sendiri yang harus pertama-tama menariknya. A. W. Tozer menulis, “Sebelum seseorang berdosa dapat memiliki pikiran yang benar tentang Allah, harus ada karya pencerahan yang dikerjakan di dalam dia.” (They Pursuit of God, hlm.11) . Yesus   sendiri memberi tahu kita, “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepadaKu jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” ( Yoh. 6:44). Inilah sebabnya doa syafaat untuk orang lain yang tidak memiliki hubungan dengan Allah melalui Yesus amat sangat penting. Sekalipun Allah “ingin agar semua orang diselamatkan dan mengenal kebenaran” (1Tim. 2:4), dan telah mengusahakan tujuan ini secara konsisten disepanjang sejarah, Ia tetap ingin anak-anak-Nya menangkap belas kasihan-Nya bagi orang berdosa dan berseru kapada Dia untuk kepentin