Skip to main content

DOSA YANG TIDAK MENDATANGKAN MAUT

 Oleh Bp. Peter B. K.


Apa yang dimaksud dalam 1 Yohanes 5:16 dengan dosa yang tidak mendatangkan maut dan dosa yang mendatangkan maut?

“Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.” (1John 5:16-17,TB)



“16-17 For instance, if we see a Christian believer sinning (clearly I’m not talking about those who make a practice of sin in a way that is “fatal,” leading to eternal death), we ask for God’s help and he gladly gives it, gives life to the sinner whose sin is not fatal. There is such a thing as a fatal sin, and I’m not urging you to pray about that. Everything we do wrong is sin, but not all sin is fatal.” (1 Yoh. 5:16-17,The Message)

16If anyone sees his brother [believer] committing a sin that does not [lead to] death (the extinguishing of life), he will pray and [God] will give him life [yes, He will grant life to all those whose sin is not one leading to death]. There is a sin [that leads] to death; I do not say that one should pray for that. 17All wrongdoing is sin, and there is sin which does not [involve] death [that may be repented of and forgiven]. (1 Yoh. 5:16-17)

Untuk menjawab pertanyaan di atas, pertama-tama, mari memperhatikan beberapa hal yang dinyatakan oleh baik secara eksplisit (terang-terangan) maupun secara implisit (tersirat atau tersembunyi) nats tsb :

1) Ada dua macam dosa yang disebutkan di sana : dosa yang tidak mendatangkan maut dan dosa yang mendatangkan maut;

2) Dosa yang tidak mendatangkan maut disebut sebagai dosa yang dilakukan oleh saudara seiman, sedangkan dosa yang mendatangkan maut tidak disebutkan dilakukan oleh seorang saudara yang mana ini sangat mungkin diartikan ‘dilakukan oleh mereka yang di luar iman kepada Kristus’.

3) Jika ada yang melakukan dosa yang tidak mendatangkan maut, kita diperintahkan berdoa bagi orang yang melakukannya supaya Tuhan memberikan hidup. Terhadap dosa yang mendatangkan maut, kita tidak diperintahkan berdoa untuk itu. Doa yang dimaksud di sini adalah doa syafaat : suatu doa yang dinaikkan untuk kepentingan orang lain.

Dari beberapa data di atas kita melangkah lebih jauh :


DOSA YANG TIDAK MENDATANGKAN MAUT

Dari beberapa terjemahan Alkitab yang ada dikatakan bahwa ada dosa yang tidak membawa kita kepada kematian kekal. Jadi, bisa dikatakan di sini, dosa yang tidak mendatangkan maut adalah dosa yang dilakukan tersebut tidak sampai / tidak akan menyebabkan keselamatan menjadi hilang.

Apakah ini benar bahwa dosa kita tidak menyebabkan kita kehilangan keselamatan kekal kita? Benar.

Alasannya antara lain :

1- Setelah diselamatkan, kita bukanlah orang yang sempurna dan masih sangat mungkin jatuh dalam dosa atau berbuat dosa

2- Keselamatan yang dari Tuhan itu kuat dan bukan merupakan suatu posisi yang mudah diubah-ubah begitu saja oleh setiap kesalahan kita. Misalnya jika satu kali kita berdosa (kecil atau besar) kita langsung hilang keselamatannya dan ketika kita minta ampun, keselamatan kembali lagi. Berdosa lagi, hilang lagi keselamatannya lalu minta ampun lagi didapat kembali keselamatannya. Keselamatan diberikan dengan melalui pengorbanan Kristus oleh kasih karunia Tuhan yang besar. Mereka yang percaya diselamatkan dan menjadi milik Allah dan tidak mudah merampas apa yang sudah menjadi milik Allah (Yes. 41:7-10; Yoh. 10:27-29)

3- Apakah ini berarti kita boleh melakukan dosa-dosa yang termasuk golongan ini karena keselamatan kita tidak mungkin hilang? Tidak boleh. Karena dosa bagaimanapun juga membawa dampak yang merusak dan merugikan begitu banyak hal. Baik hidup kita pribadi, jasmani atau rohani bahkan lebih lagi merugikan hubungan kita dengan Tuhan dan tidak membawa kemuliaan bagi Kerajaan Allah karena hidup dalam dosa merupakan kesaksian yang buruk bagi Tuhan.

Dampak lain yang tidak kalah menakutkan adalah bahwa dosa (sekalipun tidak mendatangkan maut) membawa hati kita semakin keras dan semakin menjauhkan kita dari hati yang hancur yang diperlukan untuk pertobatan kita. Semakin jauh kita melangkah dalam dosa, semakin keras hati kita, semakin sukar untuk kita bertobat dan kembali kepada Tuhan. Dosa yang semula tidak mendatangkan maut apabila diteruskan dapat membawa pada puncaknya kepada dosa yang mendatangkan maut. Penjelasan mengenai hal ini akan dibahas pada saat membahas apa bentuk-bentuk kedua macam dosa ini.

4- Terhadap dosa yang sedemikian, ada perintah untuk kita yang mengetahui bahwa apabila ada saudara seiman yang melakukan hal tersebut. Yaitu perintah untuk mendoakan atau berdoa syafaat untuk saudara tsb. Apa tujuan doa syafaat tsb? Yaitu supaya Tuhan bekerja dan menjamah hati saudara seiman yang melakukan dosa tsb supaya bertobat dan kembali kepada Tuhan, mengalami pemulihan hidup dan tetap pada jalur keselamatan yang sudah diterimanya. Doa syafaat merupakan sarana untuk Tuhan bekerja lebih lanjut dalam hidup saudara seiman tsb supaya akhirnya ia tidak berkeras untuk hidup di dalam dosa.

5- Jenis-jenis dosa apa saja yang termasuk golongan dosa yang tidak mendatangkan maut akan dijelaskan setelah pembahasan mengenai dosa yang mendatangkan maut.


DOSA YANG MENDATANGKAN MAUT

Menggunakan perbandingan antar ayat di dalam Alkitab, maka dapat disampaikan di sini antara lain :

1) Dosa yang mendatangkan maut / kematian kekal dapat disamakan dengan dosa yang tidak dapat diampuni yaitu menghujat Roh Kudus :

“Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Mark 3:29)

“Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni” (Luk 12:10)

Dosa yang tidak terampuni / tidak mendapat ampun pasti berakibat hukuman kematian kekal di lautan api. Itulah maut/ kematian yang kedua.

Dosa menghujat Roh Kudus, singkatnya, adalah dosa dimana orang dengan sengaja dan terang-terangan menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, menolak untuk bertobat dan menerima kasih karunia pengampunan dari Tuhan.

Dosa ini disebut menghujat Roh Kudus karena Roh Kudus selalu bersaksi atau mengarahkan orang kepada Kristus. Roh Kudus adalah Roh yang memuliakan Kristus (Yoh : 15:26; 14:26) sehingga pekerjaan-Nya adalah mewahyukan Kristus kepada manusia dan membawa manusia untuk datang kepada Kristus untuk menerima keselamatan. Jika ‘tarikan’ atau ‘ajakan’ Roh Kudus ini ditolak dengan sengaja bahkan dengan tanpa sungkan-sungkan orang tsb menghinakan Kristus dengan menyebutnya sebagai tuhan yang palsu atau berasal dari setan maka inilah dosa yang tidak terampuni.

2) Dari konteks pembicaraan mengenai dosa yang mendatangkan maut di 1 Yohanes 5 kita melihat :

18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

21 Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

(1 Yoh. 5:18-21)

Disebutkan antara lain di sana :

- Setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa (terjemahan lain menjelaskan yang dimaksud adalah tidak terus menerus tinggal dalam dosa)

- Kita dapat bebas dan menang dari dosa karena Yesus (Dia yang lahir dari Allah – ayat 18) melindungi dan menjaga kita tetap di jalur kemenangan-Nya sehingga iblis tidak dapat menjatuhkan kita kembali kepada kehidupan yang lama

- Di dalam Yesus kita tahu kita berasal dari Allah, dan yang di luar Yesus ada di bawah kuasa iblis (ayat 19). Dan selama kita ada di dalam Yesus, kita tidak akan masuk ke dalam maut dan kehilangan keselamatan kita

- Mereka yang beroleh pengertian untuk mengenal Yang Benar, di dalam Yang Benar yaitu di dalam Yesus Kristus disebut sebagai orang yang mengikuti Allah yang benar dan beroleh hidup kekal (ayat 20)

- Terakhir, jemaat diperingatkan untuk berhati-hati terhadap apapun yang disembah sebagai tuhan/ berhala (ayat 21). Jika dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya bisa disimpulkan bahwa berhala adalah tuhan yang salah, sedangkan Yesus adalah Tuhan Yang Benar.

Nah, dari semua pembahasan dan konteks di atas , maka dapat disimpulkan bahwa dosa yang mendatangkan maut adalah dosa yang terkait dengan mengikuti tuhan/ilah yang lain, tuhan yang salah yang berasal dari dunia ini dan yang ada di bawah kuasa si jahat, yang melepaskan keimanan kepada Yesus dan beralih kepada penyembahan illah-illahi lain.

Jadi, dihubungkan poin 1 (menghujat Roh Kudus) dan poin 2(menyembah illah selain Yesus) maka dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dosa yang mendatangkan maut adalah dosa penolakan untuk menaruh iman kepada Kristus tetapi memilih illah yang lain sebagai tuhannya. Bisa dikatakan pula bahwa dosa yang mendatangkan maut adalah kemurtadan dimana orang meninggalkan imannya yang semula kepada Kristus kini ia memberikan penyembahan kepada tuhan yang lain, yang sesungguhnya bukan Tuhan.

Jadi, apa yang termasuk dosa yang tidak mendatangkan maut?

Ditilik dari apa yang sudah disampaikan mengenai dosa yang mendatangkan maut di atas, maka dosa dapat digolongkan sebagai dosa yang tidak mendatangkan maut adalah semua dosa yang lain selain dosa yang mendatangkan maut di atas. Baik itu dosa yang besar atau dosa yang kecil (sepele) yang dilakukan dalam hidup sehari-hari, dosa-dosa tersebut yang masih dilakukan oleh orang-orang Kristen pada umumnya termasuk dalam dosa yang tidak mendatangkan maut. Demikian penjelasan saya.


Catatan akhir (PENTING UNTUK DIBACA DAN DIRENUNGKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH)

1- Meskipun ada yang disebut sebagai dosa yang tidak mendatangkan maut, kita tidak boleh menggunakan ini sebagai kesempatan untuk berbuat dosa, apalagi hidup dalam dosa. Kita dipanggil untuk bebas merdeka dan berkemenangan atas dosa oleh kuasa salib Kristus dan masuk ke dalam hidup yang baru yang tidak dihabiskan dalam kubangan dosa namun dalam kemuliaan panggilan Tuhan untuk menjadi saksi dan membawa banyak jiwa menjadi murid Kristus.

2- Walaupun dosa yang dilakukan oleh orang percaya tergolong dosa yang tidak menghilang keselamatannya, namun itu tetap mengandung suatu risiko yang besar. Mengapa? Karena dalam setiap dosa itu mengandung tipu daya (Ibr. 3:13) yang dapat menegarkan hati sehingga kemudian membuat kita akhirnya terikat dan pada akhirnya memilih jalan hidup dosa daripada hidup bagi Tuhan. Mereka yang hidup dalam dosa merisikokan keselamatannya apabila pada saat terakhir ia tetap menolak Kristus.

3- Itulah sebabnya terhadap saudara seiman yang terikat dosa, kita wajib mendoakannya supaya dengan segera Roh Tuhan dibebaskan untuk bekerja sepenuhnya atas saudara seiman tsb sehingga ia beroleh roh pertobatan dan kembali kepada kehidupan yang kudus, yang berkenan di hadapan Tuhan dan bahkan lebih daripada itu, supaya akhirnya saudara kita tsb menyerahkan diri menjadi hamba kebenaran :

“Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.”(Rom 6:18-19)

dan juga senjata kebenaran untuk mengalahkan pekerjaan si jahat :

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran (Roma 6:12-13).

4- Apakah mungkin saudara seiman melakukan dosa yang mendatangkan maut? Dari konteks ayat-ayat yang dibahas di atas dalam 1 Yohanes 5:16-21 bisa disimpulkan bahwa orang yang telah percaya dapat pula melangkah melampaui batas sehingga ia jatuh sedemikian dalam sehingga ia melakukan dosa yang mendatangkan maut: ia tidak lagi percaya dalam hatinya bahwa Yesus itu Tuhan.

Yang perlu diketahui di sini, tidak semua orang yang melayani dan aktif di kegiatan rohani atau gerejawi termasuk sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan. Mulut mereka bisa jadi mengakui Yesus sebagai Tuhan namun di dalam hati dan melalui hidup mereka tidak nampak tanda-tanda penyembahan yang sejati kepada Yesus Tuhan.

Demikian komentar saya mengenai pertanyaan ini. Kiranya bahan yang sedikit dan sederhana ini dapat diterima sebagai berkat oleh pekerjaan kuasa Roh Kudus di dalam hidup kita masing-masing. Amin.

Comments

  1. Terima kasih penjelasannya,saya sekarang mengerti. Thks admin Tuhan Yesus memberkatimu

    ReplyDelete
  2. Terimakasih penjelasannya Tuhan Yesus memberkati

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar