Skip to main content

KRISIS DI INDONESIA

Oleh: Peter B, MA
Indonesia dilanda krisis demi krisis. Kita yang menutup mata terhadap hal ini akan serupa katak yang dimasukkan ke dalam panci berisi air yang sedang dipanaskan. Tanpa disadari katak itu perlahan namun pasti menuju pada kematiannya. Setiap anak Tuhan maupun pemimpin Kristen yang mengabaikan hal ini dan memandang enteng kondisi Indonesia, akan terkejut dan terlambat untuk mempersiapkan diri menghadapi masa-masa gelap atas Indonesia. Karena sesuatu yang mengerikan sedang membayangi nasib bangsa ini. Berapa banyak yang mengetahuinya?
Dan salah satu krisis di atas segala krisis adalah krisis kepemimpinan. Amsal 29:18  mengatakan "Bila tidak ada wahyu (dalam bahasa Inggris : vision,yang artinya visi atau tujuan), menjadi liarlah rakyat.… " Tidak ada visi berarti tidak ada kepemimpinan karena visi lahir dari kepemimpinan sejati. Maka jelaslah pula dikatakan oleh firman tadi bahwa tanpa kepemimpinan maka rakyat menjadi liar.
Dihubungkan dengan keadaan Indonesia yang sedang mengalami krisis kepemimpinan, sudah dapat diperkirakan bahwa ini akan berdampak terjadinya kekacauan di antara masyarakat yang semakin tak terkendali dan brutal.
Darimana terjadi krisis kepemimpinan yang begitu besar atas Indonesia? Ini terjadi berdasarkan prinsip otoritas anak-anak Tuhan di alam roh. Yesus katakan, "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" (Mat. 16:19). Jika otoritas atas alam roh diberikan kepada kita dan secara lebih besar kepada pemimpin rohani maka apa yang diikat dan dilepaskan di alam roh itu akan terjadi di alam nyata. Jika pemimpin rohani menyimpang maka itu pula yang terjadi di alam nyata. Pemimpin rohani yang palsu melahirkan pemimpin yang palsu dalam kehidupan nyata. Tidak heran jika di wilayah rohani terjadi krisis kepemimpinan maka di area hidup sehari-hari pun terjadi kelangkaan kepemimpinan. Roh yang bekerja di antara pemimpin rohani akan juga bekerja di antara pemimpin jasmani. Maka bayangkan jika yang bekerja atas para pemimpin rohani kita bukan Roh yang Suci tetapi roh kesombongan, ketamakan, kebencian, pembunuhan, cinta diri, mencari keuntungan melalui nama Tuhan, kemunafikan, perpecahan dan korupsi!
Krisis kepemimpinan atas bangsa ini adalah tanggung jawab setiap umat Tuhan dan secara khusus para pemimpin rohani yang membiarkan kuasa-kuasa kegelapan bebas bekerja melalui (hidup yang jahat di hadapan Tuhan) ketimbang menjadi saluran Roh Kudus melawat umat Tuhan dan bangsa ini.
Jadi inilah waktunya para pemimpin rohani di Indonesia untuk berdoa, merendahkan diri, mencari wajah Tuhan (bukan melulu tangan kuasa Tuhan yang diharapkan mengadakan mujizat-mujizat), dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Demi pemulihan Indonesia. Sebelum pemimpin-pemimpin yang lalim menempati tahta kekuasaan dan melapangkan pekerjaan kuasa gelap atas Indonesia.
Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi Indonesia di tangan pemimpin yang akan naik dan strategi  Tuhan untuk pemulihan Indonesia :
http://worshipcenterindonesia.blogspot.com/2014/04/krisis-kepemimpinan-yang-menumbuhkan_15.html

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar