Skip to main content

SATU PERTANYAAN UTAMA

Yesus disalib di antara dua pencuri - kemarin dan esok. Salah satu dari mereka terikat dengan masa lalunya - pada perkara-perkara yang telah ia lakukan. Yang seorang lainnya terikat dengan masa depan - memohon kepada Yesus untuk mengingat dirinya ketika Ia datang di Kerajaan-Nya. Sementara tergantung di atas salib, Yesus memuji pencuri kedua karena imannya yang luar biasa namun mengoreksi pemahamannya. Ia berkata, "HARI INI kamu akan bersama-sama dengan aku di Firdaus."

Banyak yang hanya mampu memandang Yesus dari sudut masa lalu, Yesus yang alkitabiah dan yang tercatat oleh sejarah. Yang lain berfokus pada kedatangan-Nya kedua kali. Namun jika kita ingin melihat Dia sebagaimana adanya Dia, kita harus memandang-Nya PADA HARI INI. Nama-Nya bukanlah "Aku dulu ada (I was)" atau "Aku akan ada (I will be)" tetapi "Aku ada (I am)". Hari kemarin tidak ada lagi demikian pula hari depan pun belumlah ada. Satu-satunya hal dimana kita harus menghidupinya adalah saat ini, dan itulah saat dimana kita harus melihat Dia dan berjalan bersama dengan Dia.



Saya menyukai gelang yang bertuliskan, "Apa biasanya akan Yesus lakukan (What would Jesus do)." Saya pernah memakainya bertahun-tahun dan masih mencoba untuk menerapkannya dalam hidup saya, namun saya pikir yang sungguh-sungguh kita perlukan adalah yang bertuliskan,”Apa yang sedang Yesus lakukan (What is Jesus doing)?" Jadi pertanyaan utamanya semestinya adalah, "Apa yang akan Tuhan sedang lakukan di dunia hari ini?" Apakah kita adalah bagian di dalamnya? Jika tidak, mengapa kita tidak ada di sana?

Pertanyaan utama yang kedua adalah, "Apa yg sedang Tuhan kerjakan dalam hidup saya hari ini? "Ini sungguh-sungguh perlu untuk ditanyakan bahkan sebelum menanyakan pertanyaan yang pertama. Tuhan mengerjakan banyak hal di dunia hari ini, dan tidak ada seorang pun yang sanggup mengambil bagian dalam semua yang dikerjakan Tuhan itu, tapi kita seharusnya memahami apa yang sedang Tuhan kerjakan itu & mengetahui dimana posisi kita dalam kegerakan Tuhan.

Pada saat Roh disebutkan pertama kali dalam Alkitab, Ia sedang bergerak. Saya tidak pernah menemukan satu ayat pun yang mengatakan bahwa Roh telah berhenti. Sebab itu, untuk berjalan bersama-sama Tuhan pada saat ini hampir selalu melibatkan diri menjadi bagian suatu kegerakan. Suatu kegerakan itu bergerak, pergi ke suatu tempat. Ini adalah sifat dari firman kehidupan - yang adalah sungai, bukan danau atau sebuah kolam. Sungai itu bergerak, pergi ke suatu tempat.

Dimanakah kita sedang bergerak dalam kehidupan rohani kita?

(Disadur & diterjemahkan secara bebas dari Word of the Week, An Ultimate Question Week 48)

(Ditulis oleh Rick Joyner Diterjemahkan oleh Bpk. Peter B.)

Comments

Popular posts from this blog

BERDOA PADA YESUS, MUNGKINKAH DIJAWAB OKNUM LAIN?

Oleh: Peter B, MA Dalam Galatia 1:6-9, rasul Paulus menulis, "Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain , yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda   dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia." Dengan jelas disampaikan oleh rasul Paulus bahwa ada injil lain yang berbeda dengan yang diajarkannya, suatu injil yang ujung-ujungnya mengacaukan jemaat dan yang memutarbalikkan injil Kristus.  Dalam bagian lain, sang rasul kembali menulis pesan yang hampir sama:  2 Korintus 11:...

HIKMAT DAN KUTIPAN

KEMANAKAH SEHARUSNYA SAYA MEMBERIKAN PERPULUHAN ?

Oleh Tjia Timotius SEKAPUR SIRIH Suatu kali ketika saya sedang melayani ke Balikpapan, seorang usahawan Kristen bertanya kepada saya “Pak, apakah perpuluhan itu harus diberikan kepada gereja lokal tempat saya beribadah?”. Ya mungkin inlah pertanyaan yang ada dalam benak banyak anak-anak Tuhan. “Haruskah perpuluhan diberikan kepada gereja lokal tempat kita berbakti?” Tentu saja jawaban pertayaan di atas bisa bersama tergantung siapa yang menjawabnya. Kebanyakan pendeta gembala sidang di kota pasti dengan senang hati akan menjawab “Ya, harus!” karena mereka berkepentingan dengan penggunaannya, tetapi pendeta desa atau penginjil keliling mungkin mempunyai jawaban yang berbeda “Tidak harus!” karena masing-masing mempunyai sudut pandang dan kepentingan yang berbeda. Seorang usahawan Kristen pernah berkata “perpuluhan adalah ajaran hukum Taurat sedangkan kita saat ini telah dipanggil masuk dalam hukum Kasih Karunia, jadi sudah seharusnya kita pun meninggalkan ajaran perpuluhan!” jadi mana ya...