Skip to main content

SUDAHKAH ANDA MEMBALAS CINTA TUHAN?

Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA

Presiden AS ke-35, John F Kennedy pernah mengucapkan salah satu kalimat yang paling terkenal dalam sejarah, "Jangan tanyakan apa yang negaramu dapat perbuat kepadamu, tapi tanyakanlah apa yg kamu dapat perbuat bagi negaramu. "Konon, kalimat tersebut menginspirasi Amerika menjadi bangsa yang lebih maju. Salah satunya, pendaratan manusia pertama di bulan dilakukan hanya 6 tahun sejak pidato tersebut disampaikan!

Meski pengaruhnya luar biasa, di dunia dimana tidak pernah ada pemerintahan yang sempurna atau negara ideal, sejatinya pesan tsb kurang berdasar. Orang diminta berkorban untuk suatu lembaga yang acapkali masih berlaku tidak adil kepada rakyatnya. 

Nah, pernahkah kita mengajukan pertanyaan tsb dalam konteks hubungan kita dengan Tuhan? Bukankah pantas apabila Tuhan bertanya seperti ini pada kita, "Jangan tanyakan apa yang Aku dapat perbuat bagimu, tapi tanyakanlah apa yang kamu dapat perbuat bagi-Ku?" Kita tidak perlu pertanyakan apa yang Tuhan dapat perbuat bagi kita: Ia telah melakukan pengorbanan terbesar dan hingga hari ini masih tetap memberikan yang terbaik bagi kita! Justru kitalah yg harus menanyakan terus menerus apa yang telah dan akan kita lakukan bagi Dia, yang sudah begitu kasih kepada kita. 

Orang yang cinta Tuhan tidak banyak menuntut kepada Tuhan. Ia rajin mengucap syukur dan rindu selalu mempersembahkan sesuatu bahkan seluruh hidupnya pada Tuhan. Hari ini, kebanyakan orang Kristen bahkan yg mengaku sebagai hamba Tuhan sekalipun, tidak demikian. Di pikiran mereka masih lebih memikirkan apa yang Tuhan dapat kerjakan bagi hidup atau pelayanan mereka. Pengorbanan diberikan hanya supaya mendapat lebih banyak dari Tuhan. 

Daud tidak demikian. Dengan segala ketulusan, ia mencintai Tuhannya. Itu sebabnya ia bertanya, "Apakah yang dapat aku berikan kepada Tuhan untuk segala hal baik yang telah dilakukan-Nya kepadaku?" (Mzm. 116:12). Persembahan dalam ketulusan. Itu yang dicari Tuhan. Bagaimana dengan Anda dan saya? 

Salam revival! Kemuliaan Tuhan atas Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar