Skip to main content

HIKMAT YANG PERLU DIRENUNGKAN BAGI PENGGUNA MEDIA SOSIAL DAN NETIZEN

Oleh: Bpk. Peter B. K.

(Tuhan melihat semuanya hingga hati dan motif kita terdalam. Berbahagialah yang memperhatikan nasihat dan petunjuk-Nya)

"Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang yang menangkap telinga anjing yang berlalu.

Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut,
demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau."

Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran.

Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.

Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati."

Amsal 26:17-22, versi Terjemahan Baru

He who, passing by, stops to meddle with strife that is none of his business is like one who takes a dog by the ears.

Like a madman who casts firebrands, arrows, and death,
So is the man who deceives his neighbor and then says, Was I not joking?

For lack of wood the fire goes out, and where there is no whisperer, contention ceases.

As coals are to hot embers and as wood to fire, so is a quarrelsome man to inflame strife.

The words of a whisperer or slanderer are like dainty morsels or words of sport ; and they go down into the innermost parts of the body .

Proverbs 26:17-22, Amplified Version

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar