Skip to main content

DI MANA SUKACITA ANDA?

Oleh: Peter B, MA

Seolah sudah menjadi sesuatu yang umum apabila orang mengatakan bahwa seandainya ia lebih kaya, memiliki pasangan yang cantik atau tampan dan lebih mencintai, keluarga yang baik, atau memiliki jabatan maupun pekerjaan yang lebih baik dan seterusnya -maka  mereka akan bahagia dan makin bahagia lagi. Sesungguhnya itu semua ialah pemikiran dan prinsip hidup yang melekatkan kebahagiaan, kegembiraan dan sukacita hidup pada segala hal di luar mereka. Jika keadaan-keadaan di luar mereka baik dan menyenangkan, maka hidup mereka pun akan ceria. Jika kebalikannya, maka hancur dan runtuhlah kegirangan hati mereka.

Jika direnungkan dengan jernih, apa yang acap dipikirkan banyak orang di atas menunjukkan betapa rapuh dan rentannya kebahagiaan manusia itu. Jika digantungkan pada hal-hal duniawi yang mudah berubah dan tidak lama keberadaannya, hidup manusia akan serupa pengguna-pengguna narkoba yang kecanduan kebahagiaan semu. Yang kesenangannya sebentar ada ketika ia memakainya, tapi yang segera berganti penderitaan yang pedih setelah hilang efeknya.

Tidak demikian mereka yang tahu rahasia sukacita sejati. Yang disediakan oleh pencipta manusia dan yang ada pada Diri-Nya sendiri. Santo Agustinus berkata, "… hati kami tidak akan tenang sebelum berteduh di dalam-Mu". Sang pemazmur merenung dan menuliskan lagunya, "Ya, karena DIA hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya" (Mazmur 33:21). Begitupun Paulus, ia menuliskan kepada jemaat Galatia, "Buah roh itu:..sukacita" (Gal. 5:22) dan pada jemaat Filipi, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4). Ya, di dalam Dia ada sukacita. Saat Ia ada di hati kita sungai sukacita akan mengalir. Tak akan pernah kering. Tak akan pernah surut. Malah semakin deras dan keras alirannya. Saat Kristus sungguh-sungguh tinggal di hati, sukacita tak terkatakan itu memenuhi hati kita. Tak terpengaruh oleh apapun. Akan berdiam di sana walaupun dunia bergoncang dan yang terjadi mengecewakan kita. Sebab saat Tuhan bertahta di hati kita, sukacita sorga melimpah dalam kita. Sukacita yang nyata, makin kuat dan sampai kekal.

Haleluya,
Kau ada dalam hatiku
Takkan patah semangatku
Takkan hilang kekuatanku

Haleluya,
kumau bersorak bagi-Mu
Sukacita sorga nyata
di hidupku

Maukah Anda membuka hati bagi Tuhan supaya sukacita sorga itu menjadi milik Anda hari ini dan seterusnya?

#JanganCariSukacitaDunia
#JanganPuasKegembiraanSesaat
#BahagiaItuKarenaTuhan
#KesukaanCeriaItuDalamTuhan

#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar