Skip to main content

HIKMAT LARON

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Laron menyukai terang untuk mencari pasangan dan bereproduksi. Melalui cahaya, mereka seolah mencari kebahagiaan dan kelangsungan hidup mereka.
Sesungguhnya ini menggambarkan manusia dalam pencariannya akan arti dan kebahagiaan dalam hidup. Hati manusia rindu menemukan cahaya yang menerangi dan memperjelas arah hidup dan nasibnya. Dalam pencarian itu, banyak yang tertipu bagai laron² yang mendekati sumber² cahaya palsu. Itulah sinar dan gemerlap dunia yang memancing dan menggoda setiap insan datang dan mencari kesenangan hidup. Dari jauh terlihat cahay itu menjanjikan dan menyukakan hati, namun ketika didekati ternyata tidak seperti penampakannya. Bagi laron, kegagalan membedakan mana terang sebenarnya dan terang yang palsu ialah persoalan hidup dan mati. Begitu juga dengan manusia. Sayangnya, hanya sedikit yang benar² menyadarinya.

Bagaikan pantulan cahaya dalam baskom berisi air yang menarik laron² itu mendekat tapi kemudian menjebaknya dalam genangan air, begitu pula tidak sedikit manusia yang terjebak dalam sinaran² yang menyesatkan. Itu bisa daya tarik kegembiraan dunia ini, kesenangan dan kenyamanan hidup glamour meski jauh dari Tuhan, pemikiran dan ide² yang salah, agama yang belum tentu berdasar pada kebenaran, pesan profetik yang menarik hati tetapi tak dapat dipertanggungjawabkan, ajaran firman yang menyimpang dari hati dan pikiran Tuhan -dan berbagai cahaya lain yang memikat hati tetapi bukan cahaya yabg sesungguhnya meskipun tampak dan diserupakan sumber cahaya.

Hanya Satu Pribadi, yang tidak pernah menyatakan diri sebagai Tuhan, tetapi Ia menyatakan diri-Nya sebagai Terang Dunia. Diapun menyatakan diri sebagai Pintu. Juga sebagai Jalan. Dan Kebenaran. Dan Kehidupan.

Siapakah yang dapat dan berani mengklaim sedemikian jika Ia bukan Tuhan sendiri?

Datanglah kepada terang itu, Anda tidak akan pernah kecewa.

Terang itu adalah Yesus Kristus.

Maukah Anda datang kepada-Nya dan memiliki persekutuan sejati dengan Dia?

"Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." ~Yohanes 3:19 

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."~Yohanes 8:12 

"Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput." ~Yohanes 10:9 

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."~ Yohanes 14:6 

#YesusTerangSejati
#DalamYesuAdaKehidupan
#PercayaDanTinggalDalamYesus

#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata