Skip to main content

KEPENTINGAN MEREKA BUKAN INDONESIA, TAPI KHILAFAH

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Banyak yang mempertanyakan mengapa tidak ada protes atau sedikitpun dukungan dari kelompok yang bersatu padu dalam demo beberapa jilid (termasuk yang kemarin menyambangi gedung DPR) untuk perjuangan Presiden dan Menteri ESDM menghadapi Freeport terkait pembaruan kontrak kerjanya.
Yang ada malah isu bahwa Freeport akan dialihtangankan ke Cina. Seolah mereka bukan Indonesia padahal dalam berbagai klaim mereka adalah pribumi. Lalu, pribumi mana yang tidak membela bangsa dan tanah airnya?

Jika di pikiran mereka Jokowi itu komunis dan pro Cina sedangkan Jonan itu Katholik dan kafir,  memang tidak mengherankan jika tidak ada dukungan.

Pertama karena usaha mereka BUKAN BAGI INDONESIA. Tapi demi kepentingan politik sektarian dan sekelompok elite yang ingin menguasai pemerintahan yang notabene sumber² kekayaan Indonesia untuk kantong pribadi.

Kedua, karena angan-angan mereka adalah INDONESIA YANG LAIN. Cita-cita puncak mereka bukan melihat Indonesia aman dan makmur sebagai negara kebangsaan yang ber-bhinneka tunggal ika. Mereka menginginkan Indonesia yang khilafah, negara yang berdasarkan agama dan dikendalikan secara agama oleh pemimpin² agama. Suatu cita² yang telah puluhan tahun mereka perjuangkan melalui berbagai gerakan bahkan pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah. Merebut kekuasaan adalah tujuan mereka, bukan memperkuatnya. Mengambil alih bangsa ialah niat hati mereka, bukan bersama membangun negeri menjadi maju dan besar.

Ketiga, berdasar dua poin di atas, maka KESULITAN PEMERINTAH IALAH KEUNTUNGAN BAGI MEREKA. Mereka menunggu pemerintah makin lemah dan jatuh. Mereka menanti kekacauan dan kerugian terjadi sehingga bisa menyalahkan pemerintah atas dasar ketidakbecusan mengelola asset² bangsa. Jika memungkinkan, itu bisa jadi amunisi menggulingkan Presiden Jokowi.

Dengan maksud dan niat seperti ini, masihkah mereka termasuk Indonesia sejati? Adakah cinta tanah air dan tumpah darah ada dalam diri mereka? Jika negara hanya menjadi sarana dan alat untuk mengeruk keuntungan, sebagaimana koruptor² yang memanfaatkan negara dan uang rakyat demi kepentingan pribadi (yang juga merupakan kejahatan luar biasa), tidakkah seharusnya orang² semacam ini berhadapan dengan hukum?

Semoga niat (makar) ini disingkapkan dan nyata di mata seluruh rakyat Indonesia.

Tuhan selalu punya 1000000000001 macam cara mengakali orang² yang merasa dirinya hebat dan berakal. Saya percaya Dia akan bertindak sesuai waktu dan cara-Nya.

#AwasMakar
#IndonesiaItuBhinnekaTunggalIka
#DukungPemerintahanJokowi

#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata