Skip to main content

PEMIMPIN MEMIKIRKAN YANG TERBAIK

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Yesus layak disebut sebagai pemimpin besar dan agung. Sekalipun tidak memiliki pengikut berjumlah besar, tidak membuat buku suci sebagai panduan, atau menaklukkan suatu wilayah yang luas dengan balatentara yang kuat -Yesus memiliki pengagum dan pengikut yang tak berkurang hingga kini setelah ribuan tahun lamanya.

Yang dibuat Yesus tampaknya biasa-biasa menurut ukuran sekarang dimana khotbah bisa diharisi puluhan hingga ratusan ribu orang serta mukjizat terjadi tahun demi tahun melalui pelayanan hamba-hamba-Nya. Sebenarnya dampak pelayanan Yesus yang hanya 3 setengah tahun itu berlangsung hingga kini ialah karena Dia hanya melakukan satu hal saja: mengetahui kehendak Bapa-Nya dan menyelesaikan-Nya. Itu sebabnya bagi Yesus, penting melangkah dalam kehendak dan waktu Bapa dengan ketepatan yang sempurna. Tidak heran, dalam ketepatan itu Bapa berkenan dan memberkati pelayanan Yesus.

Dan begitulah yang diajarkan Alkitab. Jika seorang pemimpin melangkah menurut kehendak Tuhan, maka keberhasilan akan menjadi ganjarannya. Sebaliknya, jika ia melangkah sendiri di luar kehendak Tuhan, ia akan mengalami kegagalan dan kejatuhan. Itu terjadi dalam hidup Daud dan semua raja-raja sepanjang sejarah Israel dan Yehuda. Itulah kerinduan Tuhan bagi setiap pemimpin-pemimpin yang dipilih dan ditetapkan-Nya. Apakah ia pemimpin keluarga, pemimpin komunitas, gereja, gerakan atau pemimpin pemerintahan -semua wajib mencari pimpinan dan kehendak Tuhan dalam menunaikan tugas kepemimpinan-Nya.

Bukankah jabatan itu hanya titipan dan kepercayaan?
Dan bukankah Tuhan sendiri yang sejatinya memiliki kekuasaan itu?
Bagaimana bisa kita menggunakan kepercayaan dan titipan Tuhan menuruti cara dan keinginan kita sendiri?

#PesanBagiPemimpin
#CariDanUjiKehendakTuhan

#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata