Skip to main content

PEMULIHAN INDONESIA ITU DARI KITA

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Mengetahui ada tokoh seperti Jokowi dan Ahok, harapan melambung tinggi bahwa Indonesia akan mengalami perubahan besar. Persoalannya, kedua orang itu manusia biasa dan memiliki kelemahan serta keterbatasan. Tidak bisa mengubah bangsa ini jika KITA SENDIRI TIDAK BERUBAH. Hanya menunggu orang mengerjakan perubahan sedangkan kita berdoa menanti untuk menikmati perubahan. Harus ada perubahan pola pikir, cara pandang dan cara hidup untuk menjadi bangsa yang besar. Jika ini tidak dilakukan, maka akan terjadi benturan terus menerus dengan perubahan yang kita inginkan dengan kondisi kita sendiri yang tidak mau berubah. Mau tidak banjir tapi tidak mau pindah tempat dan disiplin buang sampah pada tempatnya. Mau Indonesia hebat tapi tidak mau kerja keras dan berhenti korupsi. Mau sama dengan negara lain tapi masih banyak yang protes dan mengharapkan bantuan/subsidi karena tidak mau berkarya.

Banyak yang tidak menyadari, revolusi mental harus diadakan bukan oleh Jokowi saja tapi dari para pemimpin dan tokoh² bangsa sampai kepada masyarakat biasa. Tanpa seluruh bangsa membulatkan hati untuk melihat perubahan maka Indonesia baru hanyalah mimpi di siang bolong yang berujung pada kekecewaan dan keputusasaan.

Mulailah lebih dahulu dari etos kerja yang baik setiap hari.  Giat dan kreatif,  bukannya mengharap tunjangan dan pensiun sambil tidak berbuat banyak dalam profesi kita. Jauhi segala bentuk korupsi -baik korupsi uang, waktu, tenaga dan penyalahgunaan jabatan demi kepentingan diri. Taatilah aturan² sederhana seperti aturan lalu lintas walaupun itu sekedar berhenti jika lampu sudah merah. Milikilah kejujuran dan integritas sebagai pribadi² yang memegang prinsip² keadilan dan kebenaran dalam keluarga, pergaulan dan bisnis. Belajarlah membedakan mana yang benar dan salah, yang benar atau hampir benar. Berubahlah dari sejak hati, jiwa dan pikiran kita. Dengan begitu kita akan menularkan virus² perubahan yang membawa perbaikan atas Indonesia. Perbanyak jumlah orang² yang sungguh² mau berubah dan menjadi sarana² perubahan dengan segala ketulusan, bukan dengan tujuan dan motif² yang menguntungkan diri.

Melalui ini semua lah, Indonesia akan mulai diubah. Tuhan akan memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya bagi mereka yang mau mengubah dirinya, bukan sekedar menuntut² orang lain untuk berubah. Lakukan bagian kita, PASTI TUHAN MELAKUKAN BAGIAN-NYA…

#introspeksiDiri
#PerubahanAdalahDariKita
#KasihTuhanKekuatanBagiPerubahan

#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata