Skip to main content

PERBANDINGAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Berpikiran buruk & negatif itu mudah, berpikiran positif dan berbaik sangka itu sukar.
Membenci itu semua orang bisa, mengasihi dengan tulus itu tidak banyak yang bisa.
Menilai orang lain itu mudah, memeriksa diri itu sulit.
Menilai dan menemukan kesalahan orang itu gampang, jujur pada diri sendiri jika salah itu susah sekali.
Omong besar, ceroboh dan ngawur itu tidak perlu diajari, berkomunikasi dengan bijak dan berkata-kata yang menjadi berkat itu perlu disiplin dan penguasaan diri.

Menguji dan menyelidiki untuk memahami sesuatu itu butuh proses yang terkadang lama dan berat, kalau MENGHAKIMI semua orang mahir melakukannya.

Apakah Anda memilih yang mudah atau yang rumit?

Kebanyakan manusia menghindari kesukaran dan merangkul kemudahan. Tidak mengherankan jika orang menjadi dangkal dan bodoh. Contohnya sudah tak terhitung lagi di media sosial-media sosial kita.

Mana yang Anda pilih dan kerjakan menentukan kualitas diri dan rohani Anda.

Tidak selalu kita harus mencari jalan yang sukar dalam hidup.
NAMUN UNTUK MENEMUKAN DAN MEMILIKI HIKMAT SERTA KEBENARAN, JALAN YANG SUKAR PATUT UNTUK DIJALANI.

Bagaimana dengan Anda?

#IntrospeksiDiri
#JadilahBijak
#UjiDanNilailahDenganAdil
#JanganMudahMenghakimi
#BerkomentarlahDenganBijak

#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar