Skip to main content

HIKMAT DAN KUTIPAN MEMAHAMI SIHIR

KARENA KETIDAKTAHUAN ATAU KEBODOHAN, TANPA SADAR ANAK-ANAK TUHAN DAN HAMBA² TUHAN MEMPRAKTEKKAN SIHIR DALAM HIDUP DAN PELAYANAN MEREKA.

PELAJARI DAN RENUNGKAN TULISAN RICK JOYNER BERIKUT INI.

http://worshipcenterindonesia.blogspot.co.id/2017/05/memahami-sihir.html

Revival Community
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1332338100134928&id=517254991643247

Kutipan artikel:

"Karena itu, prinsip pertama untuk dilepaskan dari pengaruh sihir adalah bertobat dari segala cara sihir yang pernah kita gunakan di dalam hidup dan pelayanan kita. Setan tidak bisa mengusir setan. Sihir, bahkan dalam bentuknya yang paling jahat seperti ilmu hitam, memiliki sebuah pintu masuk ke dalam hidup kita jika kita menggunakan manipulasi untuk mengendalikan orang lain atau untuk mendapatkan kedudukan.

Meskipun kita mungkin berusaha untuk membenarkan memakai cara-cara tersebut untuk membangun gereja, Allah tidak bodoh, demikian pula si musuh. Apa yang dibangun Allah bukan berasal dari kekuatan atau kuasa (dunia ini), melainkan oleh Roh-Nya. Apa pun yang kita bangun dengan cara-cara yang lain adalah bertentangan dengan salib, dan akhirnya akan bertentangan dengan apa yang dikerjakan oleh Roh. Daging berperang melawan Roh, tidak peduli betapa baiknya usaha kita untuk menampilkan daging itu."

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata