Skip to main content

RENUNGAN MARKUS 11:24

Oleh Peter B, MA

"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."
~ Markus 11:24 (TB)  

Ayat ini disampaikan Yesus bukan bagi semua orang di dunia tapi TERBATAS kepada murid-murid-Nya sebagai janji bahwa jika mereka - murid-murid-Nya itu - meminta sesuatu kepada Bapa, jika ia tidak bimbang hati, mereka pasti akan menerima sesuai permintaan mereka itu.

Jadi, perlu diperhatikan di sini beberapa poin penting:

Ini tidak berlaku bagi mereka yang hanya ingin jawaban / jalan keluar mudah tapi tidak mau menjadi murid Kristus 

Murid Kristus diberikan ijin meminta apapun karena Tuhan percaya murid-murid-Nya akan meminta yang baik dalam ketulusan dan kerinduan memuliakan Tuhan saja 

•Permintaan/doa-doa kita akan dinilai dan dijawab berdasarkan keyakinan iman yang teguh dan tidak bergeser oleh apapun juga. Ini berarti bahwa doa bukan sesuatu yang main-main dan sembarangan, yang dilakukan dengan pikiran "dijawab bagus, tidak dijawab tidak apa. Toh nanti aku bisa cari pertolongan lain". Tuhan menginginkan dan menghargai keseriusan dan pengharapan kita semata-mata hanya pada-Nya. Berdoalah dengan sepenuh hati dan terus mendesak dengan tekun jika kita sungguh-sungguh merindukan jawaban dari Tuhan (Yak. 5:17-18)

Iman kecil sebesar biji sesawi saja cukup memindahkan gunung, betapa lebihnya iman yang besar akan mengadakan perkara-perkara besar bersama Tuhan di muka bumi. Masalahnya memang iman kita seringkali lebih kecil lagi bahkan tidak didapati sehingga doa-doa kita semuanya seolah tak terjawab dan gagal.

Semoga menjadi berkat…
Tuhan Yesus memberkati…

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata