Skip to main content

MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN DENGAN BENAR

Oleh Didit I.



Beberapa kali saat saya sedang menghadiri ibadah di gereja, Tuhan memberikan pelajaran yang berharga dalam hidup saya. Tuhan menunjukkan beberapa penglihatan, yang pertama Tuhan tunjukkan kondisi jemaat yang hadir, duduk dan menatap pengkhotbah bahkan rajin beribadah, suka membaca buku-buku rohani, membaca alkitab, suka berdoa bersyafaat tetapi di alam rohani Tuhan memperlihatkan penampilan mereka seperti pengemis dengan pakaian yang robek, kotor dan bau tak sedap (seperti dalam Wahyu 3:17). Mengapa demikian? Tuhan sampaikan bahwa mereka beribadah, melayani, mengumpulkan banyak pengetahuan  dan seolah-olah mencari kebenaran dengan merenung dan menghubungkan pengetahuan tersebut dengan hidupnya, tetapi dalam hatinya MENOLAK INSTROSPEKSI, MENGUBAH DIRI DAN ENGGAN MENYELIDIKI MAKSUD HATI TUHAN. Orang-orang yang hanya suka mengumpulkan pengetahuan rohani namun tidak ingin mengetahui maksud hati/kehendak Tuhan, Tuhan umpamakan seperti penderita hidrosefalus (cairan menumpuk di otak sehingga menyebabkan besarnya ukuran kepala melebihi ukuran normal). Terhadap orang-orang yang demikian Iblis akan menggunakan buku-buku pengetahuan bisnis, pelayanan, sejarah alkitab, dan lain-lain seperti umpan ikan yang akan mengendalikan dan menarik hidupnya jauh dari Tuhan. Sampul buku-buku yang masuk dalam pikiran tersebut memiliki rantai yang akan mengendalikan pikiran sehingga mereka merasa banyak tahu dan menjadi tinggi hati serta menghakimi orang lain sesuai dengan keinginan hati sendiri.

Yang kedua, Tuhan menunjukkan bahwa diantara jemaat yang hadir hanya 1/10 saja yang sungguh-sungguh ingin mengetahui maksud hati dan pikiran Tuhan. Berbeda dengan orang-orang yang hanya mengumpulkan pengetahuan, orang-orang yang takut akan Tuhan dan ingin mengenal Tuhan pikiran mereka seperti pintu yang terbuka sehingga sinar kemuliaan Tuhan seperti lampu sorot menyinari dan masuk menerangi pikirannya. Kemanapun mereka bergerak sinar kemuliaan Tuhan menerangi pikiran dan hati mereka. Pikiran mereka terus-menerus diperbaharui dengan hikmat-hikmat dari Tuhan sehingga segala sampah dan hal-hal yang tidak berguna dalam pikiran mereka, seperti buku yang penuh rayap, foto-foto kenangan masa lalu yang mengecewakan tiba-tiba melayang, keluar dari pikirannya lalu terangkat ke atas dan lenyap. Kemudian lembaran-lembaran kertas berwarna emas dan bersinar turun dari sorga masuk dalam pikiran mereka. Lembaran-lemabaran emas ini akan menjadi buku-buku yang berisi hikmat dan wahyu Tuhan, inilah Buku-buku yang menyingkapkan rahasia kehendak Tuhan.

Ada tiga faktor penting untuk kita dimampukan mengerti maksud hati Tuhan:
Pertama, jujur menilai diri sendiri.
Sikap hati/pikiran yang menerima, menguji, menyelidik pesan tersebut tanpa memberikan alasan yang membenarkan diri sendiri.

Kedua, mengembangkan berbagai pertanyaan sampai mengetahui maksud hati Tuhan.
Menyelidiki proses dan tujuan Tuhan dalam hidup kita dengan cara menghubungkan pesan tersebut dengan berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, orang-orang di sekitar kita dan kesaksian Roh Kudus dalam hati kita.

Ketiga, minta pimpinan Tuhan untuk mengerti cara mempraktekkan prinsip-prinsip Firman dalam hidup sehari-hari.
Berdoalah dan bukalah hati Anda terhadap kesaksian Roh Kudus dalam hati dan pikiran yang memberikan petunjuk cara mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Merenungkan firman ini menjadi penting karena saat kita merenungkan firman – menyelidiki kehendak Tuhan – setiap pikiran yang keliru, kesombongan, prinsip-prinsip dunia yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan diruntuhkan dan digantikan dengan kebenaran Firman yang sejati dan hikmatNya. Ini  seperti proses merobohkan benteng-benteng iblis dan membangun kerajaan Allah dalam hidup kita. Oleh karena itu orang-orang yang merenungkan firman Tuhan dengan benar seharusnya mengalami perubahan secara berkala dalam karakter, sikap, perkataan, perbuatan, pola pikir dan kebiasaan hidup sesuai kehendak Tuhan.

Gereja-gereja yang merenungkan firman Tuhan dengan benar akan mengetahui kehendak Tuhan dan tipu daya iblis sehingga mereka dimampukan untuk menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari, menjadi visioner, teguh dalam iman dan tidak tergoyahkan oleh kenikmatan duniawi, bertumbuh dalam kasih – saling memperhatikan dalam bidang jasmani dan rohani untuk menolong dan mendukung orang lain, kuasa Tuhan dinyatakan melalui gereja-gerejaNya hingga berdampak pada pemerintahan

Pada akhirnya, proses merenungkan firman Tuhan menentukan perubahan hidup kita. Hidup rohani kita tidak akan mengalami perubahan yang berarti tanpa melalui proses merenungkan firman Tuhan. Mari selidiki hati kita, apakah kita termasuk golongan orang-orang yang hanya sekedar ingin tahu (hidrosefalus rohani) ataukah golongan orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kehendakNya serta membangun hubungan dengan Tuhan?

Comments

Popular posts from this blog

BERDOA PADA YESUS, MUNGKINKAH DIJAWAB OKNUM LAIN?

Oleh: Peter B, MA Dalam Galatia 1:6-9, rasul Paulus menulis, "Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain , yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda   dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia." Dengan jelas disampaikan oleh rasul Paulus bahwa ada injil lain yang berbeda dengan yang diajarkannya, suatu injil yang ujung-ujungnya mengacaukan jemaat dan yang memutarbalikkan injil Kristus.  Dalam bagian lain, sang rasul kembali menulis pesan yang hampir sama:  2 Korintus 11:...

HIKMAT DAN KUTIPAN

KEMANAKAH SEHARUSNYA SAYA MEMBERIKAN PERPULUHAN ?

Oleh Tjia Timotius SEKAPUR SIRIH Suatu kali ketika saya sedang melayani ke Balikpapan, seorang usahawan Kristen bertanya kepada saya “Pak, apakah perpuluhan itu harus diberikan kepada gereja lokal tempat saya beribadah?”. Ya mungkin inlah pertanyaan yang ada dalam benak banyak anak-anak Tuhan. “Haruskah perpuluhan diberikan kepada gereja lokal tempat kita berbakti?” Tentu saja jawaban pertayaan di atas bisa bersama tergantung siapa yang menjawabnya. Kebanyakan pendeta gembala sidang di kota pasti dengan senang hati akan menjawab “Ya, harus!” karena mereka berkepentingan dengan penggunaannya, tetapi pendeta desa atau penginjil keliling mungkin mempunyai jawaban yang berbeda “Tidak harus!” karena masing-masing mempunyai sudut pandang dan kepentingan yang berbeda. Seorang usahawan Kristen pernah berkata “perpuluhan adalah ajaran hukum Taurat sedangkan kita saat ini telah dipanggil masuk dalam hukum Kasih Karunia, jadi sudah seharusnya kita pun meninggalkan ajaran perpuluhan!” jadi mana ya...