Skip to main content

RENUNGAN NATAL DARI PERSPEKTIF PROFETIK: MENCARI KEHENDAK SANG JURUSELAMAT DUNIA

Oleh Didit I.




Banyak gereja saat ini sedang memperingati kelahiran Yesus dengan pesta musik, paduan suara, mendekorasi rumah dan gereja dengan berbagai hiasan, makan-makan, bagi-bagi hadiah dan memberikan bantuan dana ke panti asuhan, doa semalam suntuk, dll. Kita merayakan kelahiran Yesus dengan berbagai kegiatan agama tetapi kita tidak boleh melupakan arti kelahiran Yesus di dunia – Yesus datang untuk menebus manusia. Yesus hadir untuk menjadi perantara dan memulihkan hubungan manusia dengan Bapa. Dan fakta yang mengejutkan adalah malaikat-malaikat Tuhan tidak menampakkan diri kepada para imam dan ahli Taurat. Artinya tidak banyak orang yang mengetahui makna kelahiran Yesus meskipun nabi-nabi sudah bernubuat mengenai kedatangan Yesus dan mencatatnya dalam kitab nabi-nabi. Dimanakah para imam yang melayani di pelataran Tuhan dan ahli Taurat yang mengerti kitab nabi-nabi? Kelahiran Yesus nyatanya justru dihadiri oleh orang-orang majus dan para gembala, yang asing dari pengetahuan tentang taurat dan kitab nabi-nabi.


AIR BERSIH DI TENGAH PADANG GURUN (OASIS)
Di awal bulan Desember 2017 Tuhan memberikan penglihatan mengenai padang gurun yang sangat luas. Udaranya terasa panas. Matahari bersinar sangat terik. Pasirnya terasa panas di sekitar kaki saya meskipun saya mengenakan sandal. Saya merasakan panas terik membuat tubuh saya makin lemas. Kemudian Tuhan menyampaikan, “Panas terik akan membuatmu haus. Berjalanlah lurus maka engkau akan menemukan sumber air murni yang permukaannya membentuk lambang salib.” Lalu saya meneruskan perjalanan dalam keadaan lemas, napas tersendat-sendat karena lelah dan haus. Dan saya benar-benar melihat sumber air yang sangat luas yang permukaannya membentuk salib. Banyak orang minum dari air itu tetapi lebih banyak orang-orang yang meneruskan berjalan tanpa meminum air tersebut. Saya langsung berlari sekuat tenaga lalu menggunakan kedua tangan untuk meminumnya. Airnya terasa segar dan manis di tenggorokan. Badan menjadi lebih segar dan mata makin awas. Tidak ada lagi lelah, haus atau panas. Bahkan saya merasakan gejolak sukacita dalam hati yang sangat besar seperti semburan air yang sangat kencang. Saya tertawa beberapa saat tanpa henti dan mata saya menjadi makin jelas melihat segala hal yang ada di sekitar. Lalu Tuhan berkata, "Orang-orang yang percaya dan berharap kepadaKu tidak akan mendapatkan malu sebab tanganKu selalu membela, menolong, menyelamatkan dari bahaya bahkan menggendong mereka sampai masa putih rambutnya (hal ini mengingatkan saya kitab Yesaya 46:4)………
Sekarang pergilah dan ikutilah aliran sumber air ini (dimana saya minum airnya).”  
Setelah Tuhan berbicara saya melihat memang sumber air tersebut memiliki aliran sungai di tengah-tengah padang gurun. Bahkan aliran sungai itu mengalir sepanjang padang gurun yang luas dan sepanjang tepi aliran sungai itu tumbuh pepohonan yang rimbun. Pohon-pohon itu disebut Tuhan sebagai pohon hikmat dan wahyu. Namun, menyedihkan sebab banyak orang cukup puas setelah minum dari sumber air tersebut, sehingga mereka mendirikan tenda dan tinggal di tepi sumber air dan lupa untuk melanjutkan perjalanan. Tuhan menjelaskan bahwa mereka seumur hidup tinggal sebagai petobat-petobat baru. Lalu Tuhan berkata, “Sesungguhnya banyak orang yang ingin diselamatkan namun tidak banyak orang ingin mengenal Sang Juruselamat.” Artinya tidak banyak orang yang ingin mengikuti aliran sungai.

PENGERTIAN SEKILAS PENGLIHATAN:
# Padang gurun menggambarkan KEADAAN DUNIA yang penuh dengan keputusasaan, kekecewaan, ketakutan, kejahatan dan segala kesia-siaan sehingga seringkali MEMBUAT JIWA MANUSIA MERASA TIDAK MEMILIKI ARTI HIDUP.

# Sumber air di padang gurun membentuk salib menggambarkan Yesus yang sudah hadir di dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa, memberikan sukacita, damai sejahtera serta hidup yang kekal.

# Minum air dari sumber air menggambarkan HATI YANG PERCAYA bahwa Yesus Juruselamat dunia dan MAU DIAJAR untuk berjalan dalam kehendakNya. Setiap orang yang minum dari sumber air tersebut pikirannya akan menyadari dosa-dosanya dan hatinya merasakan sukacita, damai sejahtera sehingga dalam ucapan syukur ingin membalas kasih Tuhan sekalipun persembahan kita tidak akan pernah bisa membalas sedikit pun kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

# Orang yang puas tidak melanjutkan perjalanan namun mendirikan tenda dan tinggal di tepi sumber air menggambarkan orang yang SIBUK MENIKMATI BERKAT KESELAMATAN dan BERHENTI MENCARI, BERHENTI MERENUNG, BERHENTI MENYELIDIKI AKAN KEHENDAK TUHAN. Inilah orang-orang yang hanya peduli dengan keselamatan dirinya dan mengabaikan kehendak Tuhan.

# Diperintahkan mengikuti aliran air menggambarkan keinginan Tuhan supaya kita MERENUNGKAN dan MENYELIDIKI kehendak Tuhan supaya dapat bergaul karib dengan Tuhan dan mengenal Dia.

# Pohon hikmat dan wahyu di sepanjang aliran sungai menggambarkan janji Tuhan MEMBERIKAN HIKMAT DAN WAHYU bagi orang-orang yang mau mencari dan mengenal Tuhan secara pribadi. Tuhan ingin menunjukan rahasia kehendakNya kepada orang-orang yang mau mengenal Tuhan secara pribadi.

Inilah panggilan Tuhan bagi kita bukan hanya menerima keselamatan dari Tuhan, tetapi mencari dan hidup sesuai kehendak Yesus Sang Juruselamat dunia. 


SIKAP KITA SAAT MERAYAKAN HARI KELAHIRAN YESUS
Orang-orang yang percaya Yesus sebagai Juruselamat  seharusnya melanjutkan perjalanan rohaninya dalam tingkat-tingkat yang lebih tinggi hingga mengalami pertumbuhan dalam iman, pengharapan dan kasihnya kepada Tuhan. Makin hari makin teguh iman pengharapannya kepada Tuhan. Dan makin hari kasihnya kepada Tuhan makin besar. Semuanya itu akan menjadi kesaksian bahwa di dalam Tuhan hidup kita tidak akan tergoncangkan oleh apa pun sebab kita meletakkan iman, pengharapan dan kasih kepada Tuhan yang Mahakasih, Mahaadil dan Maha-kuasa. Oleh karena itu orang yang percaya kepada Yesus seharusnya tidak berhenti untuk terus mencari kehendak Tuhan sebagaimana para pengembala domba yang mendengar berita kelahiran Yesus dari malaikat Tuhan segera mencari bayi Yesus di Betlehem (Lukas 2:15-17). Oleh karena itu saat merayakan hari kelahiran Yesus kita perlu:

1. MENCARI KEHENDAK TUHAN
Sebagaimana para penggembala domba segera mencari bayi yang lahir dalam palungan demikianlah seharusnya umat Tuhan mencari kehendak Tuhan atas Indonesia, kota, gereja, keluarga dan hidupnya. Kita seharusnya terus berdoa, menyelidiki dan merenungkan firman Tuhan dan tulisan-tulisan rohani lainnya untuk mencari pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita.

2. TEKUN MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN
Mintalah Tuhan terus memimpin hidup Anda dan berjalanlah sesuai dengan pimpinan Roh Kudus maka Tuhan akan menyingkapkan rahasia kehendakNya dalam hidup kita. Bahkan Tuhan akan memberikan pengertian yang makin mendalam terkait isi hati dan pikiranNya dalam hidup kita. Ketekunan kita berjalan dalam kehendak Tuhan akan menjadi peneguhan demi peneguhan dan kesaksian akan kuasa dan kasih Tuhan dalam hidup kita. Bahkan karya-karya apa pun dalam hidup kita akan menjadi berkat bagi kemajuan pekerjaan Tuhan dan memulihkan gereja-gereja Tuhan.

4. SETIA HIDUP DALAM KEHENDAK TUHAN SAMPAI AKHIR HIDUP KITA
Kesetiaan diuji sepanjang hidup kita dan dibuktikan diakhir hidup kita. Kesetiaan Yesus dimulai dengan datang ke dalam dunia dengan mengambil rupa sebagai manusia, lahir sebagai bayi di kandang domba sampai mati di kayu salib. Semua itu menunjukkan kesetiaan Yesus melakukan kehendak Bapa hingga akhir. Sebab itu kita dipanggil juga untuk melakukan kehendak Bapa di sorga hingga seluruh kehendakNya digenapi dalam hidup kita dan kehendakNya menjadi nyata di bumi sama seperti di sorga. Buatlah komitmen untuk setia melakukan kehendak Tuhan hingga habis umur kita dan Tuhan memanggil kita pulang ke sorga.

Renungkanlah sejenak bahwa merayakan kelahiran Yesus di dunia merupakan saat yang penting untuk memulai hidup kita dengan melakukan kehendak Tuhan sampai akhir hidup kita. Perayaan hari kelahiran Yesus akan menjadi bermakna jika kita merayakan sesuai dengan pimpinan Tuhan dan komitmen melakukan kehendak Tuhan. Sebab orang-orang yang percaya Yesus sebagai juruselamat akan meneladani hidup Yesus dengan hidup untuk melakukan kehendak Bapa. Jika kita tidak meneladani hidup Yesus maka sesungguhnya kita hanya orang-orang yang egois dan ingin memanfaatkan berkat-berkat keselamatan seperti raja Herodes dan ahli-ahli Taurat yang mengetahui kelahiran Yesus, tetapi tidak datang dan menyembah Yesus. Tuhan ingin kita menjadi para pengembala domba dan orang-orang majus yang menerima pesan kelahiran Yesus dan segera mencari kehendak Tuhan.

Pastikanlah tahun 2017 kita merayakan natal dengan mencari, menyelidiki dan melakukan kehendak Tuhan bahkan melakukan kehendak Tuhan sampai akhir hidup kita.

Saya beserta seluruh keluarga menyampaikan selamat merayakan kelahiran Yesus 2017 dan selamat tahun baru kiranya Tuhan terus memperbarui hidup kita dan menjadikan hidup kita sebagai berkat bagi banyak orang. Tuhan memberkati

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar