Skip to main content

TENTANG KEBANGKITAN DAN KERAJAAN SERIBU TAHUN

Oleh Rick Joyner



Dalam Wahyu 20: 4 dikatakan :

Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

         Mereka yang setia melayani Tuhan dalam kehidupan ini, dan mereka yang membayar harga sebagai martir, akan memerintah bersama-Nya di bumi dalam kerajaan seribu tahun. Ini adalah kehormatan besar, tetapi itu juga merupakan suatu tugas yang harus dilaksanakan. Kita memerintah bersama-sama dengan Dia bukan hanya agar kita dihormati, tetapi demi pemulihan bumi menjadi firdaus sebagaimana pada mulanya diciptakan, seperti yang kita lihat dalam Yesaya 11 dan di ayat-ayat Alkitab lainnya. Jadi bagaimana kita akan memerintah?

         Ajaran Tuhan tentang hal ini jelas di beberapa bagian Alkitab. Dia mengatakan bahwa kedua belas rasulnya akan memerintah atas dua belas suku Israel. Dia mengajarkan dalam perumpamaan-perumpamaanNya tentang bagaimana mereka yang setia dengan apa yang Dia percayakan kepada mereka akan diberikan sejumlah kota untuk dipimpin dan diperintah di dalam kerajaan-Nya sesuai dengan kemampuan mereka. Ini menunjukkan bahwa hidup ini adalah "pelatihan untuk memerintah" (training for reigning) di zaman yang akan datang.

         Ketika saya pertama kali menganggap bahwa upah kami atas kepatuhan dalam kehidupan ini akan memerintah kota-kota di masa depan, saya mengaku tidak terlalu senang tentang hal itu. Pernah duduk di rapat dewan kota dan kabupaten, saya tidak dapat memikirkan pekerjaan yang lebih membosankan dari itu. Namun, cara kita melihat kota-kita dan cara Tuhan melihatnya bisa sangat berbeda. Kita cenderung melihat bangunan, jalan, dan kereta bawah tanah, tetapi Tuhan melihat orang-orang. Perencanaan kota untuk hal-hal seperti bangunan dan jalan diperlukan untuk melayani orang-orang, tetapi membangun kota di masa kerajaan seribu tahun akan lebih banyak mengenai membangun orang daripada benda.

Persekutuan yang diciptakan Tuhan untuk dimiliki dengan-Nya, dan kemudian dengan satu sama lain, adalah pengalaman yang paling memuaskan dan mencapai pemenuhan yang dapat kita miliki. Kata Yunani untuk persekutuan ini adalah koinonia.. Ini adalah ikatan yang begitu kuat sehingga seperti ikatan anggota tubuh kita ke seluruh tubuh. Karena ikatan inilah darah, yang merupakan kehidupan, dapat mengalir ke semua bagian. Inilah sebabnya mengapa kita diberitahu dalam I Yohanes 1: 7,

Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan (koinonia) seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

         Darah membersihkan tubuh dengan membawa kotoran atau racun dari bagian-bagiannya. Itu juga membawa makanan dan nutrisi ke setiap bagian tubuh. Demikian pula, itu adalah hubungan kita dengan anggota tubuh-Nya yang lain melalui mana darah-Nya mengalir dan melakukan hal yang sama bagi kita. Hubungan mendalam seperti ini dengan anggota tubuh-Nya adalah salah satu pengalaman yang memuaskan dan membawa kepenuhan yang dapat kita miliki di bumi ini, pengalaman kedua tertinggi setelah persekutuan kita dengan Tuhan sendiri. Memiliki ini adalah salah satu cara kita membawa kerajaan ke bumi ini dan mempersiapkan bumi untuk kerajaan seribu tahun.

Pesan nubuatan-nubuatan pertama bagi saya yang saya dengar sebagai orang percaya baru bagi saya adalah sesuatu yang ajaib, melampaui yang pernah saya alami. Saya tahu bahwa orang-orang yang menyampaikannya tidak mungkin tahu hal-hal tentang saya saat menyampaikan pesan itu pada saya — saya mendengar langsung dari Tuhan melalui mereka. Saya membubung tinggi atas pengalaman itu selama berhari-hari, dan menganggapnya sebagai pengalaman terbesar yang pernah saya miliki sampai saya terbiasa berbicara dengan orang lain dengan cara yang sama (yaitu menyampaikan pesan-pesan nubuatan kepada mereka). Itu bahkan lebih baik, begitu luar biasa sehingga ambisi utama saya menjadi digunakan oleh Allah untuk berbicara kepada umat-Nya.

Mengapa ini begitu luar biasa? Karena saya melihat orang-orang berubah. Saya melihat hidup mereka dijamah untuk selamanya. Saya yakin itu akan menjadi hal yang sangat memuaskan saat merancang sebuah bangunan besar dan kemudian melihatnya dibangun, tetapi saya tidak berpikir itu dapat dibandingkan dengan membangun orang, yaitu melihat orang berubah dan menjadi sebagaimama yang Tuhan rancangkan.

Satu orang lebih berharga daripada banyak bangunan. Orang mungkin tinggal di gedung, tetapi Tuhan berdiam di dalam manusia. Ketika kita membantu membangun manusia, kita sedang membangun tempat tinggal Allah.

Ini adalah alasan utama bagi gereja — ini adalah tempat di mana kita belajar untuk membangun, yang berarti “membangun,” satu sama lain.

Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. (Roma 14:19).
 

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya (I Korintus 3: 9-10).


Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. (Efesus 2: 19-22).



Sekarang kita sampai pada Wahyu 20: 5-6:

Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
~ Wahyu 20:5-6 (TB)


Di sini kita melihat bahwa ada dua kebangkitan. Nats sebelumnya adalah mengenai “kebangkitan pertama,” yang sekali lagi disebutkan di sini sebagai orang-orang yang terhadapnya kematian kedua tidak memiliki kuasa atasnya dan yang merupakan imam-imam Allah yang memerintah bersama Kristus selama milenium. Ini hanyalah awal dari kehidupan kekal mereka. Jadi kita memiliki dua kebangkitan dan dua kematian yang dibahas di sini.
Surat Ibrani menyebutkan orang-orang yang merupakan bagian dari "kebangkitan yang lebih baik." Ini dikuatkan dalam bagian Kitab Suci lainnya, yang meneguhkan bahwa ada tingkat-tingkat dalam kebangkitan. Apa yang membuat kita memenuhi syarat untuk masuk kebangkitan yang satu atau yang lain disebutkan di sini bahwa mereka yang akan menjadi bagian dari kebangkitan pertama adalah para pemenang dan martir, atau mereka yang menjalani kehidupan dalam salib dan pengorbanan untuk tujuan Allah. Ini sepertinya menyimpulkan bahwa mereka yang percaya kepada Kristus untuk pendamaian atas dosa-dosa mereka tetapi terus hidup untuk diri mereka sendiri daripada bagi Tuhan tidak akan menjadi bagian dari kebangkitan pertama, tetapi lebih pada yang kedua.

Kita harus selalu ingat bahwa jika ada sesuatu yang tidak jelas dalam Alkitab, memang demikianlah yang hendak dimaksudkan Tuhan. Mencoba membuatnya lebih spesifik dan lebih jelas daripada yang dimaksud Tuhan akan menjadi suatu asumsi yang berbahaya. Banyak bidah (ajaran sesat) adalah hasil dari manusia yang mencoba membuat kesimpulan logis atas apa yang hanya disingkapkan sebagian saja oleh Allah. Untuk sesuatu menjadi doktrin gereja, itu harus jelas dinyatakan dalam Kitab Suci, dan apa pun yang lain harus kita masukkan ke dalam kategori suatu pandangan, seperti yang Rasul Paulus lakukan dalam beberapa hal yang ia tulis. Jadi, berikut ini adalah pendapat saya, yang berasal dari studi saya tentang apa yang telah ditulis orang lain tentang hal ini, yang saya rasa dapat diterima karena alasan yang kuat tetapi tidak cukup untuk memberinya posisi doktrin gereja yang tinggi.

Saya juga akan menambahkan di sini bahwa ada generalisasi yang dibuat oleh banyak pengajar yang mengambil beberapa bagian Kitab Suci dan mencoba menerapkannya terlalu luas. Bahwa ada kebangkitan surgawi terhadap "sifat ilahi" telah sering diterapkan kepada semua orang, padahal yang dimaksud itu adalah "kebangkitan yang lebih baik" yang hanya dicapai oleh para pemenang.

Tampaknya orang-orang lain yang mencapai kehidupan kekal dengan iman mereka dalam kurban penebusan Yesus untuk dosa-dosa mereka akan dibangkitkan di bumi sebagai manusia kembali. Para sarjana berasumsi bahwa ini adalah orang-orang yang kemudian menjadi sebagian besar populasi bumi selama masa kerajaan seribu tahun.

Beberapa pengajar menghubungkan mereka yang dibangkitkan di bumi manusia ini sebagai “anak-anak dara / gadis-gadis bodoh” yang sebelumnya menunggu Mempelai Pria, tetapi tanpa semangat dan hikmat yang dari pada Tuhan. Mereka mencapai kehidupan abadi, tetapi tidak satu angkatan dengan para pemenang. Beberapa guru yang lain membuat perbedaan antara mereka yang diundang ke pesta pernikahan dan mereka yang telah mencapai menjadi bagian dari pengantin wanita. Kita juga mencatat bahwa ada (perbedaan antara) "kelompok yang besar" yang berdiri di hadapan takhta dalam Wahyu 7, dan para pemenang dalam Wahyu 3:21 yang duduk
bersama Tuhan di tahtaNya.

Semua perbedaan ini dalam Alkitab menjelaskan bahwa ada tingkat kebangkitan yang lebih tinggi daripada yang lain. Kita mungkin hanya berspekulasi tentang apa itu, tetapi fakta bahwa ada imbalan yang lebih besar untuk pengabdian dan pelayanan yang lebih besar dalam kehidupan ini jelas dalam Alkitab. Upah yang pasti adalah menjadi bagian dari keluarga kerajaan Allah sebagai ahli waris bersama Yesus, bagi mereka yang akan menjadi rakyat di kerajaan seribu tahun.

Untuk memperoleh posisi terendah dalam kerajaan di masa yang akan datang akan lebih baik daripada kehidupan terbaik yang bisa kita miliki di dunia sekarang ini, tetapi tingkat yang lebih tinggi ada di luar apa yang bahkan dapat kita pahami. Meski begitu, mengejar "kebangkitan yang lebih baik" jauh lebih penting daripada apa pun yang bisa kita capai dengan pengejaran kita dalam kehidupan ini. Ini jelas apa maksud Rasul Paulus di Filipi 3 ketika dia menulis bahwa dia tidak berpikir bahwa dia belum mencapai. Dia jelas tidak berbicara tentang keselamatan ketika ia mencapai kehidupan kekal pada saat ia percaya pada penebusan. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia melupakan apa yang mungkin dia banggakan sebelumnya untuk mencari “panggilan Tuhan yang tinggi di dalam Kristus Yesus.”

         Mereka yang mencapai “panggilan yang tinggi di dalam Kristus” jelas akan tetap memerintah bersama Kristus di atas bumi selama masa se: ibu tahun, tetapi sebagai mereka yang memiliki sifat ilahi-Nya. Apa yang terjadi setelah itu, kita hanya bisa berspekulasi tentangnya, tetapi kita tahu itu akan luar biasa untuk semua. Bumi yang dipulihkan akan luar biasa, dan dibangkitkan kembali menjadi manusia tanpa dosa dan penyakit juga merupakan sesuatu yang luar biasa. Kita juga tahu bahwa Allah sendiri akan tinggal di bumi di antara manusia.

         Kemudian kita diberitahu tentang suatu waktu di bumi ketika tampaknya seluruh alam semesta secara fisik digulung seperti gulungan kertas. Kita tahu dari sains bahwa akan ada waktu ketika bahkan bintang-bintang terbesar akan mengkonsumsi semua bahan bakar mereka, dan alam semesta fisik akan menjadi gelap. Karena semua orang yang percaya pada penebusan Yesus memiliki hidup yang kekal, tampaknya akan ada waktu yang jauh di masa depan ketika semua orang di dalam Kristus diberikan tubuh rohani.

Diterjemahkan dan disesuaikan secara bebas dari :

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar