Skip to main content

KESELAMATAN MENURUT IMAN KRISTEN


Oleh : Peter B, MA



Menanggapi diskusi yang pernah dibahas sebelumnya terkait pandangan bahwa tiap agama memiliki kapling sorganya sendiri sekaligus mengomentari pandangan seseorang beberapa waktu yang lalu, berikut pendapat saya berdasarkan sudut pandang Alkitab yang saya telah pelajari dan pahami sejauh ini :

1) Iman kita, sebagai orang Kristen atau lebih mendalam lagi sebagai anak-anak Allah, didasarkan pada keyakinan yang dapat diringkas dalam istilah yang mungkin kita sering dengar : Sola Gratia, Sola Fide, Sola Scriptura, Solus Christus dan Soli Deo Gloria. Hanya oleh kasih karunia. Hanya oleh iman. Hanya Alkitab sebagai sumber kebenaran tertinggi. Hanya melalui Kristus. Dan hanya Tuhan saja yang layak menerima segala kemuliaan.
Ini adalah hal-hal yang sangat mendasar.
Keyakinan atau pandangan di luar ini bisa jadi bukan merupakan iman Kristen yang murni.
Selain itu, pengakuan iman rasuli juga merupakan pokok-pokok mendasar mengenai keimanan kita, yang sebenarnya merupakan kristalisasi dari apa yang dinyatakan dalam kitab suci kita.

2) Berdasarkan hal-hal tersebut, maka kita bisa menyimpulkan bahwa tidak ada ajaran kebenaran sejati selain dalam ajaran Kristus dan Alkitab serta tidak ada jalan lain ke surga selain melalui iman kepada Allah yang penuh kasih karunia, yang rindu membawa manusia ke sorga, bahkan yang merancang keselamatan atas manusia itu sendiri sejak manusia pertama Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa.

3) Saya tidak sependapat bahwa ada perbedaan antara keselamatan di PL dengan keselamatan di PB.
Logikanya, jika hanya ada satu Allah sejati (bahkan yang kemudian kita kenal dalam konsep yang sepertinya tidak Tunggal/Satu Pribadi saja atau yang biasa disebut sebagai Trinitas) tetap saja ilah yang lain sesungguhnya bukan tuhan yang setara dengan yang sejati itu.
Dalam PL, konsep satu-satunya Allah yang sejati dan benar ini disebut berulangkali. Dia tidak bandingannya. Itu sebabnya Dia sesunggguhnya tidak bernama dan memerlukan sebuah nama. YHWH atau Yahweh yang hari ini sering disebut-sebut sebagai nama Allah Israel, sesungguhnya hanya berasal dari huruf-huruf depan dari apa yang diterjemahkan sebagai "I Am (That) I Am" atau "Aku Adalah Aku Yang Ada" atau dapat dipahami sebagai "Aku adalah Aku (Adanya) ", yang sama sekali bukan merupakan suatu nama khusus tetapi menjelaskan keberadaan-Nya sebagai satu-satunya Allah yang patut disembah, tidak ada yang lain, yang tidak perlu dibedakan dengan nama atau sebutan tertentu karena tidak ada yang sejenis, sehakikat dan setara dengan Dia.

Yesaya 43:11 (TB)
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.

Yesaya 44:6-8 (TB)
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!
Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"

Yesaya 45:5-6 (TB)
Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku,
supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,

Yesaya 42:8 (TB)
Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.


4) Dan karena tidak ada Allah yang sejati selain yang satu itu yaitu Allah Israel, maka tentu tidak ada pemerintahan dan tatanan lain yang berlaku, yang sama, setara dan seimbang dengan Dia. Hanya ada satu tatanan alam semesta, alam jasmaniah maupun alam roh, yaitu yang telah Ia tetapkan. Dari sini kita dapat dengan berani menyimpulkan tidak ada sistem kedaulatan lain di alam semesta ini termasuk adanya alam roh masing² sebagaimana yang digambarkan oleh masing² ajaran agama/kepercayaan di muka bumi ini.
Jadi tidak ada surga yang lain maupun neraka yang lain. Tidak ada siklus reinkarnasi atau nirvana atau surga dengan banyak bidadari penghibur menurut Iman Kristen. Hanya ada SATU SAJA surga dan neraka. Dan itu seperti yang digambarkan dalam Alkitab. Segala penjelasan dan ajaran yang lain dari ini dapat kita anggap sebagai pemikiran² yang berasal dari sumber² lain yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, yang bertujuan menyesatkan manusia dari apa yang benar dan sejati.

5) Sekarang mengenai keselamatan. Apabila kita meneliti Alkitab dengan lebih seksama, sesungguhnya tidak ada perbedaan prinsip mengenai bagaimana keselamatan tsb diterima, baik dalam PL maupun PB. Perbedaannya hanya pada PL, Yesus Kristus belum turun menyatakan dan mengerjakan karya keselamatan di kayu salib, yang merupakan kebalikan dari PB yang merupakan masa setelah karya Kristus sebagai manusia telah selesai di bumi. Meskipun demikian keselamatan sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab, ajaran Kristus maupun rasul² semuanya diajarkan sebagai melalui cara yang serupa : yaitu melalui iman, bukan perbuatan.

Ini dapat kita lihat bahkan sebelum Allah menyatakan diri sebagai Allah Israel dan menurunkan hukum Taurat melalui Musa. Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Tuhan telah menyatakan bahwa mereka dan keturunan mereka telah jatuh dalam kutuk dan kematian. Hanya melalui pengorbanan makhluk hidup yang lain mereka bertahan hidup, yang pertama² disimbolkan melalui pakaian dari kulit binatang dan pengorbanan hewan untuk makanan penyambung hidup mereka. Semuanya merupakan lambang yang merujuk kepada Anak Domba Allah yang dikorbankan untuk menjadi penebus/pengganti nyawa manusia yang seharusnya menanggung hukuman dan kebinasaan kekal. Siapa saja yang mengarahkan pandangan dan menaruh percaya kepada Allah yang sanggup memberikan keselamatan itu, dia akan menerima keselamatan.

Itu sebabnya persembahan Habel diterima dan berkenan di hadapan Tuhan karena dipersembahkan dalam iman :

Ibrani 11:4 (TB)
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.


Pada sisi lain, persembahan Kain tidak diterima Tuhan oleh karena merupakan suatu usaha mencari perkenan Tuhan melalui perbuatan dan pembenaran diri.

Ini terus berlanjut di zaman Abraham, jauh sebelum bangsa Israel, yang disebut umat pilihan Tuhan lahir.

Terhadap Abraham demikian kesaksian rasul² :

Roma 4:3, 5-8 (TB)
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

Roma 4:13-14, 16 (TB)  Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham.Sebab Abraham adalah bapa kita semua, —

Abraham dibenarkan (dan oleh karenanya beroleh keselamatan) berdasarkan iman. Bukan perbuatan. Bukan berdasarkan melakukan hukum Taurat sekalipun, karena tidak ada seorangpun yang ternyata mampu memenuhi tuntutan taurat sehingga layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Jadi taurat hanya merupakan petunjuk dan penginsyaf manusia (khususnya orang Israel) bahwa mereka pasti gagal mencapai perkenan Tuhan dengan perbuatan² mereka.

Lalu, bagaimana dengan bangsa² lain di luar Israel? Terhadap mereka Tuhan tidak memberikan taurat secara tertulis tapi taurat dalam hati, yang menuntut mereka memenuhi standar-standar ilahi yang disuarakan hati nurani mereka :

Roma 2:14-16 (TB)
Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

Dengan kata lain, tidak ada keselamatan yang dapat diperoleh melalui perbuatan tapi hanya melalui iman. INI BERLAKU ATAS SEMUA MANUSIA SEJAK MANUSIA PERTAMA DI ZAMAN ADAM HINGGA MANUSIA TERAKHIR YANG DILAHIRKAN DI BUMI. Keselamatan telah diperhitungkan HANYA MELALUI IMAN, bukan melalui jalan apapun yang lain termasuk perbuatan sesuci dan sesaleh apapun yang bisa dilakukan manusia.

Tetapi, iman kepada siapa? IMAN KEPADA ALLAH YANG PENUH BELAS KASIHAN DAN YANG SANGGUP MENGAMPUNI DAN MENYELAMATKAN MANUSIA DARI KEBINASAAN.

Roma 3:21-22 (TB)
Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.

Roma 3:28-30 (TB)
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan  baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.

Di masa PL, menurut cara Abrahamlah orang² pada masa itu diselamatkan yaitu mereka yang menaruh keyakinan pada Tuhan dan yang memandang Tuhan yang satu itu pasti mencurahkan kasih karunia-Nya demi penyelamatan dirinya, entah ia mengenal Allah Israel atau tidak. Jika ditemukan iman yang bergantung pada kasih karunia Tuhan, dan bukannya bermegah dalam perbuatan²nya sebagai dasar untuk memperoleh keselamatan, maka orang itu akan menjadi orang yang beroleh tempat di sorga. Dengan cara itulah orang² di masa PL diselamatkan, baik mereka yang belum mengenal Allah yang menyatakan diri pada Abraham, Ishak dan Yakub serta kaum Israel atau yang sudah mengenal-Nya melalui tradisi Yahudi.

Galatia 3:6-11 (TB)
Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati."

Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.
Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."

Di masa PB, keselamatan telah dikerjakan dan kini diperkenalkan secara luas melalui karya penebusan Yesus Kristus di atas kayu salib sebagai Anak Domba Allah. Siapa yang percaya akan Dia dan pengorbanan-Nya yang merupakan kasih karunia Allah bagi keselamatan manusia tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yohanes 3:16 (TB)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Ini menjelaskan mengapa Kornelius dan keluarganya harus mendengar tentang Yesus Kristus untuk menyempurnakan imannya (baca Kisah Rasul 10). Oleh karena Kristus telah hadir dan menyatakan diri maka pemberitaan tentang Dia merupakan suatu keharusan supaya semua manusia mengetahui bahwa Tuhan telah menyediakan dan mengaruniakan jalan keselamatan yang pasti menuju hidup kekal di sorga MELALUI SATU-SATUNYA JALAN YAITU YESUS KRISTUS. Tidak ada cara lain atau jalan lain dan tidak ada nama lain supaya manusia dapat diselamatkan setelah Yesus menyatakan diri-Nya. Hanya melalui Dia saja keselamatan dikaruniakan Allah kepada manusia.

Yohanes 14:6 (TB)
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Kisah Para Rasul 4:12 (TB)
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Asal percaya bahwa Yesus Tuhan dan Dia sanggup menyelamatkan dirinya yang penuh dosa dan tak mampu menolong dirinya sendiri untuk masuk ke sorga, IA AKAN DISELAMATKAN!

Roma 10:9-13 (TB)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Lukas 23:42-43 (TB)  Lalu ia (salah satu dari penjahat yang turut disalibkan bersama Yesus) berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

6) Mereka yang memiliki iman sejati, MENGGANTUNGKAN HIDUPNYA PADA ALLAH. Mereka tidak akan bermegah dalam hal apapun terkait diri mereka. Tidak dalam perbuatan² saleh. Tidak dalam kemampuan dan kehidupan bermoral tinggi. Tidak di dalam kemampuan dan bakat²nya. Tidak dalam kekuatannya sendiri. Tidak dalam pekerjaan²nya di antara umat manusia. Tidak dalam apapun yang lain SELAIN KASIH KARUNIA TUHAN.

Itulah sebabnya iman sejati MENGUBAH HIDUP SESEORANG SAMA SEKALI. Ia yang sungguh memiliki iman, memandang Tuhan begitu berharga. Tak mungkin dilepaskannya. Dia menyerahkan diri untuk tunduk taat dalam suatu kehidupan yang mengabdi kepada Tuhan OLEH KARENA IA TAHU BETAPA SIA² BERJALAN SENDIRI TANPA TUHAN DENGAN KEKUATANNYA SENDIRI. Sebaliknya mereka juga tahu TIDAK ADA YANG LEBIH BAIK DAN BERHARGA SELAIN MENJALANI HIDUP SEBAGAI PENGABDI-PENGABDI TUHAN YANG TELAH BEGITU KASIH DAN CINTA KEPADANYA.

Iman sejati pasti membawa perubahan besar karena didasarkan pada pengertian dan pengalaman yang mendalam akan pribadi Tuhan dan karya-Nya dalam hidup seseorang. Iman itu pula yang akan membangkitkan kasih dan pengharapan yang terus bertumbuh dan berkembang hari demi hari sehingga menguatkan langkahnya bertahan dalam komitmen kepada Tuhan sampai kesudahannya.

Iman yang demikian juga berhenti untuk membanggakan perbuatan²nya sendiri tetapi mengembalikan segala kemuliaan dan pujian bagi Tuhan saja oleh sebab kasih karunia-Nya ia boleh ada hari ini sebagaimana ia ada.

1 Korintus 15:10 (TB)
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

2 Korintus 5:14-15 (TB)
Sebab kasih Kristus yang menguasai kami,karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.


KESIMPULAN
Marilah kita meneguhkan iman percaya kita kepada Tuhan, bergantung kepada kasih karunia-Nya lalu melangkah bersama Dia sepanjang kehidupan kita.
Maka niscaya, ketika waktu kita berakhir di dunia ini, kita akan beroleh tempat penuh bahagia dan mulia di kerajaan sorga. Beroleh harta di sorga dan upah kekal hanya merupakan bonus sebab beroleh kesempatan selama-lamanya dengan Pribadi yang mencintai dan kita cintai merupakan puncak kebahagiaan yang tak tergambarkan dan tergantikan oleh apapun juga.

Semoga menjadi berkat.
Tuhan Yesus memberkati.

Salam revival

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar