Skip to main content

PERSPEKTIF PROFETIK : TERKAIT KONDISI KEHIDUPAN ROHANI UMAT TUHAN DI INDONESIA. (Cuplikan diskusi di group whatsapp Worship Center Indonesia)


Oleh Didit I.



Di awal bulan Januari saat mengantar keluarga ke rumah sakit. Kebetulan saat itu saya sedang menunggu panggilan pemeriksaan. Saya berkesempatan melihat kondisi bayi² dan balita² yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut. Sebagian besar kondisi bayi² dan balita² tersebut sangat memprihatinkan karena sebagian besar menderita berbagai macam² penyakit dan kelainan dari lahir. Mengamati kondisi bayi², balita² dan ekspresi wajah ibu dan bapak dari bayi tersebut membuat saya tidak bisa menahan air mata. Saat Tuhan mengarahkan saya untuk memperhatikan ekspresi bayi yang bermacam², orang tua dari bayi/balita serta suara dalam hati mereka yang menyingkapkan kesedihan, tiada berpengharapan,  keputusasaan, kelelahan. Mereka harus menerima kenyataan bahwa bayi mereka sedang sakit atau tidak normal.

Di ruangan itu pula kemudian Tuhan menggerakkan saya melihat beberapa bayi yang sedang menderita hidrosefalus (kepala lebih besar dari ukuran normal) dan bayi lainnya yang menderita mikrosefali (kepala lebih kecil dari ukuran normal). Kemudian Tuhan mengubah keadaan di sekeliling saya yang sebelumnya di ruang tunggu di rumah sakit berubah menjadi ruangan ibadah di gereja yang mana bangku² gereja dipenuhi dengan bayi² dan anak² yang sedang menderita hidrosefalus dan mikrosefali.

Apalagi kondisi bayi dan balita² yang masih belum memiliki pengalaman dan pengertian akhirnya mereka memasukkan barang² apa pun yang ada di sekitarnya ke dalam mulutnya. Mulai dari kotoran, sampah, makanan basi, buku², menggigit tempat duduk yang terbuat dari kayu, dll. Suasana di dalam gereja tersebut benar² kacau karena bayi² dan anak² di dalam gereja tersebut menjerit histeris, menangis, berteriak seakan² ingin menyampaikan keinginan hatinya masing².

Ada pun anak² remaja, pemuda, dewasa sebagian besar menderita busung lapar sangat sibuk melayani keinginan bayi² dan balita² yang sakit.

Sedikit sekali para remaja,  pemuda dan dewasa yang berada dalam kondisi normal. Mereka melarang anak² untuk makan sembarangan lalu menyediakan makanan yang bergizi, memeriksa kesehatan bayi²/balita², memberi obat²an sesuai usianya, merawat dan memberikan pakaian yang layak.

Kemudian Tuhan berkata, "Inilah kondisi umatKu di Indonesia. Sebagian besar diantara mereka menderita microsefali rohani karena jarang mencari kehendakKu dan hidrosefalus rohani karena mengumpulkan pengetahuan tentang jalan²Ku namun tidak pernah melakukan kehendakKu...Ada pun sebagian besar orang-orang menerima pengetahuan namun hidupnya tidak terhubung denganKu sehingga selalu bingung dalam mempraktekkan firmanKu..... Mereka yang mencari,  menyelidiki dan melakukan kehendakKu akan bertumbuh dan hidupnya menghasilkan buah seratus kali lipat (Hal ini mengingatkan saya akan Matius 13:23)...."  Tuhan ingin kita tiada henti mencari, merenungkan firmanNya dan melakukan kehendakNya.  Bukan sekedar menambah pengetahuan atau sekedar beribadah saja. Apalagi hidup untuk menyenangkan hati orang lain. Tuhan ingin kehidupan rohani kita benar² melekat kepadaNya seperti seorang istri yang selalu memikirkan maksud hati dan pikiran suaminya. Demikian Tuhan menginginkan kita selalu memikirkan pikiranNya dan merasakan beban hatiNya serta melakukan tepat sesuai keinginan hati Kekasih jiwa kita, Yesus Kristus.

Keterpurukan rohani yang sedang terjadi dalam kehidupan kita telah membuka kesempatan bagi penguasa kegelapan untuk menimbulkan berbagai krisis di berbagai bidang dan merusak mental serta moral bangsa ini.

Seharusnya kehidupan kita sebagai pengikut Kristus tekun mencari, melakukan kehendak Tuhan dan menikmati pengalaman berjalan bersama Tuhan meskipun menghadapi berbagai tantangan. Kesetiaan kita dalam mengikuti kehendak Tuhan akan membawa hidup kita dalam level rohani yang baru karena Tuhan akan menyingkapkan maksud hatiNya dan rahasia hatiNya terkait hidup kita serta petunjuk menerapkan kehendakNya dalam kehidupan sehari².

Sesungguhnya bagian penting yang hilang dari gereja² (termasuk hidup kita) adalah MENGHUBUNGKAN berbagai pesan² rohani perspektif profetik,  pengajaran, khotbah ke praktek kehidupan sehari² sehingga kita dimampukan Tuhan untuk melihat 3 hal penting,  yaitu;

1. Mengetahui rencana dan kerinduan hati Tuhan.
2. Mengetahui jebakan² / tipu daya iblis
3. Mengetahui posisi rohani kita dalam mengikut Tuhan

Ketiga poin ini hanya akan dimengerti saat kita menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan.

Pemahaman kita akan tiga poin di atas akan membuat kita bertumbuh rohani, terhindar dari kebutaan rohani dan mempertajam indera rohani kita. 

Ketidaktahuan kita akan hubungan dari pesan² rohani dengan kehidupan sehari² hanya akan membuat kita menderita penyakit hidrosefalus rohani (karena mengumpulkan berbagai pengetahuan rohani tetapi kurang menghubungkan dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari²) atau microsefali rohani (karena hatinya yang tidak peduli dengan kehendak Tuhan jadi jarang mencari, merenungkan kehendak Tuhan atau busung lapar rohani (karena kurang mengkonsumsi makanan rohani yang bersih dan bergizi dari sorga).

Jadi betapa pentingnya kita menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan, menyelami maksud hatiNya serta bergerak sesuai petunjukNya. Sekarang, pertanyaan yang terutama yang harus kita renungkan dan jawab adalah di golongan manakah kita berada? Apakah kehidupan rohani kita termasuk dalam golongan bayi/balita rohani yang menderita hidrosefalus/mikrosefali secara rohani? Apakah termasuk golongan remaja/pemuda/dewasa  yang menderita busung lapar rohani?  Ataukah kehidupan rohani kita termasuk remaja/pemuda/dewasa yang mengetahui posisi rohaninya,  tujuan Tuhan dan segala hal yang diperbuatnya selalu menimbulkan dampak mendewasakan kehidupan rohani orang² disekitar kita serta menggagalkan rencana² penguasa kegelapan?


Salam perjuangan dalam Kristus.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar