Skip to main content

PERSPEKTIF PROFETIK: TERKAIT KEADAAN PEMERINTAHAN INDONESIA. Bagian-2 (Cuplikan diskusi di group diskusi dan pemuridan Worship Center Indonesia)


Oleh : Didit I



Beberapa hari ini saat saya sedang berdiam diri di dalam hadirat Tuhan sambil berdoa untuk Indonesia kemudian Tuhan memperlihatkan satu kalimat yang sangat jelas dihadapan saya, yaitu

“Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.”
(lihat Amsal 25:5).                                          

Roh Kudus menjelaskan bahwa ayat tersebut menyingkapkan keadaan pemerintahan Indonesia. Tuhan menyingkapkan dihadapan saya salah satu gambar DNA (asam deoksiribonukleat) seperti yang saya pernah lihat di rumah sakit dan laboratorium.

Lalu Roh Kudus berbicara dengan jelas mengatakan, “DNA orde baru (zaman Soeharto) masih mengalir di dalam pemerintahan Jokowi. DNA yang Aku maksudkan adalah sifat KESERAKAHAN, KEMUNAFIKAN DAN SEKARANG DITAMBAHKAN LAGI DENGAN AGAMAWI. DNA tersebut akan terus mengalir dari generasi ke generasi masa kini dan masa depan dalam kepemimpinan di berbagai bidang kehidupan sampai Aku memuncul para pemimpin, tokoh-tokoh masyarakat, pejabat-pejabat yang nasionalis, jujur, tulus, berani dan berhikmat di bangsa ini. Perubahan tersebut akan terjadi di bangsa ini saat umatKu mau merendahkan diri, bertobat, mencari dan melakukan kehendakKu sebab hari-hari ini Aku mendapati umatKu masih membuka diri terhadap roh keserakahan, kemunafikan dan agamawi……”

Tuhan hendak menunjukkan kepada kita bahwa ketidakmampuan Jokowi dalam menyelesaikan masalah di bangsa ditandai dengan tidak segera menyelesaikan berbagai masalah tersebut tetapi kemudian MEMILIH BERKOMPROMI dengan orang-orang yang tidak ada niatan jujur, tulus untuk membangun bangsa ini dimana akhirnya Jokowi terjebak dalam cara kompromi yang dampaknya menimbulkan berbagai kekacauan dan masalah baru di bangsa ini. Inilah bahasa sindirian dan hajaran Tuhan untuk memukul kita yang masih menjadi pendukung-pendukung buta tokoh-tokoh tertentu. Tuhan ingin kita segera mengambil langkah cepat selama masih ada waktu untuk kembali sebagai anak yang hilang pulang kembali ke rumah bapa demikian kita perlu untuk merendahkan diri, bertobat, mencari dan melakukan kehendak Tuhan.

Tuhan tidak akan berhenti mematahkan hati kita sampai umat Tuhan di Indonesia berhenti menjadi pendukung-pendukung buta dengan cara meletakkan seluruh pengharapan kita akan pemulihan bangsa ini di dalam Kristus, bukan para elit politik, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat. Hal ini diwujurkan dengan menyerahkan seluruh hidup kita dalam tangan Tuhan lalu mencari dan melakukan kehendak Tuhan.

Kita perlu memastikan bahwa ketika kaki kita berdiri maka kita sedang berdiri di atas kehendak Tuhan dan jadikanlah pandangan dari para penulis media sosial, pengamat politik, berita-berita yang menyajikan fakta dan pandangan netral sebagai DATA TAMBAHAN untuk meneguhkan PIMPINAN ROH KUDUS DALAM KEHIDUPAN KITA, BUKAN SEBALIKNYA seperti menjadikan ulasan para penulis media sosial, pengamat politik, berita-berita sebagai satu-satunya petunjuk dan dasar dalam kehidupan kita. Hal ini dimaksudkan supaya kita beroleh pengertian yang makin jelas akan maksud hati dan tujuan Tuhan terkait demontrasi yang telah, sedang dan akan terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia. 

Semoga Tuhan mengampuni kesalahan kita dan melatih kepekaan rohani kita dengan hidup sebagai murid-murid Kristus yang sejati. Amin…..

Tuhan memberkati rekan-rekan sekalian

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata