Skip to main content

HIKMAT DAN KUTIPAN






Di negara dengan budaya agama yang sangat kental, semua orang bisa merasa dirinya sudah baik dan saleh setelah melakukan satu, dua, tiga amalan ibadh sesuai agama mereka.
Yang aktif dalam berbagai kegiatan gereja dan pelayanan berani menepuk dada bahwa dirinya adalah anak Tuhan yang dikasihi dan layak di hadapan Tuhan.
Namun, apabila kita tidak pernah memeriksa dan menguji diri di hadapan Tuhan dan sekalipun kita menguji diri kita tetapi tidak tahu standar² Tuhan atau tidak jujur dalam menilai diri, semuanya sia². Orang bisa tersesat dengan mengukur dirinya sendiri sudah layak sesuai pandangan dan penilaiannya sendiri.

Itulah sebabnya tidak ada tanda yang lebih utama untuk menilai diri kita maupun orang² beragama di sekeliling kita selain PERUBAHAN POLA PIKIR DAN GAYA HIDUPNYA.
Adakah yang makin hari makin mencerminkan sifat² ilahi, pribadi Kristus dan buah Roh yang adalah hasil dari melangkah mengikuti pimpinan Roh yang adalah kehendak Tuhan itu?

Setiap orang benar di pandangannya sendiri tetapi jika Bapa melihat Kristus di dalam kita, maka kita pasti benar di hadapan Sang Mahabenar dan Mahakudus….

~ Peter B, MA.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar