Skip to main content

MENJADI SAKSI-SAKSI KRISTUS YANG BERDAMPAK BAGI KELUARGA, KOTA DAN BANGSA

Oleh Didit I. 


Beberapa hari ini Tuhan mengajarkan saya mengenai fungsi kaca pada lampu teplok dalam bentuk penglihatan. 

Tuhan kembali membawa saya masuk dalam ruangan yang penuh dengan lampu teplok. Dihadapan saya tampak rak dari kayu yang berisi berbagai jenis, bentuk kaca penutup pada lampu teplok seperti, 

# Kondisi kaca yang utuh/sempurna.

# Kondisi kaca yang berlubang (seperti bekas retak dan pecah karena dilempar batu kecil). 

# Kondisi penutup lampu teplok yang 3/4 bagian terbuat dari seng dan sisanya terbuat dari kaca.

Yang menarik di bagian bawah kaca tersebut masing² terdapat ukiran tertulis "Roma 12:11" yang mengatakan, 

"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."

Kemudian Tuhan menjelaskan bahwa salah satu cara untuk membuat api Tuhan tetap menyala stabil dalam hidup kita adalah dengan berkarya sesuai kehendak dan rencana Tuhan, yaitu hidup sesuai panggilanNya dan berkaryalah sesuai dengan karunia² rohani yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita.

Kaca pada lampu teplok ini tidak bisa menghasilkan api tetapi hanya mempertahankan nyala api agar tetap stabil sehingga menjadi sarana penerangan yang layak dan bermanfaat bagi banyak orang. 

Kaca penutup tersebut menggambarkan pengertian dan kehidupan yang diarahkan sesuai panggilan Tuhan. Inilah kehidupan orang² yang mengerti panggilan hidup dan karunia² rohaninya. Mengerti arti tujuan hidupnya di dunia dan rindu menggenapi seluruh kehendak Tuhan dalam hidupnya. Bukan sekedar melayani Tuhan sesuai dengan pengertian, kemampuannya sendiri. Bukan sekedar berperan aktif dalam kegiatan rohani tetapi orang yang mengetahui tujuan hidupnya dalam Tuhan. 

Lalu bagaimana cara menjadi saksi Kristus salah satunya adalah dengan.... 

# Mencari, menemukan, mengembangkan diri dan hidup sesuai dengan panggilan Tuhan sebagaimana fungsi kaca penutup pada lampu teplok yang menjaga api agar tetap menyala stabil sehingga hidup kita setiap saat difokuskan pada tujuan Tuhan seperti menjadi pendoa, penginjil, pengajar, nabi, konselor, gembala, pengusaha, pejabat pemerintah, dsb yang militan dalam Kristus. 

# Mencari, menemukan, menggunakan dan mengembangkan karunia² rohani yang telah Tuhan berikan dalam hidup kita sebagaimana fungsi kaca pada lampu teplok untuk membiaskan cahaya demikian karya² yang kita kerjakan baik dalam pelayanan atau pekerjaan sekuler akan menghadirkan kehendak Tuhan di muka bumi. 

Masalahnya banyak orang ingin melayani Tuhan sesuai dengan agenda, pengertian, cara, emosinya sendiri sehingga sekeras apa pun usaha kita dalam melayani Tuhan akan menghalangi, memadamkan karya Roh Kudus dalam hidup kita. 

Tuhan menggambarkan beberapa bentuk kaca penutup lampu teplok tersebut dalam bentuk penglihatan antara lain:

# Kondisi kaca yang utuh/sempurna menggambarkan kehidupan orang² mengerti dan menghidupi tujuan hidupnya serta mengobarkan karunia² rohani.

# Kondisi kaca yang berlubang (seperti bekas retak dan pecah karena dilempar batu kecil) menggambarkan kehidupan orang² yang mengerti sebagian dari tujuan hidup dan karunia² rohaninya tetapi kemudian bayang² ketakutan, kekuatiran terkait panggilan Tuhan tersebut mengintimasi hidup kita sehingga kita ingin berhenti mengembangkan karunia² rohani dan puas dengan prestasi² pelayanan di masa lalu. Ketakutan dan kekuatiran tersebut pada akhirnya memadamkan atau menghalangi karya Roh Kudus dalam hidup kita sehingga kita tidak mampu mengerti, menggenapi seluruh rencanaNya bahkan tidak bisa menjadi saksi Kristus sebagaimana yang dikehendakNya dalam hidup kita.

# Kondisi kaca yang 3/4 dari seng dan 1/3nya dari kaca menggambarkan orang² yang mengerti dan menghidupi sebagian dari rencana Tuhan, karunia² rohani dan sebagian besar hidupnya diisi dengan berbagai agenda, rencana, kehendak, kerinduan, kepentingan pribadinya sendiri. Inilah orang² yang memanfaatkan karunia² rohani dan panggilan Tuhan untuk mendapatkan pujian, pengakuan, pengikut, penghormatan, pengaguman, kekayaan materi, jabatan penting di organisasi rohani, dll sehingga orang di tipe ini tidak mengerti sepenuhnya akan panggilan Tuhan dalam hidupnya.

Untuk menjadi sarana penerangan yang baik kita perlu mencari, menemukan, menghidupi tujuan hidup serta mengobarkan karunia² rohani sehingga hidup kita dimampukan menjadi saksi² sesuai kehendak dan rencana Tuhan  di tengah² kondisi bangsa kita yang gelap. 

Jadi marilah kita menyediakan waktu untuk menyelidiki apa kehendak, rencana dan tujuan Tuhan dalam hidup kita.

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata