Skip to main content

PEMBARUAN PIKIRAN BUKAN EMOSIONAL

Oleh Peter B,  MA


Pembaruan pikiran (metanoia) adalah kunci untuk tidak lagi hidup dalam karakter lama yang bersifat daging dan duniawi seperti belum memegang teguh kebenaran yang sejati sebagai pegangan hidup. Beberapa orang kesulitan karena sifat bawaannya yang lebih merespon dengan emosi daripada pikiran. Akibatnya reaksi atau tanggapan saat diuji sering hanya emosional. Itulah sebabnya diperlukan hati seorang murid, yang mendisiplin diri menegakkan pemikiran² kebenaran dalam menyikapi kehidupan.

Kalau gagal, jangan segera mutung atau putus asa. Kasih karunia Tuhan disediakan bagi kita untuk bangkit kembali dan mencoba lagi bahkan dengan kekuatan yang baru. Asalkan kita mau, Tuhan akan memberikan hikmat, kekuatan dan memudahkan langkah kita untuk taat. ASAL KITA RINDU DAN BERSEDIA. Seringkali memang kebanyakan anak²  Tuhan tidak sampai serela itu hidup bagi Tuhan. Lebih enak dan lebih mudah ikut arus kuat saja, sekalipun itu tidak jelas kemana arahnya…

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar