Skip to main content

POKOK DOA DI MASA PANDEMI

Poin2 dalam pokok doa ini dimaksudkan Tuhan sebagai bahan² doa sekaligus juga perenungan, pembelajaran terkait bagaiana sikap murid² Kristus menghadapi atmosfer rohani yang gelap, penyebaran virus corona, bencana alam, korupsi, kegoncangan ekonomi, meningkatnya tindak kejahatan, dll di bangsa kita

Pandanglah pokok doa ini sebagai bentuk kepedulian, perhatian, kasih karunia Tuhan bagi bangsa kita. 

Tujuan utama dari pokok² doa di atas adalah mendatangkan kerajaan Sorga dan menghentikan/menggagalkan segala rencana penguasa kegelapan untuk membawa bangsa kita tenggelam dalam kekecewaan dan keputusasaan. 

Peran kita sebagai murid² Kristus adalah mengubah atmosfer rohani di bangsa kita dengan cara hidup sesuai petunjuk Tuhan dan menaikkan doa syafaat sesuai poin² pokok doa di atas. 

Tuhan hendak memakai doa² kita menggerakkan Roh Kudus untuk menjamah, menuntun, memenuhi, memimpin umatNya di bangsa kita,  seperti,

#Umat Tuhan makin mengerti maksud/proses Tuhan dibalik pandemi, bencana alam, goncangan ekonomi serta memulihkan umatNya

# Terjadinya pemulihan hubungan antara umatNya dengan Tuhan.

# Terjadinya pertumbuhan iman dan pengharapan di masa krisis iman dan pengharapan.

# Memulihkan kinerja, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi pandemi. 

# Adanya solusi untuk bertahan menghadapi kegoncangan ekonomi dalam tingkat nasional dan internasional. 

# Adanya kemajuan dalam pekerjaan Tuhan di masa kegoncangan ekonomi.

# Tersingkapnya faktor² yang terbukti menghambat pertumbuhan ekonomi, yang merusak karakter/jati diri bangsa ini. 

Doa² kita akan menentukan arah, masa depan umat Tuhan dan pemerintahan di Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata