Skip to main content

BERHIKMAT, KUAT DAN BERSINAR

Oleh Peter B,  MA


Satu ayat yang indah dari 1 Korintus 1:25

Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Paulus menyampaikan kebenaran luar biasa mengenai jati diri orang² Kristen sejati. Sayangnya, tidak banyak yang memahami ini, lebih² menghidupinya. 
Paulus sedang menyingkapkan suatu rahasia luar biasa, suatu kebenaran yang dahsyat akan siapa diri kita dan potensi apa yang kita miliki sebagai pengikut² Kristus saat ia memberikan pernyataan dalam nats di atas. 

Mereka yang memiliki iman dan persekutuan dengan Tuhan, dikatakan, lebih memiliki hikmat dari manusia² yang memiliki hikmat secara manusiawi semata. Mereka juga orang yang lebih kuat daripada manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri. 

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa mereka yang percaya dan menaruh harap pada Kristus : 

1) telah mengambil keputusan terbaik sebagai manusia. Tidak ada yang lebih berharga dan berarti, yang mampu mengubah total kehidupan seorang manusia yang dikuasai dosa, yang cenderung melakukan yang jahat, yang sukar dan bahkan tidak mau melakukan apa yang baik apalagi yang benar, yang jalan hidupnya tanpa sadar tersesat dan mudah disesatkan menuju kebinasaan - tidak ada yang mampu membelokkan nasib dan sifat sedemikian untuk kemudian menjadi manusia² yang memiliki karakter baru, hidup baru, hingga tujuan kekal yang baru, seperti yang telah dilakukan Kristus bagi orang² yang menyerahkan hidup kepada-Nya. 

2) hidup melampaui kekuatan² manusia dan dunia ini. Sekalipun dalam pandangan dunia mereka dianggap bodoh dan lemah, tapi oleh karena Tuhan yang mereka sembah, ikuti dan layani, mereka memiliki sesuatu yang melebihi apa yang dimiliki dan dibanggakan orang² dunia ini

3) adalah orang² yang sekalipun tampak bodoh menurut pandangn dunia namun sesungguhnya memiliki hikmat terbaik dan terbesar yang dapat dimiliki seseorang selama hidup di dunia. Itulah hikmat Allah yang dikaruniakan dalam hidup manusia untuk memimpin hidup mereka di jalan kebenaran. Itulah pikiran Kristus.

Saat anak² Tuhan memilih untuk tidak lagi menjadi serupa dengan dunia ini, mereka memberikan pikiran mereka untuk diperbarui (lihat Roma 12:2). Mereka mengalami perubahan demi perubahan menjadi manusia² yang mengerti kehendak Tuhan, yang karena itu mereka akan akan dibawa pada jalan keselamatan, kemenangan keberkatan dan kehidupan yang penuh kelimpahan. 

Kebalikannya, mereka yang tak mengenal Kristus terjerat dalam pembenaran diri dan kebodohan. Mereka merasa mengenal Allah dan mengikuti jalan-Nya tapi sesungguhnya sedang mengikuti jalan yang disangka lurus tapi ujungnya menuju maut. Hidupnya sia² karena berujung kebinasaan. 

4) adalah orang² yang meski tampak lemah tapi sejatinya memiliki kekuatan luar biasa untuk menjalani hidupnya selama di muka bumi.
Dalam Kristus, kita dimampukan menanggung segala perkara (Filipi 4:13). Kita dapat beroleh kekuatan demi kekuatan maupun solusi demi solusi  yang kita perlu dalam menghadapi segala tantangan hidup (Yesaya 40:31; 1 Korintus 10:13). 
Kita beroleh damai sejahtera, sukacita dan segala kuasa sorgawi yang menolong dan memperlengkapi kita menghadapi setiap situasi atau masa² yang sukar (Roma 14:17; Filipi 4:8; Efesus 1:19; 3:16; 6:10). 
Kita beroleh janji perlindungan sempurna dari Tuhan (Mazmur 91). 

Betapa dahsyat hak istimewa kita sebagai orang² percaya. Inilah yang seharusnya membuat kita tidak ragu namun makin teguh berpegang dan bergantung penuh pada Tuhan kita. 

5) adalah orang² yang dipanggil dan dimampukan hidup dalam tingkatan yang lebih tinggi lagi, melampaui menjadi orang² paling berhikmat dan kuat di dunia. Sebagai murid²  Kristus dipanggil untuk mewarnai dunia, mempengaruhi sekitar kita, membawa dampak keselamatan dan pemulihan, menjadi garam dan terang bagi sekeliling kita.
Itulah kekuatan dan kuasa yang dianugerahkan pada kita. 
Kita dipanggil bukan sekedar menjalani hidup yang lemah dan mandul. Apalagi kemudian menjadi babak belur, terharu biru dengan berbagai problem, tekanan hidup, tenggelam dalam berbagai urusan dan masalah sehari² yang membuat hidup kita dibayangi ketakutan, kekuatiran, kecemasan dan kekalahan. 
Bukan demikian cara kita memandang jati diri kita sebagai anak² Tuhan. Kita dipanggil menjadi kuat dan perkasa oleh kekuatan dan kasih karunia Tuhan atas kita. 


Orang² Kristen yang masih hidup di bawah standar identitasnya dalam Kristus, jelas tidak benar² mengenal Tuhan dan siapa mereka di dalam Tuhan. Mereka pada dasarnya sekedar mengamalkan semacam agama semata. Yang mendasarkan kehidupan atas pengetahuan religius yang sekedar ditangkap dan dipahami secara teori di benak mereka namun tidak pernah benar² mereka alami dan rasakan secara nyata kuasa Tuhan itu dalam hidupnya (lihat 2 Timotius 3:5). 

Mereka telah ditipu dan dikuasai oleh iblis dengan permainan² agamawi semata. Yang mengharap perkenan Tuhan dan mendapatkan sorga tetapi sehari² lebih banyak hidup menuruti jalan pikiran mereka sendiri yang dikuasai kelemahan manusiawi dan dipengaruhi pola pikir duniawi. 

Orang² yang memahami harta pusaka mereka dalam Kristus, akan hidup menyatakan kemuliaan Kristus. Kehidupan mereka mengherankan dan menggentarkan sekeliling mereka yang masih belum mengenal dan datang kepada Tuhan. Mereka yang hanya menjalani hidup biasa² saja, yang menangani masalah serupa dengan mereka yang belum mengenal Kristus, sekedar hidup menurut ukuran² masyarakat pada umumnya, belum benar² menghidupi identitas yang Tuhan berikan pada mereka. 

Meskipun demikian, kasih karunia masih diberikan pada kita. Inilah waktunya anak² Tuhan bangkit. Menjadi terang di tengah kegelapan dunia. Ada suatu kehidupan yang bersinar yang Tuhan ingin munculkan dari hidup Anda dan saya. Hidup yang penuh dengan keberanian, ketenteraman, ketenangan dan kekuatan dari tempat yang maha tinggi. Yang menyikapi segala sesuatu menurut cara dan hikmat Tuhan.

Adakah Anda dan saya termasuk dari orang² pilihan Tuhan ini? 

Salam revival
Tuhan memberkati kita semua

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata