Skip to main content

KEKACAUAN ATAS SUATU BANGSA ITU SKENARIO DAN SEIJIN TUHAN

Oleh : Peter B


2 Aku akan menggerakkan orang Mesir melawan orang Mesir, supaya mereka berperang, setiap orang melawan saudaranya, dan setiap orang melawan temannya, kota melawan kota, kerajaan melawan kerajaan;
3 semangat orang Mesir menjadi hilang, dan rancangannya akan Kukacaukan; maka mereka akan meminta petunjuk kepada berhala-berhala dan kepada tukang-tukang jampi, kepada arwah dan kepada roh-roh peramal.
4 Aku akan menyerahkan orang Mesir ke dalam tangan seorang tuan yang kejam, dan seorang raja yang bengis akan memerintah mereka; demikianlah firman Tuhan, TUHAN semesta alam.
14 TUHAN telah mencurahkan di antara mereka suatu roh kekacauan, dan mereka memusingkan Mesir dalam segala usahanya, sehingga seperti seorang mabuk yang pusing waktu muntah-muntah.
15 Dan tidak ada usaha Mesir yang akan berhasil yang dilakukan oleh pemimpin dan pengikut, oleh pemuka dan orang biasa
~ Yesaya 19:2-4, 14-15

Dalam lima ayat di atas, tampak jelas bagaimana keadulatan Tuhan atas bangsa-bangsa. Atas bangsa lain di luar Israel.Ya, Allah Israel bukan Allahnya orang Yahudi saja. Ia bukan cuma Tuhan atas kaum Yakub yang kecil itu. Allah yang berbicara kepada nabi Yesaya juga berurusan dengan segala bangsa di bumi. Itu karena Ia pencipta semua manusia. Sehebat dan seluar biasa bagaimanapun kekuasaan raja dan penguasa di bumi, Ia memegang kendali atas segala kekuasaan yang ada di bumi, dan bahkan yang di langit. 

Itu sebabnya, Tuhan berkata-kata melalui nabi-Nya. Suatu perkataan yang dialamatkan bukan kepada bangsa yang disebut sebagai umat pilihan-Nya. Meski demikian, tiada bangsa yang luput dari perhatian-Nya atau lepas dari kedaulatan rencana-Nya. Tidak ada satu ciptaan pun yang lalai dipikirkan-Nya. Lebih-lebih manusia, yang diciptakan dalam rupa dan gambar-Nya sendiri. 
Begitu pula, rancangan Tuhan itu berlaku bagi seluruh bumi dan umat Tuhan, Israel dan gereja hari ini, dipanggil untuk menyatakan kedaulatan, kebesaran dan kedahsyatan kuasa-Nya di antara bangsa-bangsa (lihat Matius 28:18-20). 

Kedaulatan Tuhan kali ini dinyatakan melalui perkataan nubuat hamba-Nya, Yesaya. Dari lima ayat itu saja, perhatikanlah apa yang diperbuat Tuhan

Di setiap ayat, tanpa ragu, TUHAN menyatakan diri sebagai penyebab malapetaka atas Mesir. Ia sedang menyatakan murka-Nya kepada bangsa penyembah berhala. 
Banyak yang berpikir bahwa oleh karena Tuhan itu kasih, Ia tidak mungkin menimpakan sesuatu yang menyakitkan dan menyebabkan penderitaan. Itu sebenarnya semata keinginan manusia yang hanya peduli kepentingan dan kenyamanan dirinya belaka. Kenyataannya, didikan dan hajaran adalah sesuatu yang diperlukan sebagai peringatan akan perbuatan-perbuatan manusia yang menyimpang dari kodrat dan tujuan penciptaannya, yang jika dibiarkan begitu saja, cepat atau lambat akan membawa manusia pada celaka yang kekal -sesuatu yang diinginkan si jahat namun tak pernah muncul dalam hati Tuhan. 
Niat hati an kerinduan Tuhan itu menyadarkan umat manusia.

Termasuk ketika Ia mengatakan hendak melakukan hal-hal ini kepada Mesir pada waktu itu : 

1- Ia akan membuat sesama orang Mesir saling melawan dan saling bermusuhan satu sama lain. Suatu perpecahan dan perselisihan tanpa akhir akan muncul di tengah-tengah mereka (ayat 2)

2- Tuhan akan membuat semua rencana-rencana bangsa itu gagal dan membuat mereka putus asa (ayat 3)

3- Seorang pemimpin yang jahat diijinkan bangkit dan menindas, mendatangkan penderitaan atas seluruh bangsa (ayat 4) 

4- Suatu roh kekacauan diijinkan bekerja secara leluasa atas seluruh bangsa sehingga mereka bingung dan tidak menemukan solusi atas masalah bangsa mereka (ayat 14)

5- Setiap usaha yang dilakukan tidak akan ada yang membawa hasil dan kemajuan sekalipun sudah dipersiapkan dan direncanakan sebaik-baiknya (ayat 15)

Dalam ayat-ayat selanjutnya, Mesir juga akan ditimpa krisis yang semakin lama semakin parah. Sampai mereka menyadari bahwa mereka memerlukan pertolongan Juruselamat yang dapat memulihkan mereka. 

Dari poin-poin di atas, tidak salah jika dikatakan bahwa segala malapetaka yang menimpa Mesir adalah karena Tuhan. 

Apakah ini berarti Tuhan itu sumber segala yang jahat dan ingin manusia menderita dan binasa?

Justru sebaliknya. Tuhan tidak pernah mengijinkan suatu kondisi penuh kegagalan dan penderitaan besar melanda suatu negara oleh karena Ia ingin mengadakan hal itu. 
Apa yang dilakukan Tuhan tidak lain merupakan suatu bentuk penyadaran bahwa apa yang mereka taburkan dalam berbagai perbuatan jahat dan berdosa akan MEMBAWA KONSEKUENSI BURUK BERUPA PENDERITAAN DAN KESUKARAN yang berkali-kali lipat. Dosa sedikit orang itu kemudian mencemari dan merusak banyak orang, lalu mendatangkan kehancuran yang makin besar atas bangsa itu. 
Karena sangat sedikit yang melakukan apa yang benar serta memiliki takut akan Tuhan. Seluruh negeri dipenuhi orang yang fasik dan bengkok hatinya, yang membuat Tuhan harus menyatakan keadilan-Nya.

Dosa-dosa suatu bangsa, yang terus menerus dilakukan dengan lancang, akan naik di hadapan Tuhan dan memuakkan-Nya. Ia, yang adil dan benar, tidak akan tinggal diam melihat kebejatan dan kesewenang-wenangan manusia yang mengkuti hawa nafsu dan lebih membuka diri bagi inspirasi dari setan-setan. Karena kasih-Nya, Ia akan menegur dan memperingatkan bangsa yang demikian. Agar mereka tersadar dan ingat kembali apa artinya hidup dan tujuan keberadaan mereka di bumi. 

Ribuan tahun telah berlalu sejak nubuat Yesaya di atas disampaikan atas Mesir. Tetapi Allah masih berurusan dengan bangsa-bangsa, Yahweh tak berubah. Ia tetap mempedulikan dan mengasihi bangsa-bangsa. Kerinduan-Nya tak pernah surut untuk menyelamatkan generasi demi generasi, Termasuk generasi bangsa Indonesia di abad ke-21 sekarang ini. 

Jika Anda berpikir bahwa Tuhan yang Anda sembah hari ini hanya semacam roh yang akan memenuhi semua keinginan dan harapan Anda, pikirkanlah ulang akan semua itu. 
Allah yang kita kenal hari ini di dalam nama Yesus Kristus, punya rencana dan tujuan yang jauh lebih besar DAN LEBIH BAIK daripada sekedar membuat hidup kita nyaman dan mudah. Ia ingin kita mengenal DIa, hidup dalam takut akan Dia, di jalan kebenaran dan keadilan, menjadi umat yang menyatakan kasih sayang dan menegakkan keadilan di bumi, hidup dalam suatu hubungan yang erat dan harmonis dengan Dia.

Hanya dengan kembali kepada Dia, pemulihan dan berkat sejati itu akan dicurahkan dan diterima manusia, entah itu secara pribadi, atas suatu komunitas atau atas seluruh bangsa. 

Dan jika jalan kita sudah sangat jauh mengabaikan Dia dan ketetapan-ketetapan-Nya, yakinlah, bahwa Ia tidak akan tinggal diam begitu saja. Yang telah disampaikan dan dikerjakan-Nya atas Mesir, akan dilakukan-Nya pula atas setiap bangsa di dunia. Termasuk Indonesia. Sebab tanda-tanda serupa semakin jelas terlihat di negeri ini. 

Adakah kita melihat kesalahan kita telah membuat Tuhan mulai menyatakan kehangatan amarah-Nya kepada kita?
Akankah kita sadar dan berbalik kepada Tuhan, mencari perlindungan dan belas kasihan?

Adakah kita menangkap kerinduan hati-Nya, yang memanggil kita masuk dalam pertobatan dari jalan-jalan kita yang salah selama ini?

Kiranya Roh kesadaran dan pertobatan dikaruniakan kepada kita yang mau membuka hati di hadapan Tuhan.

Salam revival
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar