Skip to main content

TAKDIR TUHAN DAN KEHENDAK BEBAS MANUSIA

Oleh Peter B, MA


Ada yang memang sudah ditetapkan Tuhan. Khususnya terkait kelahiran dan latar belakang keluarga, etnis, bangsa, kota,  dan sebagainya. Namun setelah kita mulai menjalani hidup khususnya setelah akil baliq, semuanya adalah pilihan atas dasar kehendak bebas kita. Bahkan termasuk ketika Tuhan memanggil dan menyatakan diri kepada kita, adalah terserah kita untuk melanjutkan hubungan dan perjalanan selanjutnya dengan Tuhan atau tidak. 

Jadi yang disebut takdir ada yang memang telah ditetapkan Tuhan seperti yang sudah disebutkan di atas, ada juga yang memang Tuhan tetapkan dan rindukan kita hidup di dalamnya tetapi kita sendiri bisa menolak dan lari dari padanya. 

Bagi saya tidak semua yang Tuhan tetapkan kepada manusia pasti jadi seperti itu. Alkitab menuliskan bahwa Tuhan tahu seluruh jalan hidup kita tapi kehendak bebas kita masih ada dan bisa kita gunakan memilih jalan Tuhan atau yang lainnya. 

Contoh yang sangat amat nyata dalam Alkitab ditunjukkan oleh hidup Saul, Yerobeam dan Yudas Iskariot. Semuanya dipanggil dan sesungguhnya Tuhan mau pakai melakukan hal² besar bersama Dia. Sayangnya, mereka memilih jalan lainnya sehingga binasa. 

Jangan sampai kita mengikuti jejak mereka…

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar