Skip to main content

HIDUP SEPERTI KRISTUS : KEWAJIBAN KITA PADA ALLAH SELAMA HIDUP DI DUNIA

Oleh : Peter B


Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,
~ 1 Raja-raja 2:3

Ada kemiripan antara pesan terakhir Daud kepada Salomo, anaknya yang akan menggantikan dia sebagai raja Israel, dengan pesan Tuhan kepada Yosua sebelum Yosua memasuki dan mengambil alih Tanah Kanaan sesuai yang dijanjikan Tuhan. 

Kesamaannya adalah kepada Yosua dan Salomo diberikan suatu kunci atau rahasia keberuntungan dan keberhasilan dalam hidup di hadapan Tuhan. Sukses di pandangan Tuhan adalah yang sukses yang terbaik, tidak sama dengan keberhasilan menurut ukuran duniawi, yang pada dasarnya semu belaka.

Apa kunci keberhasilan sejati itu?
Dengan melakukan kewajiban kita dengan setia kepada Tuhan.

Dan apakah kewajiban kita itu? 
Itulah hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya,

Perhatikanlah. Kunci hidup yang berhasil selama di bumi ini adalah hidup seturut petunjuk Tuhan, cara Tuhan, kehendak Tuhan. 
Itu artinya, jika kita tidak hidup dengan cara demikian, kita belum menjalani suatu kehidupan yang sukses di hadapan Tuhan. 

Seperti apakah hidup seturut petunjuk, cara dan kehendak Tuhan itu?
Dalam zaman Salomo, itu sesuai petunjuk dan ketetapan dalam Taurat yang diterima dan diajarkan Musa. 
Dalam zaman kita, kita memliki teladan yang lebih jelas dan nyata dari teladan hidup Yesus Kristus. Kehidupan-Nya sebagai manusia adalah inspirasi, teladan dan pola yang diberikan bagi kita supaya dapat hidup seturut cara dan kehendak Tuhan.

Dalam pandangan Bapa, kehidupan Yesus Kristus adalah kehidupan yang memuaskan dan sangat sukses. Yesus telah taat dan mengerjakan seluruh kehendak Bapa secara sempurna. Melalui kehidupan, kematian dan kebangkitan-Nya, umat manusia beroleh jalan keselamatan. Kehidupan-Nya berhasil karena Ia secara sempurna berjalan dalam kehendak Bapa. Dan keberhasilan Kristus dinyatakan dari kehidupan-Nya yang mengubah begitu banyak orang dari ratusan generasi dan mengubah seluruh sejarah dunia serta peradaban.

8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
~ Filipi 2:8-11

Setiap kita harus mengikuti jejak-Nya agar dapat menjalani dan meraih kehidupan yang sungguh-sungguh berhasil di hadapan Tuhan. Itu tidak seperti yang dicapai oleh orang-orang dunia ini, yang membanggakan kekuatan, kekuasaan, kekayaan, ilmu pengetahuan, bakat dan semua yang tampak luar biasa di mata manusia, Hidup sukses di mata Tuhan adalah hidup yang di taat pada Tuhan, menyenangkan hati Bapa dan memuliakan Dia. Seperti hidup Yesus Kristus. 

Walaupun dunia tidak mengakuinya, dan bahkan di antara orang-orang Kristen belum memahaminya, haruslah kita sadar bahwa Yesus adalah teladan kesuksesan terbesar bagi manusia. Siapa yang tidak meneladani-Nya, mungkin saja dianggap berhasil di hadapan dunia, tetapi tidak di mata Tuhan. Sekalipun banyak yang memuji dan memuja manusia-manusia yang telah melakukan pencapaian luar biasa sepanjang peradaban dunia, namun kelak, melampaui dunia yang sekarang, hanya yang dilakukan seturut perintah dan kehendak Tuhan saja yang dinilai dan yang bertahan. 
Sebagaimana keturunan Kain menjadi pionir dalam berbagai penemuan dan inovasi kehidupan : menjadi bapa (yang pertama dari) para peternak, pemusik dan pandai besi (lihat Kejadian 4:19-22), demikian pula hingga kini mereka yang tidak mengenal Tuhan pun tampak menjadi terdepan dalam peragaan potensi diri manusia. Meskipun begitu, semua itu hanyalah pencapaian manusia-manusia duniawi yang berguna untuk hidup yang sekarang, tak cukup bernilai untuk hidup yang akan datang. 

Itulah sebabnya sekalipun menurut ukuran dunia Salomo adalah salah satu manusia yang paling luar biasa yang pernah hidup (ia raja, pandai dan penuh hikmat, kaya raya, kerajaannya adidaya, hidupnya penuh kemewahan dan kesenangan, ditakuti dan dikagumi bangsa-bangsa lain) tetapi justru di zamannya, Tuhan merasa tidak puas. Hati Tuhan sebal karena Salomo tidak setia kepada-Nya. Berbeda dengan Daud, Salomo gagal untuk menyenangkan hati Tuhan. Salomo lebih memilih menyenangkan hati istri-istrinya daripada Tuhannya. Semua pencapaian Salomo kemudian dipandang hina oleh Tuhan. Negaranya pecah menjadi dua -dengan kerajaan yang dipimpin keturunan Salomo menjadi kerajaan yang kecil saja (terdiri dari 2 suku). Belakangan, Bait Suci yang didirikan Salomo pun dihancurkan sama sekali, tak berbekas, tak pernah lagi disebut-sebut oleh Tuhan. Yang Tuhan cari dan akan Ia  bangun kembali justru pondok atau kemah Daud, tempat tabut Tuhan disimpan selama Daud memerintah (Amos 9:11) - bangunan yang sederhana dan biasa saja tetapi telah mengesankan hati-Nya. 
Sungguh, keberhasilan di hadapan Tuhan berbeda dengan keberhasilan yang dicari dan diidamkan manusia!

Mengikuti dan meneladani Yesus adalah jalan sukses kita. Apapun yang kita cari dan kejar selama hidup ini tetapi di luar jalan yang pernah ditempuh Tuhan Yesus, pada akhirnya akan diperhitungkan sebagai sesuatu yang tidak berarti dan sia-sia - jika dipandang dari perspektif kekekalan.

Mengikuti Yesus adalah jalan terbaik yang bisa kita ambil dan pilih untuk kita jalani sepanjang hidup kita sebagai musafir atau pengembara di bumi ini. Menjadi murid-Nya, apapun profesi kita, adalah yang hal paling utama jika kita ingin kehidupan kita beruntung dan berbahagia. Hanya dengan cara mengikuti jejak Yesus, meneladani seluruh kehidupan-Nya : cara-Nya berpikir, berkata-kata, bertindak, bertingkah laku, serta gaya hidup-Nya maka kita mencapai hasil dan titik akhir seperti Dia, memiliki hidup yang bukan saja kehidupan yang baik tetapi kehidupan yang menjadi berkat dan jalan keselamatan bagi banyak orang serta suatu kali menerima kemuliaan kekal. 

Mengikut jejak Yesus adalah kewajiban kita, tugas kita sepanjang tahun-tahun yang dikaruniakan pada kita di dunia sekarang ini. Ini bukan sekedar mengaku dan dikenal sebagai orang (beragama) Kristen. Atau rajin beribadah, berdoa, membaca Alkitab atau mengerjakan berbagai aktivitas rohani dan perbuatan yang tampak baik di hadapan orang semata. 
Hidup yang mengikuti jejak Yesus ialah kehidupan yang sejak dari dalam manusia batin kita hingga kehidupan lahiriah kita, sungguh-sungguh memancarkan dan menyinarkan sifat-sifat Kristus, yang menyerahkan hidup semata-mata untuk mengasihi Tuhan dan menyenangkan hati Bapa. 

Roh Kudus yang diam dalam kita akan mengerjakan dan menyatakan sifat-sifat Kristus itu melalui kita. Roh Penolong itulah yang menyanggupkan kita menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan sejati sebagaimana yang dikehendaki Bapa kita di sorga. Bagian kita ialah melepaskan hak-hak kita, merelakan diri kita mati bagi keinginan dan hawa nafsu kita, tak lagi memberontak namun tunduk sepenuhnya pada penentuan dan pengaturan Tuhan atas hidup kita. Itulah yang disebut sebagai "...aku hidup, namun bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." (Galatia 2:20)

Rindukanlah -lebih dari segala bentuk kehidupan yang lain- untuk hidup seperti Kristus hidup. 
Ketika seluruh dunia goncang, gemetar, remuk, hancur dan merana, hanya kehidupan yang dibangun di atas dasar yang benar dan teguh, yaitu di atas dasar Kristus, yang akan bertahan hingga saat terakhir. 
Kala dunia kecewa, menangis dan meratap ... dalam Kristus, kita masih akan mampu untuk tersenyum dan merasakan ketenteraman dan kebahagiaan. Jikapun tiba saatnya kita harus menutup mata selamanya dan menghembuskan nafas terakhir kita, sukacita yang terlebih besar disertai tawa riang dan sorak sorai masih akan menjadi bagian kita selama-lamanya.

Jalan terbaik menjalani keidupan telah dibentangkan di hadapan Anda.
Maukah Anda bergegas melangkah di dalamnya?

Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
~ 1 Yohanes 2:6
  
Salam revival
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata