Skip to main content

KETAATAN YANG DIKEHENDAKI TUHAN

Oleh Peter B. 


Orang² yang tinggal alam ketaatan pada Tuhan itu tidak kuatir, tidak bersungut-sungut, dan tidak harus mengetahui semua yang bisa diperolehnya sebelum mereka rela berkomitmen sepenuhnya pada Tuhan.

~ Reinhard Bonnke

Kiranya apa yang disampaikan hamba-Nya ini boleh menjadi petunjuk dan kebenaran penting bagi kita. 
Ketaatan pada Allah tidak didasarkan pada tawar menawar dengan Tuhan. Tuhan akan memberikan kita apa yang baru asal kita mau taat. Bukan demikian. Ketaatan sejati didasarkan pada kasih dan penundukan pada Tuhan yang berdaulat dan kita percayai telah memberikan penuntun terbaik melalui perintah dan hukum²Nya, termasuk suara-Nya yang menginstruksikan pada kita langkah demi langkah setiap hari. Kita tidak dijanjikan mengetahui segala sesuatu dan seperti apa hasilnya setelah kita taat. Kita disuruh percaya, taat dan terus percaya untuk terus taat kepada-Nya. Dengan cara itulah, kita akan memasuki wilayah² baru bersama Tuhan dan mengalami terobosan² rohani besar bersama Dia. 
Dan untuk itu dibutuhkan suatu hubungan yang pribadi, kuat, erat dan konsisten dengan Tuhan setiap hari, dimana kita mengenali suara-Nya dan tidak ragu melangkah dalam ketaatan karena tahu yang menuntun kita adalah suara Gembala kita, yang pasti akan menuntun kita, bahkan menyertai kita sampai pada padang berumput hijau, air yang tenang sehingga kita tidak kekurangan suatu apapun. 

Dengan Dia bersama kita sebagai Gembala, kita tidak akan kuatir, takut atau ragu² melangkah karena arah dan jalan yang ditunjukkan-Nya adalah jalan menuju kebaikan, keberkatan, keselamatan dan kehidupan. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua…

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar