Skip to main content

PROSES TUHAN DI MASA PANDEMI

Oleh Didit I. 

Tuhan mengijinkan pandemi terjadi di bangsa kita untuk memurnikan dan memperlengkapi kehidupan kita menjadi murid² Kristus yang memanifestasikan harapan, berita keselamatan, berita pemulihan, menyingkapkan solusi, visi Tuhan atas umatNya dan takdir Tuhan atas Indonesia. 

Dan hari² ini Tuhan menyingkapkan  bagaimana umatNya menyikapi, menghadapi malapetaka yang sedang terjadi atas Indonesia, antara lain: 

1. Sikap hati menjadi makin mengeras atau bebal dan sombong seperti bentuk tanah liat yang makin mengeras saat berada dalam perapian seperti makin mengandalkan pekerjaan, pengetahuan, pelayanan doa, 

2. Hati yang hancur dan putus asa seperti tanah liat yang mengeras lalu pecah ditengah perapian yang panas. 

3. Hati yang hancur, berserah dan mau mengikuti kehendak Tuhan seperti lilin yang mudah meleleh terkena panas dan mudah dibentuk. 

Demikian Tuhan ingin kita menghadapi berbagai malapetaka dibangsa kita dengan tidak mengandalkan kepandaian pribadi, jaringan bisnis/orang yang terkenal/pejabat pemerintah, bergantung pada pekerjaan dalam menghadapi kegoncangan di bangsa ini atau mengambil sikap putus asa sebab tertekan dengan berbagai masalah ekonomi keluarga, mengalami dampak phk di pekerjaan, mengalami tekanan dari pimpinan perusahaan padahal sudah bekerja keras. 

Tuhan mengijinkan semuanya terjadi dalam hidup kita untuk memurnikan dan memulihkan hidup kita menjadi murid² dan hamba² Kristus yang sejati. 

Tuhan ingin kita menghadapi berbagai penderitaan dalam hidup kita dengan sikap hati yang hancur (bersedia dikoreksi dan diubah), bertobat, berserah, percaya dan mengikuti kehendakNya dengan segenap hati. Ini memang tidak mudah di awal perjalanan rohani kita tetapi saat kita membangun kebiasaan hidup yang baru di dalam Kristus dengan cara berserah, percaya, senantiasa mencari kehendakNya dan hidup sesuai pimpinanNya maka hidup kita tidak akan sama lagi seperti hari², bulan², tahun² sebelumnya. Tuhan akan mengubah pola pikir, sikap hati karakter, kebiasaan hidup kita menjadi makin serupa dengan Kristus.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar