Skip to main content

KURIKULUM TUHAN : MENGENALI SIFAT DAN PERBEDAAN ANTARA GANDUM DAN LALANG

Oleh Didit I.

Tuhan rindu kita tidak menghindari kurikulum Tuhan seperti mengenali ciri² gandum, lalang (Matius 6:30) dan mengerti perbedaan dari dua tanaman tersebut dengan sikap hati yang mau belajar, diajar, dibentuk, diubah, diarahkan sesuai kehendak dan rencana Tuhan supaya kehidupan kita bertumbuh sepeti gandum dan bukan lalang. 

Tuhan menjelaskan bahwa banyak orang berusaha membuat kurikulumnya sendiri seperti sekedar menambah pengetahuan rohani yang sesuai keinginan dan kehendak hatinya sendiri, menyukai hidup dalam kenyamanan, firman Tuhan yang menjanjikan kemudahan hidup sehingga tidak ada introspeksi diri,  tidak ada perubahan hidup. Dan tanpa menyadari bahwa kurikulum pilihan² sendiri tersebut justru membuat kita tidak sampai ke puncak gunung Tuhan. Kurikulum sendiri justru membuat kita tinggal hanya di kaki gunung atau bahkan agak jauh dari kaki gunung Tuhan. Akhirnya kita hanya bermimpi membayangkan keindahan puncak gunung Tuhan dari kaki gunung Tuhan sambil mengerjakan rutinitas hidup yang agamawi atau duniawi. 

Jadi marilah kita menyediakan hati, pikiran dan seluruh hidup kita untuk mengenali dan hidup sebagaimana sifat² dari gandum, mengenali dan melepaskan diri dari sifat² lalang serta mengerti perbedaan antara gandum dan lalang  bahkan berjaga² supaya hidup kita senantiasa berkenan dihatiNya.

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar