Skip to main content

Untuk Rekan-Rekan Profetik Saya: Kalian Memang Benar ATAU Memang Keliru


Oleh MICHAEL BROWN
15 Desember 2020

 Ini bukan waktunya untuk penerbangan menuju fantasi rohani.  Para nabi karismatik yang menyatakan dengan suara bulat bahwa Donald Trump akan terpilih kembali berturut-turut untuk masa jabatan kedua akan terbukti memang benar ATAU salah. Salah satunya akan terjadi, akan ada di menit-menit terakhir, intervensi yang tampaknya ajaib yang membalikkan suara lembaga pemilihan, ATAU Trump tidak akan menjalani masa jabatan kedua berturut-turut.

Tidak ada jalan tengah. Tidak ada pilihan ketiga. Tidak ada realitas di mana Trump benar-benar menang tetapi kenyataannya tidak menang.  Atau di mana dia adalah presiden di hadapan Tuhan tetapi tidak di hadapan manusia.

 Tidak mungkin seperti itu.  Memelihara keyakinan akan kemungkinan seperti ini berarti mengejek integritas nubuat dan membuat kita, orang-orang kharismatik terlihat seperti orang bodoh. (Bagi pengkritik kami, orang-orang kharismatik, kami sudah terlihat seperti orang bodoh, tapi itu masalah lain. Terkadang kebenaran itu sendiri tampak bodoh bagi mereka yang menolaknya)

"Apa yang salah?"
 Untuk lebih jelasnya, saya sendiri adalah seorang kharismatik, yang telah berbicara dalam bahasa roh sejak 24 Januari 1972. Saya bahkan telah disebut sebagai pembela terkemuka untuk gerakan karismatik oleh mereka yang berada di luar gerakan ini.  Dan saya sangat percaya pada pelayanan kenabian hari ini, dan telah berpartisipasi di dalamnya dalam berbagai tingkatannya selama bertahun-tahun.

 Lebih dari itu, beberapa suara kenabian yang paling jelas menyatakan kemenangan Trump (bahkan hingga saat ini) adalah rekan-rekan yang saya hormati, umat Allah yang sejati.  Beberapa bahkan berteman dengan saya.  Dan jika mereka akhirnya salah, saya tidak akan menolak atau membuang mereka.  Sebaliknya, saya akan melakukan yang terbaik untuk bertemu dengan mereka, bersama dengan para pemimpin lainnya, dan bertanya, “Apa yang salah?  Bagaimana bisa begitu banyak pelayan Tuhan bersama-sama ternyata begitu meleset?  Bagaimana bisa begitu banyak yang mengaku berbicara bagi Tuhan sementara pada saat yang sama salah mengartikan suara-Nya?”

 Ini akan menjadi pertanyaan yang serius dan harus ada pertanggungjawaban yang serius, refleksi, dan bahkan pertobatan.

Itulah mengapa penting bagi kami untuk menjelaskan opsi dengan jelas sekarang: opsi itu adalah (semua nubuatan itu) memang benar ATAU salah.

 “Tetapi,” seseorang akan berkata, “bagaimana jika nubuat itu menyatakan keinginan Tuhan tetapi penggenapannya bergantung pada iman kita?”

Secara teori itu bisa jadi pilihan.  Tapi itu tidak lagi berlaku saat ada seseorang yang berkata, "Saya jamin. Joe Biden tidak akan melayani satu hari pun di Gedung Putih.  Trump akan memimpin empat tahun lagi."

 Kurang Iman?  Sepertinya tidak
 Plus, meski pernyataan-pernyataannya tidak demikian terang-terangan, ada banyak iman demi terpilihnya kembali Trump.  Itulah mengapa begitu banyak orang percaya terkejut ketika pemungutan suara dimenangkan oleh Biden.

 Dan dalam kasus apapun, jika kita bisa menyalahkan sikap tidak adanya iman pada setiap nubuatan yang tidak tergenapi, maka semua pertanggungjawaban atas setiap nubuatan akan hilang.  “Kamu lihat, nubuatanku tentangmu itu benar.  Tuhan berjanji bahwa kau akan menjadi miliarder dalam 12 bulan setelah aku bernubuat, tetapi kau tidak memiliki cukup iman.  Masalahnya ada padamu."

 Sayangnya para nabi palsu di zaman Alkitab tidak mengetahui alasan ini.  Kalau mereka tahu, mungkin itu bisa menyelamatkan mereka dari dilempari batu karena dianggap sebagai nabi palsu.

 “Tetapi,” Anda berkata, “Saya telah mendengar para pemimpin Kristen mengatakan bahwa Trump akan kembali memimpin di masa jabatan berikutnya dan penipuan besar-besaran akan terungkap, asalkan kita cukup berdoa.”

Untuk hal itu, saya katakan: Saya belum pernah melihat doa yang dimobilisasi sebanyak ini dalam hidup saya. Jika doa berhasil melakukannya, Trump akan menjadi presiden sampai dia berusia 90 tahun.

Tidak, faktanya adalah bahwa nabi-nabi ini memang mendengar secara akurat dari Tuhan, seperti yang diterima beberapa dari mereka lebih dari empat tahun yang lalu ketika mereka mengatakan Trump akan menjadi presiden kita berikutnya yang menantang segala kemungkinan yang akan terjadi, ATAU mereka MEMANG TIDAK MENDENGAR secara akurat dari Tuhan. Titik.

Janganlah kita mencemooh kebenaran.
 Seorang teman mengirimi saya video di mana seorang pemimpin kenabian sekarang ini mengklaim bahwa hasil nyata tidak akan terwujud hingga Maret.  Hari pelantikan (di bulan Januari), katanya, tidak akan ada artinya.

Dan begitu seterusnya dan itu akan berlangsung sampai kenyataan kemudian ditukar dengan fantasi - dan itu dilakukan dalam nama Roh Kudus.

 Menyaksikan semua ini tersingkap sama memilukan sekaligus menakutkan.  Dimana ini akan berakhir?

 Kisah yang Lucu
 Di gereja tempat saya menjadi orang percaya pada akhir tahun 1971, seorang pendeta menceritakan kepada kami sebuah kisah yang lucu.

 Seorang pembicara tamu sedang melayani jemaat, dan setelah berkhotbah, dia memiliki beberapa pesan profetik pribadi untuk jemaat yang ada di sana. 

 Dia memberi tahu seorang wanita yang berdiri di depan bahwa Tuhan memanggilnya sebagai misionaris ke India.  Dia memberi tahu pria lain yang berdiri di belakang bahwa Tuhan memanggilnya sebagai misionaris ke China.  Yang tidak diketahui oleh pembicara tamu adalah bahwa mereka itu suami istri.

 Saat mereka masuk ke dalam mobil, mereka berdua sangat bersemangat.

 Istrinya berkata, “Hamba Tuhan tadi bilang padaku bahwa kita dipanggil untuk menjadi misionaris dan kita akan pergi ke India!”

 Dia menjawab, "Tidak, hamba Tuhan mengatakan kepadaku kalau kita dipanggil untuk menjadi misionaris dan kita akan pergi ke China!"

 Bingung, mereka kembali ke gedung untuk meminta klarifikasi kepada pembicara karena dia memberi mereka dua nubuat yang saling bertentangan.

 Dia tersenyum dan berkata, “Tidak, tidak ada kontradiksi dalam hal ini. Tuhan memanggil kalian ke Indochina.”

Saya mohon kepada teman-reman profetik dan kolega saya (maupun mereka yang tidak saya kenal secara pribadi), mohon jangan memainkan game rohani seperti ini.  Mohon jangan mencela lebih jauh nama Tuhan yang kita kasihi dan layani.

 Kata-kata Anda akan terwujud dengan akurasi yang mencengangkan dan seluruh bangsa akan menyaksikan terpilihnya kembali Donald Trump yang ajaib, ATAU kata-kata Anda akan terbukti salah.

 Maukah Anda menandatangani pada tempat kosong di atas garis putus-putus dan membuat komitmen "tidak ada alasan" dan "tidak ada rasionalisasi" untuk sekarang ini?  DUNIA SEDANG MENYAKSIKAN.

Diterjemahkan secara bebas dari:  

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata