Skip to main content

MEMBUAT PERUBAHAN BESAR ATAS INDONESIA

Kita harus bergerak dengan agresif untuk bergerak sesuai kehendak Tuhan. Bergerak dengan agresif ini penting asalkan kita mengetahui arahan dan tujuan Tuhan. Sebab kebodohan rohani seperti rayap yang akan terus bergerak untuk menjerat kita dalam kemalasan dan kesombongan.
Sifat agresif dalam mengikuti kehendak Tuhan ini diperlukan untuk menetapkan dalam pola pikir kita akan keindahan mengikut Tuhan dan betapa mengerikan hidup dalam puas diri serta membuat kita terfokus dalam perjuangan untuk melawan arus dunia dan menyelesaikan panggilan Tuhan dalam kehidupan kita.
Sifat agresif ini akan muncul jika di dalam hati kita ada kasih Tuhan dan pikiran kita diterangi firman Tuhan yang membuat kita menyadari panggilan Tuhan dalam kehidupan kita dan kehendak Tuhan atas suatu bangsa atau kota.
Mana mungkin seorang prajurit yang mendengar bunyi-bunyian tanda peperangan dari komandannya namun tidak maju berperang?
Prajurit sejati akan maju berperang saat mendengar panggilan peperangan dari komandannya.
Demikian Tuhan memanggil para pemimpin rohani untuk bersatu hati dalam membangun jaringan, bersatu hati dalam merendahkan diri, bertobat dari segala gaya hidup dan pelayanan yang tidak berkenan di hati Tuhan, mencari kehendak Tuhan dan berdoa bagi pemulihan Indonesia.
Tuhan memanggil orang-orang Kristen untuk bersatu dalam doa dan menyampaikan pesan Tuhan kepada para pemimpin rohani.
jika kita merasa sudah mengerjakan perkara-perkara diatas menurut peran kita sebagai pemimpin rohani dan orang Kristen, maka LANGKAH SELANJUTNYA ADALAH KITA HARUS AGRESIF DALAM MENGEMBANGKAN KARUNIA-KARUNIA ROHANI DAN MENGERJAKAN PANGGILAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA
RESPON KITA TERHADAP PANGGILAN TUHAN MENENTUKAN NASIB BANGSA INDONESIA
Tuhan menyertai kita sekalian.

(Oleh: Bpk. Didit Irawan)

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata