Oleh: Bpk. Peter B, MA
Gereja seharusnya menjadi sorga di bumi. Itulah yang dialami oleh jemaat mula-mula yang demikian sehati sehingga saling mengasihi dan milik mereka pribadi seperti milik bersama. Semuanya bukan karena dipaksa oleh suatu sistem yang menganjurkan keadilan sosial bagi semua dimana semua orang sama rata dan sama rasa. Semua karena kasih Tuhan yang bekerja di hati sehingga tidak ada tempat lagi untuk saling curiga dan tidak percaya. Mereka semua tulus dan berkomitmen hidup dalam kasih sesuai perintah junjungan dan Tuhan yang mereka sembah, Yesus Kristus (lihat Kisah Rasul 4).
Gereja seperti sebuah komunitas yang ideal dimana semua orang berkumpul, dimuridkan dan bertumbuh sebagai ciptaan baru menuju manusia baru yang berbeda karakter dan gaya hidupnya dengan dunia.
Jika hari ini gereja justru tampak seperti dunia, maka itulah waktunya untuk meratap. Sebab gereja telah kehilangan jati diri, intisari dan karakter aslinya sebagaimana yang dirancangkan dan ditetapkan Tuhan. Dimana dosa dibiarkan bahkan para pemimpinnya menjadi teladan² dalam perbuatan² yang buruk dan fasik, dimana doa-doa dinaikkan bukan demi memenangkan dunia dan menghancurkan pekerjaan iblis, dimana gereja lebih seperti perkumpulan sosial biasa ketimbang sekelompok murid-murid Kristus, MAKA ITULAH WAKTUNYA UNTUK HANCUR HATI DAN MERATAP DI HADPAAN TUHAN.
Seharusnya semua ini dapat dilihat dengan jelas jika kita memperhatikan sekitar kita di gereja setiap minggunya dan tak dapat tinggal diam atau sama sekali ak terganggu melihat semuanya itu -kecuali kita sendiri turut ambil bagian dalam mempraktekkan gaya hidup duniawi selagi hadir dan aktif sebagai anggota-anggota jemaat.
Bagaimana dengan Anda?
#YangBenarvsYangHampirBenar
Comments
Post a Comment