Skip to main content

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I.


Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini:




Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuatan/penglihatan yang kita terima tetapi dengan hati yang tulus mencari kehendak Tuhan terkait pesan nubuatan/penglihatan tersebut.

Ini seperti seorang penambang emas yang menampung dan memisahkan antara emas dari lumpur, batu, serta logam lain untuk benar-benar memperoleh emas yang murni.


PANDANGAN SAYA TERKAIT NUBUATAN DARI CINDY JACOB TENTANG BAPAK AHOK
Saya menghormati Cindy Jacob sebagai seorang pemimpin doa internasional. Banyak prinsip-prinsip doa yang beliau ajarkan, saya pelajari dan terapkan dalam pelayanan. Namun terkait pesan nubuat/penglihatan kita harus selalu mengujinya.

Dr. Bill Hamond dalam salah satu bukunya yang berjudul "Mengembangkan Karunia Bernubuat" mengatakan bahwa “nubuat yang jelas, akurat dan detail sekalipun bisa bukan berasal dari Tuhan (palsu), apalagi pesan-pesan yang belum jelas, akurat dan detail. Semuanya bergatung pada proses pengujian.” Oleh karena itu saya juga menguji pesan nubuat/penglihatan yang disampaikan oleh Cindy Jacob.

Setelah membaca, menguji dan mempergumulkan dalam doa pesan nubuatan dari Cindy Jacob tersebut, Tuhan menunjukkan ada beberapa bagian dalam nubuat Cindy Jacob yang belum jelas dan perlu kita cermati serta uji bersama-sama seperti:

1. Inti pesan, maksud dan tujuan pesan disampaikan oleh Cindy Jacob belum jelas
Pertanyaan yang Tuhan ingin untuk kita renungkan dan uji terkait pesan nubuat dari Cindy Jacob tersebut:

* Di tengah-tengah kondisi Indonesia yang terpuruk dalam badai kebodohan, mengapa Cindy Jacobs tidak menyampaikan pesan pertobatan dan jika ada janji pemulihan bukankah itu terjadi bila ada pertobatan?

* Mengapa kita harus berfokus pada Bapak Ahok dan bukan akar masalah di bangsa ini?

* Apakah melepaskan kemiskinan lebih penting daripada mengatasi kebodohan di bangsa ini? Bukankah salah satu akar dari kemiskinan adalah kebodohan dan kemalasan?


2. Pokok doa yang disampaikan dalam pesan nubuat dari Cindy Jacob belum jelas dan akurat. Tuhan mununjukkan kita perlu berdoa buat Bapak Ahok supaya Bpk Ahok melihat proses dan kehendak Tuhan. Namun, pesan nubuat dari Cindy Jacob tidak menunjukkan poin-poin sasaran doa yang tepat dan efektif bagi Bapak Ahok.
Pertanyaan yang Tuhan ingin untuk kita renungkan dan uji terkait pesan nubuat dari Cindy Jacob tersebut:

* Mengapa Cindy Jacob tidak menyampaikan agar kita berdoa bagi akar masalah bangsa ini atau alasan Tuhan mengijinkan Bpk. Ahok dijadikan sebagai tersangka?

* Mengapa pemimpin doa internasional menyampaikan seruan doa yang tidak menyentuh akar masalah di bangsa ini?


3. Dalam pesan nubuatan dari Cindy Jacob tersebut tidak menunjukkan strategi atau langkah-langkah yang jelas bagi umat Tuhan di Indonesia dalam menghadapi kasus Bapak Ahok dan masalah-masalah yang terkait seperti nasionalisme, SARA, bhineka tunggal ika.
Pertanyaan yang Tuhan ingin untuk kita renungkan dan uji terkait pesan nubuat dari Cindy Jacob tersebut:

* Apakah yang dimaksudkan dengan pesan yang menyampaikan ‘berdiri bersama dan memerintah’, ‘perdamaian dan pemulihan gereja dengan otoritas besar untuk melindungi Bapak Ahok’, ‘engkau menjadi keluarganya dalam kerajaan Allah’?

* Apa petunjuk Tuhan untuk Bapak Ahok? Apakah beliau harus tetap maju atau mundur dalam pilkada 2017?

* Apakah Indonesia akan mengalami pemulihan hanya dengan doa puasa seperti yang disampaikan dalam pesan tersebut? Bukankah ada gerakan doa yang besar di Indonesia yang sudah melakukan doa dan puasa Ester? Lalu mengapa Indonesia belum mengalami pemulihan justru masih tenggelam dalam badai kebodohan, konflik SARA bahkan ada orang-orang yang berniat makar (Bukankah Cindy Jacob pernah bernubuat tahun 2002 bahwa tidak akan ada lagi kekerasan di bangsa ini)?

* Berjuang seperti bagaimanakah yang dimaksudkan dalam pesan nubuatan dari Cindy Jacob?

* Bagaimana dengan prinsip pemulihan bangsa dalam 2 Tawarikh 7:14? Bukankah doa hanya merupakan salah satu poin dari beberapa poin lain yang harus dilakukan untuk pemulihan suatu bangsa?

Pertanyaan-pertanyaan di atas seharusnya dijelaskan lebih lanjut sebelum menyampaikan secara umum dan luas suatu nubuatan, apalagi terkait situasi bangsa dan negara yang dalam keadaan darurat sekarang ini. Begitu juga dengan yang menerima lalu menyebarkan alangkah baiknya itu diuji lebih dahulu secara jelas maksud dan tujuan serta rencana Tuhan atas Indonesia.

DAMPAK DARI PESAN YANG BELUM JELAS ADALAH TIMBULNYA MULTI-TAFSIR, KEBINGUNGAN, PERSELISIHAN DAN PERPECAHAN DI KALANGAN UMAT TUHAN DI INDONESIA.

Dari yang saya terima, Tuhan memang mengurapi dan memakai Bapak Ahok dalam pemerintahan namun saat ini adalah waktu bagi beliau untuk menjalani proses Tuhan yang akan mempersiapkan beliau sebagai teladan kepemimpinan nasionalis di Indonesia dengan karakter kehambaan. Salah satu proses Tuhan bagi Bpk. Ahok adalah dengan beliau mengundurkan diri dari calon gubernur DKI Jakarta agar mempersiapkan diri untuk kembali dalam pemerintahan dengan karakter yang diperbaharui, tanpa beban hukum dan dengan strategi serta kekuatan yang baru.

Akhir kata hendaklah kita menguji pesan-pesan nubuat/penglihatan yang disampaikan oleh hamba-hambaNya baik dari dalam maupun luar negeri dengan hati yang tulus dan belajar agar kita MENEMUKAN, MEMAHAMI serta DAPAT MEMBEDAKAN mana kehendak Tuhan yang sejati dan yang bukan kehendak Tuhan.

Tuhan memberkati kita sekalian.

Salam perjuangan dalam Kristus

Comments

  1. Nubuatan sudah teruji kok. Bukan 1 kali bapak ahok dapat nubuatan seperti ini om. Nubuatan Tuhan kenapa tidak sedetail yg anda maksud? Supaya kita sendiri bisa mencari lebih lagi di dlm Tuhan. Kalo terlalu spesifik anda tidak akan mencari Tuhan dan berusaha mengatur Tuhan dengan cara pola pikir anda sendiri om..makanya kalo ada nubuatan di bantu dalam doa. Biar Tuhan yg mengarahkan jangan pakai pola pikir manusia. "Terkutuklah orang yg mengandalkan manusia, yg mengandalkan kekuatannya sendiri... (Yeremia 17:5)"
    Makanya perlu Hikmat dari Roh Kudus. Jangan sok tau. Biar Roh Kudus & Tuhan Yesus yg bimbing. Kalo cara anda berpikir seperti diatas anda masih mengandalkan kekuatan sendiri om. Bawa doa itu lebih baik.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel