Skip to main content

HIKMAT DAN KUTIPAN TERKAIT SUDUT PANDANG (PIKIRAN) DALAM MENGIKUT TUHAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Mengapa iman kita lemah? Mengapa rohani kita dingin dan merosot? Mengapa dunia mudah menarik dan menjerat kita dalam godaan dan dosa? Mengapa tahun demi tahun kita tidak makin menjadi pribadi² yang saleh dan rohani? Mengapa kita masih sering menjadi batu sandungan bagi orang yang belum percaya?

Bukan karena kita tidak atau kurang datang beribadah. Tapi sangat mungkin karena kita tidak membina hubungan yang mendalam dengan Kristus. Pikiran kita diisi bukan dengan pikiran Kristus, tapi prinsip² duniawi. Jiwa kita tidak diisi dengan firman penguat iman tapi diisi dengan kekuatiran dan ketakutan kebutuhan sehari-hari. Hati kita tidak dipenuhi dengan kehadiran Kristus tapi dihiasi dengan keinginan-keinginan akan hal-hal duniawi. Kita tidak mengikuti jejak dan teladan hidup Yesus Kristus, Tuhan kita. Tak pernah menyediakan waktu untuk duduk diam dan merenungkan BAGAIMANA MENERAPKAN FIRMAN DALAM KEADAAN-KEADAAN KITA SETIAP HARI dan MULAI MELANGKAH DALAM IMAN bahwa saat kita taat pasti Tuhan menggenapi firman-Nya dan menjamin hidup kita.

Daripada mengarahkan pandangan pada dunia, arahkan pandangan pada Tuhan Yesus saja.  Dia akan menopang kita. Menolong kita. Menyempurnakan iman kita sampai pada akhirnya. Bersama Dia kita PASTI KELUAR SEBAGAI PEMENANG. Bahkan LEBIH DARI PEMENANG!

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata