Skip to main content

HIKMAT DAN KUTIPAN TERKAIT BERKEMBANGNYA HOAX DI INDONESIA

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Mengapa hoax bisa berkembang begitu rupa hari-hari ini? Mengapa segala sesuatunya menjadi simpang siur dan kacau di Indonesia akhir-akhir ini? Bisa jadi masalah mendasarnya adalah ORANG LEBIH SUKA MENDENGARKAN SETIDAKNYA DARI DUA SUMBER :

1) dari pikirannya sendiri yang belum tentu memahami banyak hal tetapi merasa serba tahu
2) dari sumber-sumber yang tidak jelas tetapi cocok dengan yang dipikirkadiperkirakannya

Ditambah merasa diri paling benar tanpa pernah membuka hati dan telinga bagi pihak lain atau kebenaran yang sesungguhnya juga tidak rajin melakukan introspeksi diri, orang berkomentar dengan entengnya, menghujat dengan mudahnya, merendahkan dan memberikan cap dengan gampangnya hingga mengutuk atau mencaci maki tanpa ragu-ragu sama sekali melalui media sosial.

Bereaksi atau memberikan komentar sebelum tahu duduk perkaranya (yang hanya kita ketahui melalui penyelidikan yang mendalam dan penuh kehati-hatian HANYA AKAN MENYINGKAPKAN KEBODOHAN DAN KEANGKUHAN KITA SENDIRI. Setidaknya di hadapan Tuhan yang tahu benar siapa yang sudah melontarkan komentar dan pernyataan jahat melalui media sosial meskipun disampaikan melalui akun palsu!

Satu kali kata² kita akan dibuka di hadapan semua. Hati kita disingkapkan di pengadilan terakhir jika kita tidak bertobat dari ini semua. Pada saat itulah, orang-orang yang melalaikan perenungan dan pengujian akan dipermalukan!

Bagaimana dengan Anda?

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata