Skip to main content

DONASI, BUKAN DURASI

Oleh Peter B,  MA

"Yang penting dan memiliki arti bukanlah seberapa lama (duration) Anda hidup tapi apa yang Anda persembahkan (donation) dari hidup Anda"
~ Rick Warren

Banyak yang berkata, bahkan ini diajarkan oleh berbagai agama bahwa hidup yang paling baik adalah hidup yang memberikan sebesar² manfaat bagi orang lain. Ada benarnya perkataan itu. 
Tapi ajaran dan teladan Kristus lebih daripada itu. 
Paulus mengatakan, jika hidup dan perbuatan² Yesus diringkas dalam satu kalimat maka itu disimpulkan dalam kalkmat "Lebih berbahagia memberi daripada menerima" (Kisah Rasul 20:35)
Maksudnya, hidup Yesus adalah suatu gambaran akan kehidupan yang benar-benar dihabiskan untuk menjadi saluran berkat dan keselamatan bagi banyak orang. Ia memiliki kehidupan pribadi tetapi keberadaan-Nya terutama adalah bagi kepentingan orang lain : jiwa-jiwa yang dipercayakan Bapa untuk dilayani-Nya sesuai dengan otoritas yang ada pada-Nya. 
Dan tidak hanya itu. 
Yesus mengatakan bahwa hal utama dalam kehidupan-Nya, yang menjadi kebutuhan-Nya yang terbesar selama hidup di dunia adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan Bapa itu (Yohanes 4:34)

Jadi hidup Yesus, bukan sekedar diabdikan demi aktivitas² sosial kemasyarakatan  (yang dilakukan karena dorongan empati dan belas kasihan semata) tetapi hidup Yesus adalah suatu kehidupan yang tertuju dan taat pada pimpinan dan petunjuk Bapa untuk melakukan apa yang Bapa kehendaki seumur hidup-Nya. Dengan melakukan kehendak Bapa itulah, Yesus menjadi manusia hamba yang sangat efektif dan memiliki kehidupan yang luar biasa berdampak sekalipun pelayanan-Nya hanya singkat semata, yaitu selama kira² 3,5 tahun saja.

Itu sebabnya yang dikatakan Rick Warren di atas, diwujudkan secara sempurna dalam kehidupan Kristus. Ia hidup tidak lama tetapi karya-Nya luar biasa. Mengubah dunia. Bahkan hingga sekarang ini.  Itulah artinya "bukan seberapa besar durasi hidup kita tetapi apa  donasi kita melalui hidup ini sesuai kehendak Bapa"

Sejauh mana hidup kita diserahkan pada Bapa untuk melaksanakan tugas dan kehendak Dia yang rindu menjangkau dan melayani jiwa² yang membutuhkan-Nya, yang karena itu kita menjadi perpanjngan tangan-Nya -hidup seperti itulah yang menjadikan hidup ini berarti. Tidak sia-sia. Berbuah dan berdampak kekal. Sesuai yang ditetapkan Sang Perancang Hidup kita. 

Mari renungkan pesan singkat ini. 

Apa yang sudah Anda persembahkan bagi Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain melalui hidup Anda?

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata