Skip to main content

HATI YANG RELA DALAM MENGIKUT TUHAN

Salah satu kunci keberhasilan dalam mengikut Tuhan adalah hati yg rela sepenuhnya untuk mengikut Dia. Saat ini kerelaan atau komitmen orang-orang Kristen kepada Tuhan sangat lemah. Hal ini ditandai dengan begitu mudahnya mereka murtad atau lari dari proses Tuhan hanya karena suatu alasan yg sangat sepele. Banyak orang-orang Kristen hari ini yg kerelaannya atau komitmennya berdasarkan prinsip untung rugi. Jika dirasa untung mereka mau dan rela utk mengikut Tuhan tetapi ketika tiba waktunya utk berkorban atau membayar harga mereka menolaknya. Bahkan tidak jarang dlm berhubungan dgn Tuhan mereka menggunakan prinsip seperti layaknya prinsip ekonomi, yaitu menginginkan keuntungan sebesar-besarnya dari Tuhan dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Ini adalah usaha menipu atau mengakali Tuhan. Hal ini jahat di mata Tuhan. Meskipun begitu hal ini dilakukan oleh banyak anak-anak Tuhan selama bertahun-tahun lamanya. Apakah kerelaan yg demikian yg dirindukan Tuhan? Apakah komitmen seperti itu yang pantas dan selayaknya dimiliki dan dihidupi oleh pengikut Kristus? Ada beberapa ciri-ciri orang-orang Kristen yg rela dan berkomitmen sepenuhnya kepada Tuhan, antara lain:

1. Melakukan kehendak Tuhan dengan sukacita
2. Melayani Tuhan dengan hati dan penuh semangat. Tidak hanya sekedar melayani dan menyelesaikan tugas
3. Menyerahkan seluruh hidupnya utk melakukan kehendak Tuhan dan demi kepentingan kerajaan-Nya
4. Pantang menyerah dalam menghadapi setiap tantangan dan kesulitan dlm perjalanan mengiring Dia
5. Fokus hanya kepada rencana Tuhan dan tidak teralihkan oleh hal-hal lain
6. Siap membayar harga berapa pun utk mengikut Tuhan
7. Tekun dlm mengerjakan kehendak Tuhan
8. Orang yg radikal dengan Tuhan
Dan masih ada beberapa ciri lainnya.

Jika kita mau jujur kpd diri kita sendiri semua ciri-ciri ini dpt menjadi acuan utk kita menguji diri kita sendiri bagaimana sesungguhnya komitmen kita kepada Tuhan selama ini.

Kunci atau cara memiliki hati yg rela utk mengikut Tuhan sepenuhnya:
Fil. 3:7-8 : Memandang Tuhan lebih berharga dari apa pun. Mari renungkan sejenak adakah sesuatu yg lebih berharga dari Dia? Apakah itu uang, jabatan, pertemanan, pasangan kita, keluarga, orang tua, hobi dan kesenangan kita? Atau bahkan mungkin pelayanan atau gereja kita atau sesuatu yg lain? Sebelum kita dpt mengerti, memahami, merasakan dan memandang Tuhan lebih berharga dari apa pun sesungguhnya kita tdk akan pernah rela utk mengikut Dia karena pada dasarnya manusia akan rela utk mengorbankan apa pun utk sesuatu yg dianggapnya paling berharga dalam hidupnya. SEBERAPA BESAR KITA MENGHARGAI TUHAN SEBESAR ITU PULA KOMITMEN KITA KEPADANYA.

(Ringkasan singkat khotbah dan diskusi Persekutuan Doa Profetik Worship Center Surabaya tanggal 19 Februari 2014 dengan tema: Hati yg rela untuk mengikut Tuhan)

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar