Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga. Dan berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: "Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian." Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu: "Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?"
(Hakim-Hakim 8: 4-6)
Gideon sedang berjuang melakukan kehendak Tuhan untuk membebaskan bangsanya dari penindasan bangsa Median. Di dalam perjalanan pejuangannya dia membutuhkan dukungan sedikit suplai makanan bagi pasukannya yang hanya 300 orang dan yang sedang kelelahan. Tetapi apa sikap saudara-saudara sebangsanya yang sedang dibelanya? "Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?" Celakanya yang mengatakan adalah para pemuka kota dan tua-tua kota. Mereka hanya mau mendukung bila sudah berhasil dan secara tidak langsung mereka juga mengolok-olok perjuangan Gideon. Mereka bukannya mendukung malah melemahkan dan menjadi batu sandungan. Sungguh jahat perbuatan mereka dan tidak tau berterimakasih.
Dari hal tersebut kita bisa belajar bahwa seringkali pemimpin rohani yang buta dan bodoh tidak mengetahui kegerakan Tuhan. Biasanya malah mencemooh dan tidak mau memberikan dukungan sedikit pun bagi kegerakan rohani yang sedang diperjuangkan oleh saudara-saudaranya. Pikirannya picik, sombong, negatif, curiga dan malas. Mereka sudah puas dengan keadaannya yang tidak mencapai kondisi ideal yang Tuhan janjikan yaitu kemerdekaan rohani/ kebangunan rohani dalam lingkup bangsa (revival). Pikirannya egois sekali yaitu asal pelayannya sukses dan baik-baik saja (dalam pandangannya) di komunitasnya/ gerejanya, mereka tidak perduli dengan nasip masa depan pelayanan di seluruh negeri. Mereka buta dan tertipu bahwa bukankan kita semua saudara yang seharusnya saling mendukung kegerakan Allah yang membawa perbaikan secara rohani atas bangsa ini yang efeknya juga perbaikan kondisi jasmani atas bangsa Indonesia. Ketika pemulihan terjadi maka pemimpin buta, bodoh dan malas ini akan berurusan dengan Tuhan sendiri karena tidak mendukung, bahkan menghambat serta menyakiti kegerakan Tuhan serta hamba-hamba Tuhan yang sedang mengerjakannya. Tuhan sendiri yang akan mengadakan perhitungan dan membela hamba-hamba-Nya yang telah mereka permalukan.
Doakan Bangkitnya dan Bersatunya para pemimpin rohani yang RADIKAL. Amin.
(oleh: Faith Ruddy)
(Hakim-Hakim 8: 4-6)
Gideon sedang berjuang melakukan kehendak Tuhan untuk membebaskan bangsanya dari penindasan bangsa Median. Di dalam perjalanan pejuangannya dia membutuhkan dukungan sedikit suplai makanan bagi pasukannya yang hanya 300 orang dan yang sedang kelelahan. Tetapi apa sikap saudara-saudara sebangsanya yang sedang dibelanya? "Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?" Celakanya yang mengatakan adalah para pemuka kota dan tua-tua kota. Mereka hanya mau mendukung bila sudah berhasil dan secara tidak langsung mereka juga mengolok-olok perjuangan Gideon. Mereka bukannya mendukung malah melemahkan dan menjadi batu sandungan. Sungguh jahat perbuatan mereka dan tidak tau berterimakasih.
Dari hal tersebut kita bisa belajar bahwa seringkali pemimpin rohani yang buta dan bodoh tidak mengetahui kegerakan Tuhan. Biasanya malah mencemooh dan tidak mau memberikan dukungan sedikit pun bagi kegerakan rohani yang sedang diperjuangkan oleh saudara-saudaranya. Pikirannya picik, sombong, negatif, curiga dan malas. Mereka sudah puas dengan keadaannya yang tidak mencapai kondisi ideal yang Tuhan janjikan yaitu kemerdekaan rohani/ kebangunan rohani dalam lingkup bangsa (revival). Pikirannya egois sekali yaitu asal pelayannya sukses dan baik-baik saja (dalam pandangannya) di komunitasnya/ gerejanya, mereka tidak perduli dengan nasip masa depan pelayanan di seluruh negeri. Mereka buta dan tertipu bahwa bukankan kita semua saudara yang seharusnya saling mendukung kegerakan Allah yang membawa perbaikan secara rohani atas bangsa ini yang efeknya juga perbaikan kondisi jasmani atas bangsa Indonesia. Ketika pemulihan terjadi maka pemimpin buta, bodoh dan malas ini akan berurusan dengan Tuhan sendiri karena tidak mendukung, bahkan menghambat serta menyakiti kegerakan Tuhan serta hamba-hamba Tuhan yang sedang mengerjakannya. Tuhan sendiri yang akan mengadakan perhitungan dan membela hamba-hamba-Nya yang telah mereka permalukan.
Doakan Bangkitnya dan Bersatunya para pemimpin rohani yang RADIKAL. Amin.
(oleh: Faith Ruddy)
Comments
Post a Comment