Skip to main content

TUJUAN MENGUMPULKAN 200 PEMIMPIN ROHANI

1Tawarikh 12:32
"Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka."

Sesungguhnya angka 200 pemimpin rohani dalam nubuatan bagi pemulihan di Indonesia merupakan jumlah minimal yang Tuhan berikan bagi Indonesia untuk membuat perubahan dalam kepemimpinan rohani dan pemerintahan di Indonesia. Krisis kepemimpinan dalam pemerintahan di Indonesia merupakan cermin dari krisis kepemimpinan di Indonesia. Jika kepemimpinan rohani di Indonesia sudah berkembang dengan baik, maka perubahan dari kepemimpinan rohani akan berdampak dalam kepemimpinan pemerintahan. Tuhan akan menunjukkan melalui media massa bahwa kepemimpinan rohani mempengaruhi kepemimpinan dalam pemerintahan. Krisis kepemimpinan rohani yang radikal dalam Kristus sesungguhnya berdampak buruk bagi Indonesia. Itu sebabnya Tuhan memanggil para pemimpin rohani yang radikal dalam Kristus yang mau membayar harga bagi pemulihan di Indonesia untuk bersama-sama untuk merendahkan diri, bertobat dari segala dosa, mencari kehendak Tuhan dan berdoa bagi pemulihan Indonesia.


Berkumpulnya 200 pemimpin rohani ini adalah untuk merapatkan barisan dan mempersiapkan orang-orang Kristen di Indonesia dalam menghadapi kegoncangan, tekanan teror dan mempersiapkan orang-orang Kristen di Indonesia dalam kegerakan Tuhan untuk mendatangkan pemulihan di Indonesia. Jadi 200 pemimpin rohani ini bukan hanya gerakan sebelum pemilu namun gerakan yang akan terus berlanjut sampai terjadi pemulihan di Indonesia.
TUJUAN 200 PEMIMPIN ROHANI (JUMLAH MINIMAL) ADALAH MEMBAWA ORANG-ORANG KRISTEN DI INDONESIA MENGETAHUI WAKTU TUHAN DAN MEMPERSIAPKAN ORANG-ORANG KRISTEN DALAM KEGERAKAN TUHAN DI INDONESIA. SAMPAI SELURUH ORANG-ORANG KRISTEN BERSATU SEBAGAI PRAJURIT TUHAN DAN MENYINARKAN KEMULIAAN TUHAN. 


Pada saat itu terjadi kita akan melihat bukan hanya orang yang mati kerohaninya dibangkitkan kembali, orang yang tertidur secara rohani dibangunkan, sehingga orang-orang Kristen di Indonesia akan tampil sebagai orang-orang yang melihat rencana Tuhan di Indonesia dan memiliki komitmen serta mental yang kuat dalam menghadapi penderitaan karena Kristus seperti prajurit rohani yang berperang dengan gagah berani demi Kristus. Tidak ada lagi ketakutan atau kekuatiran namun berani mengikuti kehendak Tuhan.

Pembakar utama dalam hati orang-orang Kristen pada masa itu adalah GAIRAH UNTUK MENGENAL TUHAN SEMAKIN BESAR. Tuhan menggambarkan bahwa sebelum pemulihan atas Indonesia itu terjadi, maka tanaman dudaim itu harus bertumbuh dan menghasilkan buah yang lebat. Demikian juga kehidupan orang-orang kristen di Indonesia akan bergairah untuk mengenal Tuhan. Inilah tanda awal dari tujuan berkumpulnya 200 pemimpin rohani yang mengubah krisis kepemimpinan di Indoneisa. Jadi para pemimpin rohani bukan hanya sekedar berkhotbah namun khotbah yang membangkitkan kasih mula-mula dalam hati orang-orang Kristen. Bukan sekedar melayani, namun mengobarkan gairah dalam hati orang-orang Kristen di Indonesia untuk mencari kehendak Tuhan dan melekat kepada Tuhan.

Jadi 200 pemimpin rohani di Indonesia mempersiapkan perubahan yang besar bagi Indonesia. bagi seluruh orang-orang Kristen di Indonesia hendaknya kita berdoa kiranya Tuhan membangkitkan lebih banyak lagi para pemimpin rohani yang radikal dalam Kristus dan bagi para pemimpin rohani marilah kita bersatu untuk mempersiapkan orang-orang Kristen di Indonesia untuk mengetahui waktu Tuhan dan mempersiapkan dalam kegerakan Tuhan.

Tuhan menyertai kita sekalian!
 

(Oleh Bpk. Didit Irawan)

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata