Sebuah khotbah. Lengkap dan tanpa diubah. Disampaikan tahun 1880, di METROPOLITAN TABERNACLE, NEWINGTON
Oleh C. H. Spurgeon
"Ia (Yosia) menetapkan tugas para imam, dan mendorong mereka menunaikan tugas jabatannya dalam rumah TUHAN” 2 Tawarikh 35:2.
Yosia, sebagaimana Anda ingat, di masa awal pemerintahannya menetapkan dirinya untuk melawan penyembahan berhala yang telah mempengaruhi seluruh bangsanya, untuk mencabut mereka dari sana. Ia kemudian mencondongkan pikirannya untuk mengadakan perbaikan dan memperindah bait suci. Setelah itu, ia mengarahkan hatinya untuk memulihkan pelayanan kudus, untuk memelihara hari-hari raya suci, dan membangkitkan kembali penyembahan kepada Tuhan sebagaimana mestinya, sesuai dengan perkataan-perkataan kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan. Ayat yang baru kita baca memberitahukan kepada kita yang ia kerjakan pada waktu itul; dan kiranya itu dapat menjadi contoh bagi kita.
Prioritas pertama adalah menempatkan setiap orang di tempat yang tepat; selanjutnya adalah supaya setiap orang memiliki suatu semangat kudus di tempat pelayanannya itu, sehingga dapat dengan layak melakukan pelayanannya. Saya beranggapan, sahabat-sahabat di dalam Tuhan, dalam perlindungan Tuhan Anda ada di tempat Anda, dan dengan pimpinan Roh Kudus Anda telah mencari dan menemukan suatu bentuk pelayanan yang tepat dimana Anda kini harus mengusahakannya. Malam in, bukanlah maksud saya untuk memberikan pengaturan pada Anda; namun saya menganggap adalah baik bagi Anda untuk tetap melayani dimana Anda berada. Tujuan saya adalah memberikan dorongan kepada Anda untuk mengerjakan pelayanan Anda bagi Tuhan tanpa menjadi kecil hati. Saya akan berkhotbah dengan keras sedemikian banyak untuk berbicara kepada berbagai orang yang menjadi tawar hati dalam pekerjaan Tuhan, supaya kita dapat membangkitkan mereka, memperbarui mereka, dan mendorong mereka mempertahankan posisi mereka.
I. Dan, pertama, saya akan berbicara dengan singkat untuk MEREKA YANG BERPIKIR BAHWA MEREKA TIDAK DAPAT MELAKUKAN APA-APA
Mereka akan mengatakan pada saya bahwa dalam khotbah semacam ini tidak satu kalimat pun dapat menyentuh mereka : jika saya mendorong orang-orang untuk melayani dalam rumah Tuhan, maka itu pasti sia-sia bagi mereka karena mereka tidak mampu melakukan apapun.
Saudaraku, jangan meremehkan perkataan tersebut, Anda harus benar-benar memastikan bahwa Anda memang tidak dapat melakukan apa-apa sebelum saya beralih membahas hal ini dalam hal pengertian yang sesungguhnya dari yang disebut “tidak bisa melakukan apa-apa” itu; karena kadangkala tidak ada jalan karena tidak ada kemauan. Meskipun saya tidak akan menuduhkan hal ini sebagai masalah Anda, kita sangat mengetahui dengan baik bahwa “tidak dapat” seringkali bermakna “tidak mau,” dan Anda tidak mencapai bisa jadi karena anda tidak mencobanya. Anda sedemikian lesu sehingga Anda berdalih kepada diri Anda sendiri ketika Anda tidak berbuat apa-apa, dan kondisi Anda yang tidak melakukan apa-apa telah tumbuh menjadi kemalasan. Jika seseorang, dikuasai pemikiran bahwa ia tidak dapat mengangkat tangan kanannya, dan secara terus menerus membiarkannya tetap tidak digerakkan, saya tidak heran jika, dalam beberapa minggu atau bulan ke depan, itu akan menjadi suatu kenyataan bahwa ia punya kekuatan untuk menggunakannya. Mungkin itu menjadi menegang tanpa sebab apapun selain karena ia tidak pernah menggerakkannya. Tidakkah Anda berpikir, sebelum otot-otot Anda menjadi kaku, bahwa sangatlah baik untuk melatihnya dengan berusaha mengerjakan semacam pelayanan? Khususnya bagi Anda, yang masih muda, jika Anda tidak bekerja bagi Tuhan segera sesudah Anda bertobat, maka itu akan menjadi sangat sulit di kemudian hari untuk kalian melakukannya. Talenta, sebagaimana sering saya perhatikan, tumbuh di dalam unjuk kerja, tetapi melalui kelalaian dan kemalasan orang menjadi menurun kekuatannya dan tidak dapat ditolong lagi. Anda bilang bahwa Anda tidak dapat menggerakkan tangan Anda, dan Anda juga tidak menggerakkanya; perhatikanlah, lambat laun kepura-puraan Anda akan menjadi pangkal penyebab benar-benar hilangnya kekuatan Anda.
Tapi saya ingin membahas mengenai apabila memang Anda benar-benar tidak dapat melakukan apa-apa. Anda sedang sakit; kekuatan yang Anda rasakan di hari-hari cerah selagi Anda sehat sudah lenyap; Anda mengalami sakit, kelelahan, dan terkuras; Anda acapkali tertahan di dalam rumah; dan rumah kini tampak bagi Anda seperti rumah sakit yang suram sepanjang harinya daripada tempat bernaung yang menyenangkan sewaktu bayang-bayang senja tiba. Sangat sedikit, karenanya, yang dapat Anda lakukan; begitu sedikit sehingga Anda cenderung untuk menganggapnya seperti tidak melakukan apa-apa sama sekali. Pikiran-pikiran itu begitu membebani Anda. Anda berharap dapat melayani Tuhan. Betapa kerapnya Anda memimpikan kegembiraan melayani itu semenjak Anda kehilangan hak istimewa itu! Betapa inginnya kaki Anda untuk berlari; betapa siapnya tangan Anda untuk berjerih lelah; betapa senangnya bibir Anda untuk bersaksi! Anda merasa cemburu dengan mereka yang sanggup melayani, dan Anda akan senang jika dapat menyamai atau bahkan mengungguli mereka; bukannya Anda sedang menyimpan niat jahat kepada mereka, namun Anda berharap dengan penuh penyerahan supaya Anda dapat melakukan suatu pelayanan bagi kepentingan Tuan Anda yang agung.
Sekarang, saya ingin mendorong Anda pertama-tama dengan mengingatkan Anda bahwa hukum dari Anak Daud (maksudnya Yesus Kristus) adalah sama dengan hukum dari Daud itu sendiri; dan Anda tahu bahwa hukum Daud terait mereka yang berangkat perang. Ada beberapa orang yang lemah fisiknya, dan beberapa yang tidak mampu berbuat banyak, dan Daud meninggalkan mereka dengan barang-barang bawaan. “Di sanalah,” ia berkata, “Kalian yang sangat lelah dan sakit : berhentilah di perkemahan : jagalah tenda dan persenjataan, sementara kami pergi berperang.” Kemudian, tibalah saatnya mereka yang berangkat berperang meminta bagian dari hasil jarahan perang. Mereka berkata, “Orang-orang ini tidak melakukan apa-apa: mereka berbaring saja di bangku-bangku:mereka semestinya tidak mendapat bagian dari jarahan ini.” Tetapi Raja Daud ada di sana dan kemudian menetapkan suatu hukum bahawa mereka harus berbagi dan berbagi dengan sama –mereka yang ada di belakang dan mereka yang ada di medan perang. “Sebagaimana bagian mereka yang turun berperang, demikian pula bagian mereka yang menjaga barang-barang : bagian mereka sama. Dan sejak hari itu dan selanjutnya, ia menjadikannya undang-undang dan ketetapan bagi Israel.” Begitu pula hukum dari Sang Anak Daud tidak kalah pemurahnya. Jika karena sakit Anda harus tinggal di rumah, -jika karena alasan lain, seperti misalnya karena usia atau kelemahan fisik, Anda tidak bisa melayani dalam pelayanan nyata, namun jika Anda prajurit sejati yang akan bertarung semampu Anda, dan hati Anda ada di dalamnya, Anda akan menerima bagian yang sama dengan mereka yang terbaik dan paling berani yang berpakaiankan baju perang lengkap, berhadapan dan bergumul dengan musuh.
Dan, saudara-saudaraku, Anda tidak punya hak untuk menjadi iri hati, meskipun mungkin dalam hati Anda ada kekaguman untuk mereka yang dengan melayani dengan rajin dan berhasil dalam pelayanan kepada Kristus. Ijinkan saya mengingatkan Anda pada hukum kerajaan dimana Anda telah sering mendengarnya -“ Ia yang menyambut seorang nabi sebagai seorang nabi akan menerima upah seorang nabi” Sejatinya, merupakan suatu keputusan yang tepat untuk menjadi seorang hamba Tuhan. Daud pun berpikir demikian seperti misalnya Anda akan sering membaca dalam pembukaan berbagai pasal di kitab Mazmur demikian –“Suatu doa dari Daud, hamba Tuhan,” namun Anda tidak pernah membaca, “Suatu doa dari Daud, raja Israel,” karena ia lebih banyak suka dirinya dicatat sebagai seorang hamba Tuhan daripada mendapatkan gelar raja Israel. Kesehatan dan kekuatan fisik, kemampuan dan kesempatan untuk menunaikan tugas bagi Sang Tuan Agung jauh lebih didambakan, namun hal-hal tersebut tidak selalu dapat dipandang sebagai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan atas keselamatan pribadi. Seseorang mungkin berkhotbah dengan sangat mengagumkan, dan ia mungkin melayani di gereja dengan sangat baik, tapi bisa jadi dirinya bukan orang yang mendapat bagian dalam kasih karunia yang menyelamatkan. Perhatikan, sewaktu murid-murid kembali dari mengabarkan injil dan berkata, “Tuhan bahkan setan-setan pun takluk dalam nama-Mu” tapi Tuhan berkata, “Janganlah kamu bersukacita karena itu namun bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Yudas (Iskariot-yang mengkhianati Yesus) ada di antara mereka; Yudas turut mengusir setan; Yudas mengabarkan injil; namun Yudas adalah anak kebinasaan yang akhirnya terhilang selamanya. Karena Anda tidak banyak melakukan pelayanan janganlah berpikir bahwa Anda tidak beroleh keselamatan; karena sekalipun Anda pernah berada di tengah-tenga pekerja-pekerja Kristen itu bukan merupakan bukti bahwa Anda pasti seorang anak Tuhan. Jadi, janganlah mengeluh karena Anda terhentikan dari kegiatan-kegiatan yang bersemangat yang saat ini sedang dikerjakan yang lain; karena ,selama nama Anda tertulis di surga, dan hati Anda sungguh-sungguh mengikut Tuhan, Anda akan mendapatkan upah di hari penghakiman terakhir, sekalipun sekarang ini Anda lebih menjadi seorang penderita daripada seorang pekerja.
Namun bagi saya itu tampaknya lebih dari mungkin apabila beberapa dari antara Anda, sahabat-sahabatku terkasih, saat ini pikiran-pikiran Anda sedang diusik oleh kemurungan, Anda telah menjadikan warna hati Anda lebih gelap daripada yang semestinya berkenaan dengan hal ini. Adakah Anda merasa kehidupan Anda merupakan sesuatu yang rutin dan kosong, dimana karena kurangnya perubahan dalam kesibukan dan urusan-urusan sehari-hari, tampaknya tidak meninggalkan sebuah jejak pun di belakang Anda? Tidak demikian, menurut saya. “Hal-hal berharga yang tertinggal dalam satu jam yang berguna” sesekali mengalirkan dari jejak-jejak Anda secercah sinar yang dapat menggugah mata kami, sekalipun itu mungkin terlewatkan dari perhatian Anda. Adakah Anda bersabar dalam penderitaan Anda? Apakah Anda berusaha untuk menundukkan kedagingan, untuk menguasai roh Anda, atau menahan diri dari bersungut-sungut namun terus mengusahakan hati yang positif dan penuh semangat? Hal itu, sahabatku, mengerjakan perkara yang besar. Saya yakin bahwa ketenangan yang kudus dari anak Tuhan yang sedang mengalami penderitaan adalah satu dari khotbah terbaik yang pernah dikhotbahkan dalam keluarga. Anak Tuhan yang sakit seringkali jauh lebih dapat melaani dalam rumah daripada pendeta paling fasih sekalipun. Mereka melihat betapa manis Anda tunduk pada kehendak illahi, betapa sabar Anda menanggung pembedahan yang menyakitkan, betapa Tuhan memberikan kepada Anda pujian di tengah malam yang gelap. Saya beberapa kali dipanggil untuk mengunjungi orang-orang yang harus tinggal berbaring karena sakit, yang tidak mampu untuk bangun dari tempat tidur selama bertahun-tahun lamanya, dan sepengetahuan saya pengaruh mereka telah sedemikian luas meliputi seluruh jemaat-jemaat yang ada. Mereka dikenal sebagai para wanita miskin yang saleh atau pria-pria Kristen yang dewasa rohaninya, dan banyak orang telah datang mengunjungi mereka. Para pendeta mengatakan bahwa mereka beroleh keuntungan jauh lebih banyak dengan duduk selama satu setengah jam dengan seorang nenek Betsy dibandingkan dengan pembelajaran mereka dari semua buku di perpustakaan mereka, meskipun nenek Betsy sendiri mengatakan bahwa ia tidak melakukan apa-apa. Pandanglah masalah Anda dalam terang itu, dan Anda akan melihat bahwa Anda dapat memuji Tuhan di atas tempat tidur Anda, dan menjadikan kamar Anda tempat yang berbicara tentang Allah sekuat yang dapat dilakukan melalui mimbar ini.
Lagipula, sahabat-sahabatku terkasih, tidakkah Anda berpikir bahwa kita seringkali membatasi pandangan kita tentang melayani Tuhan hanya terbatas pada pelayanan-pelayanan di depan umum di gereja, dan melupakan pernyataan-pernyataan yang kuat dari Allah melalui kesetiaan kehidupan dan ketaatan pribadi kita? Anda bilang, “Aku tidak dapat melayani Tuhan, “ ketika Anda tidak dapat mengajar di sekolah atau berkhotbah di mimbar, ketika Anda tidak dapat duduk di tengah majelis gereja atau berbicara di tengah-tengah pertemuan: seolah-olah hanya itulah bentuk-bentuk pelayanan semacam itulah yang dapat diperhitungkan sebagai pelayanan. Tidakkah Anda berpikir bahwa bahwa seorang ibu yang mengasuh bayinya sedang melayani Tuhan? Tidakkah Anda renungkan bahwa pria-pria dan wanita-wanita yang berjerih lelah dalam pekerjaan rutin untuk memikul beban kehidupan sehari-hari juga melayani Tuhan? Jika Anda berpikir dengan benar Anda akan mengerti bahwa mereka ada. Seorang pelayan yang menyapu ruangan, seorang ibu rumah tangga yang menyiapkan makanan, seorang pekerja yang sedang memaku, seorang pedagang yang sedang menggunakan alat penghitungnya, semestinya melakukan segala sesuatunya sebagai pelayanan kepada Tuhan. Meskipun, tentunya, sangat dirindukan supaya setiap kita masing-masing memiliki beberapa pelayanan rohani tertentu, namun adalah jauh lebih baik jika kita menguduskan sarana-sarana kerja kita, dan menjadikan pekerjaan sehari-hari kita bergema bersama melodi dari jiwa yang selaras dengan surga. Biarlah kerohanian sejati menjadi hidup kita, dan kehidupan kita akan menjadi kerohani yang sejati. Itulah yang seharusnya jadi dalam hidup kita. “Apabila kamu akan atau minum, atau apapun yang kamu lakukan, lakukanlah semuanya di dalam nama Tuhan Yesus, ucapkanlah syukur kepada Allah dan Bapa.” Lalu, biarkanlah aliran kehidupan pribadi Anda mengalir sebagaimana adanya, tersembunyi, tak diketahui orang, kudus dan teguh’ Anda akan temukan bahwa “mereka berdiri dan menunggu juga termasuk melayani”, Anda tidak dilupakan atau dilewati –Anda yang hanya duduk di kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya ketika Anda tidak dapat melakukan yang lebih dari itu. Ini adalah pelayanan yang dikerjakan bagi Dia yang akan dihargai-Nya.
Ketahui pula, saudari-saudariku, bahwa melalui kesengsaraan kalian Tuhan telah membangkitkan belas kasihan dalam diri kalian. Kalian, saudaraku, tahu bahwa melalui pendisiplinan yang telah mendidik Anda, Anda telah belajar untuk menjadi seorang penghibur. Anda berkata, bahwa Anda tidak dapat lakukan apapun? Saya tahu beberapa rahasia mengenai Anda yang Anda lupakan. Anda tidak memperhitungkan bahwa itu adalah diri Anda, saat kami melihatnya demikian. Tidakkah Anda mencoba untuk memberikan semangat kepada seorang tetangga Anda yang malang pada suatu hari dengan menceritakan kebaikan-kebaikan Tuhan kepada Anda ketika Anda sendiri mengalami sakit yang berat di waktu sebelumnya? Betapa air mata mulai mengalir dari mata Anda jatuh karena penderitaan sesama kita itu? Tidakkah itu menjadi suatu yang terbiasa bagi Anda, seorang yang pernah menderita seperti Anda, untuk menitikkan beberapa kata dari Tuhan Anda kepada orang-orang lain dalam kondisi yang serupa dengan Anda kapanpun Anda bisa? Anda berkata kepada saya tidak dapat melakukan apapun. Kekasih hatiku, penyegaran dari orang-orang kudus Tuhan (yaitu kita) adalah salah satu pekerjaan tertinggi yang dapat dilakukan oleh seseorang. Tuhan akan mengirim para nabi kepada hamba-hamba-Nya pada saat mereka perlu untuk ditegur; jika Ia ingin memberikan penghiburan pada hamba-hambanya biasanya Ia mengirim para malaikat pada mereka, karena itu merupakan pekerjaan para malaikat. Yesus Kristus sendiri, kita membacanya, dilayani oleh seorang malaikat yang diutus bagi Dia. Kapan? Tidakkah itu di taman Gethsemani, ketika ia tersungkur dalam derita? Penghiburan bukan merupakan pekerjaan biasa; itu merupakan suatu pelayanan malaikat. “Maka tampaklah kepadanya seorang malaikat menguatkan Dia.” Seorang nabi diutus untuk memperingatkan orang-orang Israel atas dosa mereka; tetapi ketika Gideon perlu diberi dorongan motivasi untuk pergi dan berjuang bagi bangsanya, adalah malaikat Tuhan yang datang padanya. Jadi saya simpulkan bahwa penghiburan adalah pekerjaan para malaikat.
Anda, pria-pria dan wanita-wanita Kristen yang baik, yang berpikir bahwa Anda tidak dapat melakukan apapun selain bersimpati atau memberikan penghiburan dengan kata-kata yang penuh menguatkan hati kepada jiwa-jiwa yang sedang terpuruk dan sangat putus harapan, Anda sedang menggenapi pelayanan yang paling diberkati dan melakukan pekerjaan dimana banyak pendeta-pendeta sering merasa sulit untuk dikerjakan. Saya tahu beberapa orang yang tidak pernah merasakan penderitaan atau mengalami sakit, dan ketika mereka mencoba untuk menghibur jemaat Tuhan yang letih mereka benar-benar canggung melakukannya. Mereka seperti seekor gajah yang mengambil pin-pin: mereka dapat melakukannya, namun harus dengan usaha yang keras. Mereka yang pernah mengalami ujian Tuhan menghibur satu sama lain dengan penuh kasih; mereka melakukannya seperti seekor ikan di dalam air. Mereka mengerti seni menyampaikan kata-kata untuk suatu keadaan kepada ia yang lelah. Jika ini yang sedang mereka alami maka mereka tidak boleh mengeluh bahwa mereka tidak dapat melakukan apa-apa.
Lagi, kekasihku, Anda yang berpikir bahwa Anda tidak melakukan apapun, dan sekarang melihat bahwa Anda benar-benar bisa berguna, saya berharap, Anda memandang bahwa masih ada wilayah yang lebih luas dimana Anda dapat terus maju. Naikkan malam ini doa Yabes, yang merupakan seorang yang paling dimuliakan di antara saudara-saudaranya, karena ketika ia dahulu merupakan anak kesengsaraan ibunya maka inilah doanya – “Oh kiranya Engkau berkenan memberkati aku, dan meluaskan daerah-daerahku!” Mintalah Tuhan membukakan kepada Anda wilayah-wilayah yang lebih luas dimana Anda bisa menjadi berkat bagi orang lain, maka Ia akan melakukannya.
II. Sekarang ijinkan saya menyampaikan beberapa kata bagi kelompok lain dari MEREKA YANG BERPIKIR BAHWA MEREKA SEDANG DISISIHKAN.
“Tuan,” kata seseorang, “Saya harap Anda memberikan semangat kepada saya. Saya pernah dipakai oleh Tuhan; paling tidak saya pernah diakui sebagai salah seorang dari sekelompok orang yang bekerja bersama dengan sehati, namun sejak saya pindah rumah saya tidak dikenal oleh lingkungan dimana saya tinggal, dan saya sepertinya telah ketinggalan banyak. Saya hanya melakukan sedikit atau bahkan tidak melakukan apa-apa akhir-akhir ini dan saya mereka tidak enak karenanya. Saya berharap saya dapat kembali lagi melayani.” Saudaraku, aku berharap Anda akan segera melayani; tapi jangan membuang-buang waktu Anda barang lima menitpun untuk pikir-pikir. Masa-masa sekarang ini membutuhkan begitu banyak kerja dari orang-orang Kristen sehingga ketika seorang bertanya kepada saya, “Bagaimana seharusnya saya melayani Tuhan?” Saya terbiasa berkata, “Berangkat dan lakukan.” “Tapi bagaimana cara melakukannya?” Mulailah dari sekarang. Lakukan saja, saudaraku. Jangan sedetikpun melepaskan pakaian kerja Anda. Tapi anggaplah misalnya Anda diwajibkan untuk mundur sementara waktu, jangan biarkan perhatian Anda pada pekerjaan Tuhan menjadi turun. Beberapa pekerja terbaik Tuhan disisihkan untuk waktu-waktu yang lama. Musa hidup 40 tahun di padang gurun, tanpa melakukan apa-apa. Yang lebih besar daripada dia, Juruselamat kita yang mulia, selama 30 tahun –saya tidak mengatakan Ia tidak melakukan apa-apa, namun pastinya Ia tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan di muka umum. Di saat Anda dalam keadaan berhenti bekerja dan ada dalam posisi tidak aktif, bersiaplah untuk saatnya dimana Tuhan membawa Anda tampil kembali. Jika Anda sedang ditaruh dalam tempat penyimpanan, janganlah berkarat di sana, tetapi berdoalah supaya Tuhan menjadikan Anda bersinar sehingga ketika Ia datang untuk memakai Anda kembali Anda telah sepenuhnya layak untuk pekerjaan yang telah disiapkan-Nya bagi Anda.
Apabila Anda harus disisihkan sementara waktu, saya ingin Anda melakukan ini : berdoalah bagi orang-orang lain yang sedang melayani. Dukung mereka; berikan dorongan semangat kepada mereka. Janganlah menjadi picik, menjadi orang yang memiliki kerangka berpikir menyedihkan sehingga menjadi iri hati dan menilai rendah pelayanan orang lain. Janganlah menjadi seperti anjing yang ada dalam rumahnya. Beberapa orang, ketika mereka tidak dapat mengerjakan apapun, tidak menyukai orang lain menjadi rajin dan penuh kerja keras. Katakanlah, “Jika aku tidak dapat menolong, aku tidak akan menghalangi, namun akan memberikan semangat kepada saudara-saudaraku.”
Habiskan waktu Anda dalam doa sehingga Anda menjadi layak untuk dipakai oleh Tuhan, dan sementara itu, bersiaplah untuk menolong yang lain. Anda ingat bahwa, ketika terjadi pengepungan Gibraltar, ketika sepasukan bala tentara sudah mengelilinginya dan siap untuk menyerbu tempat itu, sang gubernur menembakkan suatu tembakan keras ke bawah kepada para pejuang di sana. Musuh sama sekali tidak memandang serangan gubernur itu. Pikirkan bagaimana itu akhirnya dilaksanakan. Di sini para penembak yang bersembunyi di antara batu-batu gunung menembakkan senjatanya, dan setiap orang di dalam barisan melakukan hal yang sama. Apa yang dapat dilakukan oleh mereka yang tidak dapat menembak? Mereka menyalakan api untuk senjata-senjata rekan-rekannya; dan itulah yang harus Anda lakukan. Saya seorang penembak di sini: nyalakan api bagi senjata saja, jika Anda bersedia. Jaga pemanasnya tetap bekerja, sehingga ketika kita menembakkan khotbah itu boleh menjadi suatu tembakan yang keras; melalui doa-doa Anda yang sungguh-sungguh. Sewaktu Anda melihat rekan-rekan Anda duduk di Sekolah Minggu, atau berdiri di jalan melayani Tuhan, jika Anda tidak bisa bergabung dengan mereka, katakanlah, “Tidak masalah: Aku akan menjadi yang menyalakan senjata bagi mereka. Doa-doa saya tidak kurang, jika saya tidak dapat melakukan hal yang lain.” Itulah nasihat bagi Anda yang untuk sementara waktu ditaruh dalam tempat penyimpanan Allah.
III. Mereka yang sangat tertekan karena MEREKA HANYA MEMILIKI SEDIKIT TALENTA
“Oh,” mereka berkata, “Kuharap aku dapat melayani Yesus Kristus seperti Paulus, atau seperti Whitefield – sehingga aku dapat berkeliling ke seluruh negeri memberitakan nama Tuhan dan memenangkan ribuan jiwa-jiwa. Namun aku tidak pandai bicara dan kurang cerdas, dan apa yang aku lakukan hanya menghasilkan sedikit atau bahkan tanpa hasil sama sekali.” Saudaraku, pikirkanlah bahwa Anda hanya melakukan apa yang Anda bisa lakukan. Ingatkah Anda kepada perumpamaan orang-orang yang mendapatkan talenta yang dipercayakan kepada mereka? Saya tidak mau menekankan secara berlebihan kepada fakta bahwa orang yang mendapatkan satu talenta itulah yang menguburkan talenta itu. Namun, mengapa ia yang dipilih mewakili orang yang melakukan hal itu (yaitu menguburkan talenta itu)? Saya pikir itu bukan karena orang yang memiliki dua atau lima talenta tidak sesekali menguburkan talenta-talenta mereka, tetapi karena godaan terbesar untuk menguburkan talenta itu ada pada orang yang hanya punya satu talenta. Mereka berkata, “Apa yang dapat kulakukan? Apa gunanya aku ini? Aku mungkin dimaafkan jika aku tidak menggunakan talentaku yang sedikit ini.” Itu adalah godaan. Saudara, jangan tersangkut pada jerat itu. Jika Tuhan Anda hanya memberikan kepada Anda satu talenta, Ia tidak meminta Anda hasil yang sama atas talenta Anda seperti pada orang yang memiliki lima talenta; namun bagaimanapun Ia tetap mengharapkan hasil dari satu talenta itu, dan karena itu jangan membungkus talenta Anda dalam selembar kain. Hanya dengan kekuatan yang diberikan kepada kita, maka kita dapat melayani Dia. Kita tidak memiliki apapun untuk dipersembahkan kepada Dia namun kita beroleh karunia untuk mempersembahkan dari apa yang kita terima dari Dia. Anda lemah. Anda merasakan hal itu; tetapi apa yang dikatakan oleh Tuhan kepada Anda? “Bukan dengan kuat dan gagah, namun oleh Roh-Ku kata Tuhan.” Ia dapat menjadikan Anda berguna sekalipun Anda tidak memiliki karunia-karunia yang luar biasa. Tembakan batu-batu kecil dari meriam dapat menghasilkan sesuatu yang besar, sekalipun itu tidak dapat dibandingkan dengan granat atau bom berdaya ledak tinggi.
Seorang berdosa mungkin dapat dibawa kepada Kristus melalui kesungguhan yang sederhana dari seorang yang biasa-biasa, tanpa panggilan bantuan dari seorang guru besar atau pengkhotbah yang fasih. Tuhan dapat memberkati Anda sejauh yang Anda pikirkan menjadi kapasitas Anda, karena pertanyaannya bukan mengenai kemampuan Anda melainkan pertolongan-Nya. Anda tidak memiliki kemampuan diri, Anda katakan. Maka datanglah kepada Tuhan, saya pinta dengan sangat, karena terbukti Anda justru membutuhkan lebih banyak dukungan illahi. Pergi dan dapatkan itu; harus demikian. Ia melengkapi yang lemah dengan kekuatan. “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu tetapi mereka yang menanti-nantikan Tuhan akan memperbarui kekuatan mereka.” Sekarang, saya pikir Anda tampaknya mungkin lebih berbuat yang baik daripada jika Anda memiliki lima talenta, karena sekarang Anda akan berdoa lebih banyak dan Anda akan lebih bergantung pada Tuhan daripada yang pernah Anda lakukan sebelumnya jika Anda memiliki kekuatan dari diri Anda sendiri.
Satu hal lagi. Sejauh Anda tidak dilengkapi dengan banyak talenta, pikirkanlah bagaimana Anda mengefisienkan apa yang Anda punya. Tahukah Anda bagaimana para pedagang yang hanya memiliki modal kecil dalam bisnis mengelola modalnya itu untuk bersaing dengan mereka yang memiliki sarana-sarana yang lebih besar? Mereka memutar uangnya setiap hari. Seorang penjual buah dan sayuran tidak mungkin dapat menjual barang dagangannya pada orang yang akan membayar dia tiga bulan ke depan. Tidak mungkin. Ia harus selalu menyiapkan uang, dan kemudian ia pergi dan membeli stok yang baru besok pagi, dan menjalankannya terus, atau ia hanya akan memiliki uang yang sedikit untuk kebutuhan hidupnya dari modal yang demikian kecil., Jika Anda hanya punya sembilan penny, jadikanlah itu “begerak”, dan Anda akan mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dari sembilan penny yang bergerak daripada uang yang tetap tinggal diam. Aktivitas seringkali menutupi kekurangan kemampuan. Jika Anda tidak mendapatkan tenaga dari berat suatu bola, dapatkanlah dari kecepatannya saat ia bergerak. Seseorang kecil dengan satu talenta yang terbakar habis mungkin menjadi perongrong sempurna bagi setan, dan seorang pemenang bagi Kristus. Sebagaimana orang dengan lima talenta, yang berbaris dengan malasnya, Setan selalu dapat mengalahkan dia dan memenangkan pertempurna. Jika Anda dapat menggunakan terus menerus satu talenta lagi dan lagi di dalam nama Tuhan, Anda mungkin mencapai perkara-perkara besar. Demikian saya mendorong Anda untuk terus maju dalam pekerjaan Tuhan.
IV. Untuk para pelayan Tuhan YANG BERADA DALAM KESUKARAN-KESUKARAN YANG BESAR saya ingin menyampaikan beberapa pesan.
Saya pernah mengalami hari dimana kesukaran hidup membawa kesukaan dalam hidup saya, kebingungan justru melahirkan kegembiraan dan sebaliknya daripada menyingkirkan tugas yang sulit saya malah menjadi menyukainya. Bahkan hari ini saya menikmati mengutak atik suatu masalah dan mengerjakan yang orang lain tolak untuk kerjakan. Tidak ada satu yang baik di dunia ini dihasilkan tanpa melalui kesulitan. Berlian terbesar tersimpan di bawah batu-batu yang berat dimana para pemalas tidak mungkin membalikkannya. Apa yang gampang jarang sekali merupakan sesuatu yang layak untuk diusahakan. Dengan menghadapi kesulitanlah orang yang berkobar-kobar, yang berjiwa tangguh menjadi semakin kuat, menajamkan pengertiannya, dan menggunakan seluruh dayanya untuk mencapai suatu tujuan yang akan memberikan imbalan atas usahanya itu. Adakah Anda sedang dalam kesukaran yang besar, sahabat? Anda bukanlah orang pertama di dalam Tuhan yang menghadapi kesulitan. Mari kita kembali ke Musa. Ia membawa orang Israel keluar dari Mesir; namun perjalanannya tidak tampak mulus. Ia harus menghadap Firaun dan menyampaikan tuntutan yang diperintahkan Tuhan. Firaun memandangi dia ketika ia berkata, “Biarkan umatku pergi.” Raja yang sangat angkuh itu sangat terkejut mendengar ada orang, khususnya seorang Yahudi, yang berbicara sedemikian; sehingga ia mengusir Musa. Namun Musa kembali dengan pesan, “Demikianlah firman Tuhan, biarkan umat-Ku pergi”; dan keberaniannya tidak dijawab dengan keberhasilan yang cepat. Harus ada tulah demi tulah, tulah demi tulah, hingga akhirnya kesombongan hati Firaun dipatahkan, orang-orang Israel diselamatkan dari tangan yang membenci mereka; dan Mesir bersuka hati ketika mereka pergi. Ini, bagaimana, baru merupakan permulaan dari misi dari Musa. Hidupnya adalah hidup dalam kesukaran – orang yang paling lembut, namun juga yang paling dicobai untuk marah; dan hingga ia mencapai puncak Gunung Pisga, dimana Tuannya yang penuh kemurahan mengambil jiwanya, nabi dari Horeb tidak pernah berhenti mengalami segala kesukaran.
Segala hal yang baik, saya katakan, khususnya segala hal yang baik yang dilakukan bagi Tuhan, sudah semestinya diliputi oleh berbagai kesukaran, dan dihadang oleh pertentangan. Lihatlah kepada Nehemia, Ezra, dan Zerubabel, dan mereka yang membangun Yerusalem kedua kalinya. Orang-orang baik ini bekerja dengan giatnya, namun Sanbalat dan Tobia mencemooh dan menertawakan mereka, dan mencoba untuk menghancurkan tembok itu. Jika Anda membangun kota tanpa kesulitan, itu pasti bukan Yerusalem. Pastikan itu. Segera begitu Anda mulai bekerja bagi Tuhan, Anda akan menemukan suatu kekuatan yang besar sedang melawan Anda. Jika Anda menghadapi perlawangan, anggaplah itu sebagai suatu tanda yang baik. Sewaktu anak-anak muda yang kami bimbing pergi ke daerah-daerah untuk berkhotbah, dan saya ingin tahu apa yang telah mereka lakukan, setelah mendengar cerita mereka, saya bertanya, “Adakah orang yang memfitnah kamu? Apakah surat kabar memberitakan Anda sebagai orang yang bodoh?” Jika mereka katakan, “Tidak,” saya dapat simpulkan bahwa mereka belum berbuat banyak.
Jika perkara-perkara Kristus mencapai keberhasilan dunia akan menolak para pemenang jiwa; jika Anda sungguh membawa kerugian bagi kerajaan iblis, ia akan menjadi marah pada Anda. Seharusnya kata-kata Anda yang halus-halus saja karena iblis berkata, “Tidak ada yang menggangguku dari pembicaraannya yang monoton itu. Aku tidak perlu melepaskan panah-panah api fitnah kepada dia: ia hanyalah butiran kecil dari seluruh hidangan, aku akan biarkan dia sendiri.” Orang yang semacam itu biasanya hidup dalam suatu kehidupan yang nyaman. Orang-orang berkata, “Oh dia itu seorang yang tenang, bukan orang yang suka menyerang.” Kita tidak memerlukan prajurit semacam itu bagi pelayanan bagi Kristus. “Betapa orang yang mengecewakan!” kata seorang raja suatu kali terhadap seorang anak buahnya yang pedangnya mengeluarkan suara ketika menyentuh lantai. “Pedangnya itu paling mengganggu.” “Tuanku,” kata sang anak buah, “itulah tepatnya yang dipikirkan oleh musuh Tuanku.” Ketika orang-orang fasik berkata bahwa kita dibebani masalah, kita tidak menjadi patah semangat karena dibandingkan dengan kondisi mereka. Jika musuh-musuh sang raja berpikir kita ditimpa masalah, kita menganggapnya sebagai suatu sanjungan. Ketika Anda, saudaraku, menghadapi perlawanan, hadapi itu dengan doa. Kembangkanlah suatu iman yang lebih besar. Lawan-lawan tidak boleh menghambat langkah Anda untuk maju di dalam Kristus. Berlian pulalah harus mengerat berlian. Tidak ada suatu apapun yang sedemikian keras di dunia ini yang tidak dapat diiris oleh sesuatu yang lebih keras. Jika Anda minta kepada Tuhan untuk menjadikan hati Anda sekuat baja hingga Anda meraih kemenangan, dan menjadikan resolusi Anda seperti batu amril, Anda dapat memotong jalan Anda melewati puncak dari berlian dalam pelayanan Anda kepada Sang Tuan Agung itu.
Ijinkan saya memberikan semangat kepada Anda di hadapan orang-orang yang menyerang Anda. Tekanan-tekanan di sekitar Anda mungkin saja menjadi batu sandungan bagi orang-orang bodoh, namun itu semua hanya akan menjadi pemacu bagi kita. Suatu hari kemuliaan Anda akan jauh lebih besar dan upah Anda akan menjadi jauh lebih tinggi karena hal-hal yang telah menentang Anda ini. Oleh karena itu, jadilah berani dan janganlah gentar, melangkahlah dalam kekuatan Tuhan.
V. Sekarang saya ingin menyampaikan suatu nasihat kepada kelompok pelayan-pelayan Tuhan lainnya – MEREKA YANG TIDAK DIHARGAI
Saya tidak akan berkata terlalu banyak, karena saya tidak cukup bersimpati pada mereka. Saya tahu jika goresan luka yang kecil terjadi pada mereka yang terlalu sensitif. Mereka bersungut-sungut, “Saya sudah melakukan yang terbaik, tapi tidak ada seorang pun yang mengucapkan terima kasih pada saya.” Anda berpikir bahwa diri Anda adalah seorang martir, dan mengeluh karena Anda merasa tidak dipedulikan. Biarlah demikian, temanku; karena itu pernah dialami oleh Tuanmu, dan itu juga bagian dari semua hamba-hamba-Nya. Itu adalah salib yang harus kita semua pikurl, atau kita tidak akan pernah mengenakan mahkota. Apakah Anda membayangkan kalau ini merupakan suatu pengalaman baru? Pandanglah Yusuf. Saudara-saudaranya tidak tahan terhadap dia, namun justru ialah yang menyelamatkan seluruh keluarga dan menyediakan makan mereka di masa-masa kelaparan. Pandanglah Daud. Saudara-saudaranya menanyakan mengapa ia meninggalkan tugasnya menjaga domba-domba dan kemudian datang di tengah-tengah peperangan, mencurigai hatinya yang sombong telah membuat dia ada di tengah-tengah tentara dan panji-panji perang. Namun tidak ada seorang pun yang membawa kepada Goliat selain Daud yang muda itu. Ambillah pelajaran dari pahlawan yang kasar itu; jangan pedulikan apa yang dikatakan saudara-saudara Anda tentang Anda. Pergi dan bawa pulang kepala raksasa.
Suatu pekerjaan yang baik adalah jawaban terbaik untuk tuduhan-tuduhan jahat. Jika Anda melayani Sang Tuan Agung, biarkanlah penghinaan mereka memicu Anda untuk semakin mempersiapkan diri. Jika mereka meneriaki Anda karena Anda terlalu di depan, layanilah Tuhan dengan lebih keras lagi, dan Anda akan menemukan penawar dari racun yang ada pada lidah mereka. Apakah Anda melayani Kristus untuk mencari kehormatan di antara manusia? Maka, berhentilah melakukan itu, karena Anda melakukannya dengan motif yang buruk. Tetapi jika Anda ada di sana semata-mata untuk memberikan kemuliaan bagi Dia, dan untuk memperoleh senyuman-Nya, apa lagi yang Anda inginkan? Apa lagi yang masih Anda inginkan? Karena itu, janganlah lemah hati karena Anda tidak mendapatkan pujian. Pastikan tentang ini, bahwa berada di jabatan atau pangkat yang rendah itu biasanya diperlukan untuk menduduki jabatan yang tinggi di masa yang akan datang. Jika Anda memanggil seseorang dan menempatkan di depan dan menepuk dia serta berkata, “Betapa hebatnya dia ini!” ia akan mengambil langkah yang keliru jauh sebelumnya, dan itulah akhir dari pahlawan Anda itu; namun jika seseorang diangkat oleh Tuhan, biasanya ia merupakan orang yang mendapatkan kritik dari semua orang, ditemukan kesalahan-kesalahannya, dan dipandang sebagai seorang penipu, namun olok-olokan yang dinyatakan kepada dia memberikannya keteguhan dalam pikirannya. Ketika ia mencapai keberhasilan ia tidak akan memandang dirinya sangat tinggi, karena kasih karunia Tuhan akan menjadikannya berlutut penuh syukur. Pedang yang akan digunakan tangan seorang pangeran, untuk dapat membelah tulang tengkorak dan tulang punggung di waktu-waktu perang, harus diproses dalam panas dan dingin lagi dan lagi di tempat penempaannya; pedang itu tidak layak untuk suatu tugas yang sangat berat sampai ia berkali-kali melewati api. Janganlah minta untuk dihargai. Jangan pernah memiliki maksud yang demikian. Hargai diri Anda dalam keteguhan hati nurani Anda, dan letakkanlah kehormatan Anda pada Tuhan.
VI. Sekarang saya hendak berbicara, untuk bagian yang terakhir, sedikit panjang bagi MEREKA YANG PATAH SEMANGAT KARENA MEREKA HANYA SEDIKIT MENCAPAI KEBERHASILAN
Saya merasa senang sekali beberapa malam yang lalu ketika bertemu dengan sekelompok pria dan wanita yang luar biasa yang adalah para guru Sekolah Minggu di gereja ini. Anda pikir bahwa saya cukup aneh mengatakan itu karena saya tidak mengetahui dengan pasti sejauh mana pelayanan mereka, karena saya tidak pernah menghitung jumlah total dari berbagai sekolah tersebut; namun ketika saya melakukannya, dan menemukan bahwa mereka melayani anak-anak melampaui jumlah 6000 orang, saya dipenuhi sukacita. Saya akan berlarian kegirangan jika mereka meningkat hingga 12.000 anak di 12 bulan ke depan. Karena wilayah ini sangat luar, jumlah itu tidak mungkin terlalu banyak, namun jumlah yang sekarang pun sudah sangat membangkitkan semangat. Sekarang, saya tahu apabila beberapa dari guru-guru itu sekarang sedang melayani di gang-gang kecil, di ruangan-ruangan yang tidak terhubungan dengan manapun, dan kita jarang sekali mengenal mereka, karena mereka menunaikan suatu pelayanan mereka yang sederhana, tersembunyi, yang dilakukan dengan diam-diam.
Adakah di antara Anda yang takut kalau Anda bersusah payah dengan sia-sia dan menghabiskan tenaga Anda untuk sesuatu yang kosong? Saya sungguh minta kepada Anda, sahabat-sahabatku, janganlah berhenti menabur sampai Anda menuai suatu hasil-hasil yang baik; jangan pula menjadi putus asa sehingga Anda ingin menyerah karena kekecewaan yang kecil. Sekalipun Anda tidak puas karena tidak melihat buah, janganlah mengurangi usaha Anda untuk mnabur karena satu musim tanam yang terbukti gagal. Saya tidak ingin teman-teman petani saya meninggalkan lahan pertanian karena tahun ini panen mereka buruk: jika mengukur kemungkinan-kemungkinan hasil di waktu yang akan datang dengan kegagalan di hari ini, pastilah itu merupakan sesuatu yang sangat memalukan. Jika Anda berkhotbah atau mengajar, atau melakukan pelayanan bagi Kristus dengan hanya sedikit keberhasilan hingga saat ini, janganlah menyimpulkan bahwa Anda akan selalu tidak berhasil. Sesali kurangnya keberhasilan namun jangan menyerah dalam berusaha untuk meraihnya. Anda bisa jadi merasa sangat sedih, namun Anda tidak berhak untuk menjadi putus asa.
Ketidaksuksesan adalah ujian iman yang harus ditanggung oleh banyak hamba Tuhan yang berkemenangan dalam hal itu. Tidakkah para murid bersusah payah sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa? Tidak kita baca baru saja tentang mereka yang melemparkan jala dan tetap tidak mendapatkan ikan? Tidakkah Tuhan kita berfirman kalau beberapa benih akan jatuh di tanah yang berbatu, beberapa lagi di antara semak duri, dan bahwa dari tanah-tanah yang sedemikian tidak akan tuaian? Betapa baiknya yang telah dikerjakan oleh Yeremia? Saya tidak ragu kalau ia bekerja keras, dan Tuhan memberkati dia, namun hasil dari khotbahnya, dikatakan seperti ini, “Penghembus angin sudah terbakar.” Dia telah menghembuskan api hingga api itu membakar penghembusnya, namun tidak satu hati orang pun yang luluh. “Celakalah aku!” katanya. “Oh seandainya kepalaku penuh air dan mataku ini pancuran air mata!” Saya pun tidak tahu apa hasil pelayanan Nuh, tetapi saya tahu benar bahwa ia adalah seorang pengkhotbah kebenaran selama 120 tahun, namun tidak pernah dapat membawa satu jiwa pun ke dalam bahtera kecuali keluarganya sendiri. Pengkhotbah yang gagal, demikian kita memandangnya dinilai dari pengaruh yang diperlihatkannya : tapi kita tahu bahwa itu adalah pelayanan pemberitaan yang besar, sebagaimana yang Tuhan perintahkan. Maka dari itu, janganlah menyesali waktu atau tenaga, yang Anda persembahkan bagi pelayanan kepada Tuhan kita yang besar sekalipun Anda tidak melihat usaha Anda menunjukkan hasil, karena orang-orangy ang telah melayani lebih baik dari Anda pun menangisi kegagalan mereka.
Ingatlah, pula, jika Anda sungguh-sungguh melayani Tuhan dengan sepenuh hati, ia akan menerima Anda dan mengakui pelayanan Anda, sekalipun tidak tampak hasil yang baik darinya. Adalah urusan Anda untuk melemparkan roti ke atas air : jika Anda tidak menemukannya setelah beberapa hari, itu bukan tanggung jawab Anda. Adalah urusan Anda untuk menyebarkan benih; namun tidak ada petani yang berkata kepada pembantunya, “John, kamu tidak membantuku dengan baik, karena tidak ada panenan.” Orang itu akan berkata, “Dapatkah saya menciptakan tuaian, tuan? Sauya telah membajak dan telah menabur. Apa lagi yang dapat saya lakukan?” Bahkan Tuhan kita yang baik tidak bersikap kaku, maupun menuntut kita lebih daripada yang dapat kita lakukan. Jika Anda telah membajak dan jika Anda telah menabur, sekalipun tidak ada tuaian, Anda tidak bersalah dan tetap diterima.
Tidak pernahkah Anda merasa terpukul jika Anda sekarang ini dipekerjakan untuk membajak tanah dan menyiapkan tanah dimana nantinya para pekerja lain yang bekerja setelah Anda akan menuai dengan sangat limpahnya. Mungkin Tuan Anda tahu betapa ahlinya Anda membajak. Ia memiliki lahan pertanian yang luas, dan ia tidak pernah bermaksud menjadikan Anda seorang penuai karena Anda membajak dengan begitu baiknya. Tuan Anda tidak menginginkan Anda untuk mengambil bagian dalam penuaian karena Anda bekerja begitu baik dalam menabur; dan juga karena Ia memiliki benih-benih yang harus ditabur sepanjang tahun Ia tetap mempekerjakan Anda di sana. Ia mengenal Anda lebih baik daripada Anda sendiri. Mungkin jika suatu kali membiarkan Anda untuk naik di atas kendaraan untuk menuai, Anda akan menjadi pusing dan menjatuhkan semua berkas-berkas Anda; jadi Ia berkata, “Kamu tetap kerjakan membajak dan menbaur, dan yang lain yang akan menuai.”
Mungkin ketika waktu Anda sudah habis, Anda akan melihat dari surga, dimana Anda akan melihat dengan tanpa gangguan, bahwa Anda tidak bersusah payah dengan sia-sia atau menghabiskan kekuatan Anda untuk sesuatu yang kosong. “Yang satu menabur dan yang lain menuai.” Ini adalah ekonomi illahi. Saya pikir setiap orang yang mengasihi Tuannya akan berkata, “Masih lama datangnya tuaian, saya tidak akan mempermasalahkan siapa yang akan memanennya. Berikan saya iman yang cukup untuk menjadi yakin bahwa tuaian pasti terjadi, maka saya akan cukup puas.” Lihatlah pada William Carey yang berangkat ke India, doanya adalah “India bagi Kristus.” Apa yang dilihat dalam hidup Carey? Ia cukup cepat melihat sukacita di hatinya; namun pastinya ia tidak melihat penggenapan atas semua doa-doanya. Misionari-misionari berikutnya telah pergi dan menghabiskan hidup mereka di ladang pelayanan yang luas itu. Dengan hasil apa? Sebuah hasil lebih dari cukup untuk meneguhkan kerja keras mereka, namun, jika dibandingkan dengan jutaan orang yang tinggal dalam kekafiran, sama sekali tidak sepadan dibandingkan gereja yang lapar, dan masih jauh kurang dibandingkan mahkota Kristus. Tidak terlalu penting berapa jauh seorang melangkah. Kerajaan yang besar ini akan kembali kepada Sang Penebus dunia, dan saya hampir dapat mengetahui dalam catatan masa yang akan datang seperti yang ditulis “Inilah nama-nama para pahlawan Daud,” sebagaimana perbuatan-perbuatan gagah perkasa dari para pahlawan-Nya dicatat oleh Tuhan kita.
Sewaktu kathedral St. Paul harus dirobohkan untuk membuat ruangan yang lebih luas seperti yang ada sekarang ini, beberapa dinding tertanam begitu kuat dan berdiri tegak bagaikan batu-batu karang. Sir Christopher Wren bertekad untuk meruntuhkannya dengan kayu gelondongan besar seperti yang dilakukan orang-orang Romawi. Gelondongan kayu ala Romawi itu kemudian mulai digunakan, dan orang-orang mengerjakannya berjam-jam lamanya, hari demi hari, tampaknya tanpa hasil. Pukulan demi pukulan menimpa tembok tersebut; hempasan yang luar biasa yang membuat orang-orang yang berdiri di sekitar sana bergetar. Tembok itu tetap berdiri tegak sehingga mereka mulai berpikir bahwa ini adalah usaha yang sia-sia. Tetapi sang arsitek tahu yang dilakukannya. Ia terus menggunakan kayu gelondongan itu sampai setiap partikel dari tembok itu bergerak, dan akhirnya menjadi suatu bentuk runtuhan yang dahsyat. Adakah orang yang cuma memuji orang-orang yang menyebabkan benturan terakhir, atau memperhitungkan semua keberhasilan itu karena mereka yang terakhir itu? Tidak sedikit pun. Itu adalah karena semua yang telah melakukannya bersama-sama. Mereka yang telah meninggalkan tempat untuk makan, mereka yang telah mengerjakannya pada hari-hari sebelumnya, mendapatkan penghargaan sama dengan yang melepaskan hantaman terakhir.
Demikian pula dalam pekerjaan Kristus. Kita harus terus menghantam, menghantam, menghantam, dan akhirnya – meskipun itu mungkin baru terjadi ribuan tahun lagi- Tuhan akan menang. Sekalipun Kristus segera datang, ia mungkin tidak akan datang 10 ribu tahun lagi, namun penyembahan berhala harus lenyap, kebenaran harus berkuasa. Doa-doa dan usaha-usaha yang terkumpul menjadi satu selama berabad-abad akan menunjukkan hasil, dan Tuhan akan dimuliakan. Hanya saja kita harus bertekun dalam pekerjaan yang kudus, maka hasil akhir adalah kepastian. Sewaktu seorang jenderal Amerika bertempur, orang-orang bertanya, “Apa yang Anda lakukan?” Dia berkata, “Saya tidak melakukan banyak, tapi saya tidak pernah mengendur.” Itulah yang harus kita lakukan. Kita tidak dapat berbuat banyak di satu waktu, tapi kita harus terus melangkah. Kita harus mendesak musuh dan sesuatu akan terjadi satu demi satu.
Mungkin, para sahabatku, beberapa dari Anda yang berpikir bahwa Anda telah mencapai kesuksesan kecil mungkin saja memiliki sesuatu yang lebih besar dari yang Anda ketahui. Mereka yang kurang mencapai keberhasilan harus disarankan untuk mencoba di tempat lain atau berusaha dengan cara yang lain. Jika kita tidak dapat melakukan yang baik dalam satu cara kita harus melakukannya dengan cara yang alin. Bawalah semua ini di hadapan Tuhan dalam doa. Berdoalah sungguh-sungguh kepada Dia, karena Ia akan menolong Anda untuk melakukannya, dan bagi-Nya kelak segala kemuliaan. Saat Ia merendahkan Anda, saat Ia mengajar Anda betapa cerobohnya Anda, saat Ia membuat Anda berputus asa untuk mengandalkan diri Anda sendiri, maka itulah mungkin waktunya ia akan memberikan penghargaan dan kemenangan lebih dari yang pernah Anda impikan. Bagaimanapun, apakah saya mencapai hasil dalam hidup ini atau tidak bukan merupakan sesuatu yang saya pertanyakan. Untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus adalah tujuan utama saya, namun itu bukan merupkan bukti terbesar dari pelayanan saya. Urusan saya adalah hidup bagi Tuhan, untuk menyangkal diri, dan memberikan diri saya sepenuhnya bagi Dia, dan jika itu saya lakukan maka saya akan diterima apapun yang akan terjadi.
Saya berharap kita memiliki roh keberanian dari seorang tua yang dihukum dengan dibakar di tiang. Orang-orang akan membakar dia. Ia tahu bahwa keputusan akan disampaikan esok pagi, namun dengan jiwa yang penuh dengan keberanian, dan hati yang bersukacita, ia duduk terakhir kalinya malam itu dengan teman-temannya – selagi kayu-kayu yang terikat dan api yang akan dihadapinya pagi nanti dikumpulkan- dan ia berkata kepada salah satu dari mereka, “Aku ini sebuah pohon tua di kebun Tuanku. Ketika aku muda, aku menghasilkan sedikit buah oleh karena kemurahan-Nya. Buah-buah itu tidak matang dan masam, namun Ia mau menerimanya: dan aku tumbuh dengan lambat di hari-hari selanjutnya dan menghasilkan buah bagi Dia karena kasih karunia-Nya. Sekarang pohon itu telah menjadi demikian tua sehingga Tuanku akan menebangnya dan membakar batang pohon tua ini. Yah, itu akan menghangatkan hati dari anggota-anggota keluarganya selagi aku terbakar”; bahkan orang ini tersenyum gembira memikirkan bahwa ia boleh dipakai untuk tujuan yang sedemikian baik.
Saya ingin Anda memiliki roh yang seperti itu, dan berkata, “Aku akan hidup bagi Kristus selagi aku muda: aku akan mati bagi dia, dan menghangatkan hati saudara-saudaraku.” Anda tahu bahwa penganiayaan dari para martir hari ini menghasilkan semacam semangat kepahlawanan dan keberanian yang nyata di antara murid-murid yang jarang ditemukan oleh orang-orang bijaksana pada masa-masa tenang. Diceritakan oleh gereja Baptis tua yang ada di kota itu bahwa anggota-anggota jemaat pergi ke Smithfield pagi-pagi buta untuk melihat pendeta mereka dibakar, dan ketika seseorang bertanya kepada anak-anak muda itu untuk apa mereka pergi bersama-sama, mereka berkata bahwa mereka pergi untuk belajar cara menghadapi hal semacam itu. Luar biasa! Mereka pergi untuk belajar bagaimana caranya menghadapi hal itu.
Oh, pergilah kepada salib Sang Tuan Agung itu untuk belajar cara untuk hidup dan mati! Lihatlah bagaimana ia menyerahkan seluruh hidup-Nya bagi Anda, dan bangkitlah dan berikanlah seluruh diri Anda bagi Dia. “Sekalipun Israel tidak dikumpulkan, kamu harus tetap bercahaya di pemandangan Tuhan.” Meskipun Anda mungkin berpikir bahwa Anda tidak akan berhasil, persembahan sepenuh hati Anda akan menjadi kehormatan bagi Anda di hari Tuhan. Melalui hidup Anda yang kudus, dan pelayanan Anda yang rendah hati, Anda akan membawa kemuliaan bagi nama-Nya. O Tuhan, taruh kami pada tempat-tempat tugas kami, dan bangkitkan semangat kami dalam melayani rumah-Mu!” Kiranya keindahan Tuhan, Allah kita, ada atas kita; teguhkanlah pekerjaan tangan kami: ya, pekerjaan tangan kami teguhkanlah.” Kiranya berkat dari wajah Tuhan turun atas Anda, saudara-saudaraku, demi Yesus. Amin.
Diambil dari Metropolitan Tabernacle Pulpit Vol. 26 #1513
Comments
Post a Comment