- KERAJAAN ALLAH DIMAKSUDKAN UNTUK MENYEBAR (DESENTRALISASI), TETAPI ORANG-ORANG CENDERUNG MELAKUKAN SENTRALISASI
Gereja telah diberi perintah untuk menyebar dan memenuhi bumi (Mat 28:19-20; Kis 1:8). Tetapi seperti orang lain, rasul-rasul bergumul dengan godaan untuk tinggal di satu tempat dan satu bangunan. Ketika Yesus menyingkapkan inkarnasi-Nya yang sejati kepada lingkaran dalam kepemimpinannya pada saat Ia mengalami perubahan wajah (Mat 17:1-6), respons Petrus bersifat klasik: "Ini adalah tempat yang baik; biarlah aku mulai proyek pembangunan sekarang juga!" (tentu saja, ini adalah parafrase saya sendiri). Bapa menegur Petrus, menyuruhnya diam dan mendengarkan perintah Yesus -- teguran yang masih relevan di zaman sekarang.
Tampaknya umat manusia selalu ingin berdiam di satu lokasi. Kita juga cenderung melakukan hal yang sama.
Banyaknya orang memandang bahwa gereja di Yerusalem sebagai model terbaik untuk gereja yang sehat. Saya melihat beberapa contoh yang baik dalam pasal-pasal awal Kisah Para Rasul, tetapi saya kira gereja lokal di Antiokhia, Efesus, atau Tesalonika merupakan model yang lebih baik. Yesus memerintahkan murid-murid-Nya yang pertama untuk menyebar dari Yerusalem sampai ujung bumi dipenuhi dengan kuasa Allah (Kis 1:8). Namun, mereka semua justru tinggal di Yerusalem. Sama seperti Allah memaksakan desentralisasi dalam Kejadian 11 dengan mengacaukan bahasa-bahsa, Ia juga memaksakan desentralisasi dalam Kisah Para Rasul; kali ini dengan penganiayaan (Kis 8:1). Salah satu ironi Alkitab adalah bahwa di bawah penganiayaan setiap orang dari gereja Yerusalem keluar, kecuali "para utusan" yang diberi perintah pertama kali. Rasul-rasul
Comments
Post a Comment