Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

THE RIGHTEOUS GENERATION

(Renungan dari Mazmur 14) Oleh: Bp. Peter B. K. “Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan yang memakan habis umatKu seperti roti dan yang tidak berseru kepada TUHAN?”   (Mzm 14:4) “Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan yang benar.”   (Mzm 14:5) Isu yang sedang marak dibicarakan saat itu adalah mengenai pertentangan antar pengikut agama. Perbedaan – perbedaan dalam keyakinan beragama dimanfaatkan sebagai pemicu untuk berkonfrontasi yang berakhir dengan kekacauan dan kegoncangan yang melanda bangsa kita. Pertanyaan yang terus menerus muncul didalam pikiran saya adalah “Siapakah yang benar? Mengapa semua umat beragama bangkit dan saling berperang? Haruskah membela agama sendiri?” Adalah menarik untuk diperhatikan bahwa nast diatas memberitahukan kita bahwa Allah tidak menyertai atau berpihak pada agama manapun. Secara  status kewarganegaaran kita beragama Kristen, tetapi Allah tidak membela dan menolong orang – orang yang “hanya” beraga

SUDAHKAH ANDA MEMBALAS CINTA TUHAN?

Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA Presiden AS ke-35, John F Kennedy pernah mengucapkan salah satu kalimat yang paling terkenal dalam sejarah, "Jangan tanyakan apa yang negaramu dapat perbuat kepadamu, tapi tanyakanlah apa yg kamu dapat perbuat bagi negaramu. "Konon, kalimat tersebut menginspirasi Amerika menjadi bangsa yang lebih maju. Salah satunya, pendaratan manusia pertama di bulan dilakukan hanya 6 tahun sejak pidato tersebut disampaikan! Meski pengaruhnya luar biasa, di dunia dimana tidak pernah ada pemerintahan yang sempurna atau negara ideal, sejatinya pesan tsb kurang berdasar. Orang diminta berkorban untuk suatu lembaga yang acapkali masih berlaku tidak adil kepada rakyatnya.  Nah, pernahkah kita mengajukan pertanyaan tsb dalam konteks hubungan kita dengan Tuhan? Bukankah pantas apabila Tuhan bertanya seperti ini pada kita, "Jangan tanyakan apa yang Aku dapat perbuat bagimu, tapi tanyakanlah apa yang kamu dapat perbuat bagi-Ku?" Kita tidak perlu pertanya

MENGANDALKAN KASIHNYA

(Renungan dari kitab Mazmur 13) Oleh: Bp. Peter B. K.   “Tetapi aku, kepada kasih setiaMu aku percaya, hatiku bersorak-sorak   karena penyelamatMu” (Mzm 13:6)         Masa – masa kritis. Tidak pernah ada seorangpun di dunia ini tidak pernah menghadapi masa-masa kritis. Masa – masa itu begitu berat, penuh pergumulan, penderitaan bahkan seringkali segala sesuatu begitu gelap. Itulah saat – saat dimana seringkali keputusasaan menyerang dan harapan hidup lenyap bagaikan uap. Perasaan tertekan, stress dan ditinggalkan seakan – akan menjadi makanan hari demi hari. Yang lebih tidak mengenakkan, krisis ternyata dapat menyerang di segala bidang kehidupan. Baik kehidupan pribadi, keluarga, suatu lingkungan, wilayah kota / desa bahkan suatu negara. Dan itu bisa meliputi krisis dalam segi ekonomi, politik, sakit penyakit, bencana alam dsb, sungguh suatu masa – masa yang gelap. (Omong – omong bukankah bangsa kita juga masih bergumul untuk keluar dari krisis, bukan?). Pertanyaan yang penting bag

HIDUP DALAM KASIH DAN KEBENARAN

Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA Kasih & kebenaran. Tidak banyak orang percaya yang memahami bahwa 2 hal ini adalah yang utama harus ada dalam hidup. Dinyatakan dlm Amsal 3:3 "Janganlah kiranya kasih dan setia (Ibr: kebenaran) meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu." Keduanya harus tampak nyata dalam perilaku kita, bagaikan kalung di leher kita, juga harus tertanam di hati kita bagai ukiran pada batu. Sungguh pesan yang tidak main-main! Itu berarti dlm hidup sehari-hari kita, pelayanan, bisnis, keluarga, ibadah dan seluruh hidup kita mesti menyatakan kasih & kebenaran. Keberadaan dua hal ini dalam hidup kita menjadi perbedaan antara kita dengan orang-orang-orang duniawi yang tidak mengenal Tuhan. Kasih dan kebenaran sejati adalah hal-hal yang sangat langka di dunia, tapi itulah yang Tuhan minta untuk ada dalam hidup kita sebagai umat-Nya.  Sayangnya, hari ini ada sesuatu yang tidak sesuai firman-Nya. Sebagian orang Krist

KOMITMEN UNTUK SETIA SAMPAI MATI

Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA Salah satu hal yang tampak semakin menghilang di antara bangsa kita hari ini dan di antara manusia pada umumnya di era modern yang penuh dengan kemudahan ini adalah komitmen. Tidak terhitung banyaknya pengingkaran komitmen terjadi setiap hari. Di dalam perjanjian bisnis, hutang piutang, di dalam pernikahan, persahabatan, atau dalam perjanjian kerja. Dan apabila terhadap hal-hal yang tampak di depan mata, orang bisa meninggalkan komitmen begitu saja dengan tanpa malu dan tiada takut konsekuensi sosial dan hukum - betapa lebih banyak lagi yang diam-diam telah melupakan komitmennya kepada Tuhan yang tidak nampak itu!  Ketika seorang pria dan wanita masuk dalam pernikahan kudus, keduanya membuat komitmen seumur hidup. Komitmen untuk setia sampai mati. Namun berapa banyak orang Kristen yang mengerti bahwa perjanjian kita mengikut Kristus adalah perjanjian yang sama kuat dan bahkan lebih kuat daripada itu. Begitu pula dengan komitmen antara kita dengan Tuh

WAKTU BAGI TUHAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA "Orang yang benar-benar ingin mengenal Tuhan harus menyediakan waktu untuk Dia" ~A.W. Tozer Jika ditanyakan, khususnya pada orang² Kristen di Indonesia, apakah mereka ingin mengenal Tuhan. Saya yakin jawabannya sebagian besar sudah pasti 'ya'. Tetapi atas hal lain saya juga yakin. Yaitu bahwa jawaban tersebut bukan merupakan jawaban dari hati yang sungguh² rindu mengenal Kristus. Mengapa demikian? Karena mereka yang mau sungguh² mengenal Tuhan memang harus menyediakan waktu untuk 'bergaul' dengan Dia. Persis seperti yang dikatakan Tozer di atas. Dan sayangnya, tidak banyak saya melihat anak-anak Tuhan di Indonesia senang menghabiskan waktu dengan Tuhan. Sebenarnya ini merupakan suatu pemikiran logis yang sederhana. Bahkan sangat umum mengenai bagaimana suatu hubungan yang baik bahkan kuat itu dapat dibangun. Sepasang kekasih melewatkan waktu bahkan bertahun-tahun berpacaran untuk saling mengenal satu sama lain makin hari mak

SIAPAKAH "ORANG FASIK" ITU?

Oleh: Bp. Peter B. K.               Alkitab seringkali memakai kata “orang fasik”. Secara umum, orang fasik adalah sebutan yang dipakai banyak orang untuk menyebut mereka yang jahat, kejam dan tidak bermoral. Seringkali mereka yang dicap sebagai orang fasik adalah mereka yang jelas–jelas hidup secara jahat dan menentang hukum–hukum yang ada, baik hukum negara, sosial maupun agama. Mereka akan dikenal sebagai pemabuk, penjudi, pecandu, pezinah yang suka ke pelacuran, pencuri, perampok dsb. Bagi dunia, pelaku tindak kriminal-lah orang fasik itu. Benarkah demikian? Kelihatannya Alkitab mempunyai pandangan yang berbeda mengenai siapa yang disebut orang fasik itu. MAZMUR 10 MENJELASKAN PADA KITA BAHWA ORANG FASIK ADALAH ORANG–ORANG: 1       1) Yang tidak peduli akan Allah – atau bahkan menganggap Allah tidak ada (Mzm 10:3-4) Ukuran kefasikan yang dari Allah berbeda. Ini berarti siapa saja – tidak terkecuali mereka yang berpendidikan tinggi / ilmuwan yang berjasa kemanusiaan, sosok artis te