Oleh Bpk Peter Bambang Kustiono. MA
Kasih & kebenaran. Tidak banyak orang percaya yang memahami bahwa 2 hal ini adalah yang utama harus ada dalam hidup. Dinyatakan dlm Amsal 3:3 "Janganlah kiranya kasih dan setia (Ibr: kebenaran) meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu." Keduanya harus tampak nyata dalam perilaku kita, bagaikan kalung di leher kita, juga harus tertanam di hati kita bagai ukiran pada batu. Sungguh pesan yang tidak main-main! Itu berarti dlm hidup sehari-hari kita, pelayanan, bisnis, keluarga, ibadah dan seluruh hidup kita mesti menyatakan kasih & kebenaran. Keberadaan dua hal ini dalam hidup kita menjadi perbedaan antara kita dengan orang-orang-orang duniawi yang tidak mengenal Tuhan. Kasih dan kebenaran sejati adalah hal-hal yang sangat langka di dunia, tapi itulah yang Tuhan minta untuk ada dalam hidup kita sebagai umat-Nya.
Sayangnya, hari ini ada sesuatu yang tidak sesuai firman-Nya. Sebagian orang Kristen berpikir bahwa yang menjadi perbedaan antara kita dengan dunia adalah pencapaian-pencapaian kita, kesuksesan-kesuksesan kita, limpahnya berkat-berkat materi dalam hidup kita, atau banyaknya mujizat dalam hidup kita. Allah kita memang Sang Pembuat Mujizat dan sudah seharusnya kita hidup dalam mujizat-Nya. Tapi sejarah Israel seharusnya dapat menjadi pelajaran buat kita. Banyaknya mujizat dan pertolongan tidak membuat mereka menjadi umat yang benar di hadapan Tuhan atau di depan bangsa-bangsa lain. Mereka tidak menjadi kesaksian yang baik meski secara ajaib mereka memperoleh pertolongan Tuhan dan berkat-berkat dilimpahkan atas mereka. Akibatnya mereka pun direndahkan di hadapan bangsa-bangsa asing.
Sungguh, betapa kita harus menjadi umat yang benar-benar hidup penuh kasih dalam kebenaran sejati.
Bukan dalam kemunafikan belaka. Jika kita memahami hal ini dan menjadikan pedoman dalam hidup kita maka janji ini pun pasti menjadi milik kita : "maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia" (Ams. 3:4).
Salam revival! Indonesia penuh kemuliaan Tuhan. GBU.
Comments
Post a Comment