Skip to main content

DIA INGAT KEPADA ORANG YANG TERTINDAS

DIA INGAT KEPADA ORANG YANG TERTINDAS
(Mazmur 9)
Oleh: Bpk. Peter B, MA

Adalah sesuatu yang klasik bahwa dunia ini dikendalikan oleh 2 kekuatan besar yang berlawanan satu dengan  yang lain. Perebutan antara KEBENARAN dan KEJAHATAN, kelaliman dan kebajikan, hitam dan putih, antagonis dan protagonis tampaknya tidak akan pernah berakhir sebelum dunia ini  sampai pada kesudahannya. Di dalam dua jalur inilah Tuhan beserta  umat-NYA akan selalu bertemu dengan iblis dan antek-anteknya yang sering disebut sebagai orang-orang fasik. Mereka yang ada di jalur Tuhan. Jalur kebenaran selalu dan seringkali ditindas oleh kekuatan-kekuatan kejahatan. Sesungguhnya hidup sebagai orang-orang benar tidak akan pernah mudah!
            Di atas segala siasat keji dan kelicikan yang kejam atas musuh-musuhnya, orang-orang benar dapat berharap kepada Tuhan. Kita dapat belajar seperti Daud saat menghadapi tekanan dan tindasan. Mazmur 9 memberitahukan pada kita bahwa Tuhan akan menjadi 3 pribadi yang akan membawa pembebasan bagi mereka yang tertindas. Daud telah mengalaminya, mengapa kita tidak rindu mengalaminya juga?

1)      ALLAH SEBAGAI HAKIM YANG ADIL
Tuhan menimbang dan membela perkara maupun hak orang-orang yang benar (Mazmur 5). Baginya benar adalah benar, salah adalah salah. Tetapi dilawan-NYA orang-orang fasik. Tidak ada yang dapat menggoyahkan dan mengubah penghakiman-NYA. Bahkan tahta Tuhan adalah untuk penghakiman (Mazmur 8). Tahta-NYA indah mempesona, mulia, mencengangkan tetapi itu didirikan dan ditegakkan bagi penghakiman. Sesungguhnya Ia cinta dan sangat mencintai keadilan dan kebenaran. Bukankah Ia tidak hanya senang pada keadilan dan kebenaran….(Mazmur 33:5). Tidak hanya itu, Dia adalah HAKIM TERAGUNG dan TERBESAR level penghakiman-NYA adalah Dunia dan bangsa-bangsa (Mazmur 9). Allah memegang dan menghakimi bangsa-bangsa. Pemimpin–pemimpin bangsa yang besar tidak satupun yang lepas dari genggaman tangan-NYA. Pemimpin manakah yang tidak diturunkan atau dinaikkan-NYA. Sesungguhnya Ia-lah Hakim. Kuasa untuk menaikan dan menurunkan ada pada-NYA Nebukadnezar pun dalam kebanggaanya akan Babel harus mengakui kebesaran Tuhan (Daniel 4). Bukankah engkau lebih lagi, hai pemimpin-pemimpin indonesia? 
2)      ALLAH SEBAGAI TEMPAT PERLINDUNGAN
Dengarlah kabar baik ini, hai engkau yang tertindas: Sesungguhnya ia tidak pernah meninggalkanmu  (Mazmur 11:13). Telinga-Nya diarahkan pada teriakanmu minta tolong. Mata-Nya mengamat-amati keadaanmu. Tidak pernah Ia tidak peduli. Tapi tidak pernah Ia terlelap atau tertidur saat menjagamu. Hakim yang jahat (Lukas 18) luluh dan menyerah saat janda itu berseru-seru, tidakkah Tuhan, Hakim yang adil itu, akan bersegera datang dan menerima kita?  Terhadap mereka yang mengadu dan berlindung pada-Nya, Ia bukan saja menjadi benteng perisai dan perlindungan tetapi Ia juga akan MEMBALAS setiap perbuatan jahat (Mazmur 13). Mengapa kita bersusah payah mau membalas dengan tangan kita sendiri? Ia yang menjadi tempat perlindungan kita tidak akan dapat tenang karena keadilan-Nya, pembalasan harus terjadi. Wow, mengapa kelihatan begitu kejam? Karena Alkitab berkata, “… teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya” (Mazmur 13) dan “…Aku telah memperhatikan… mendengar, ya Aku mengetahui penderitaan mereka” (keluaran 3:7) kesakitan dan penderitaan kita Ia tahu semuanya. Sebab itu dengan segenap kekuatan Ia membela dan melakukan pembalasan bagi kita, umat yang dikasihi-Nya. Saudaraku, ketahuilah disuatu tempat di atas sana selalu ada seseorang yang mengerti derita dan jeritan hati kita. Oleh karenanya, serahkanlah … biar kan Ia mengambilnya. 
3)      ALLAH SEBAGAI RAJA UNTUK SELAMANYA (MAZMUR 10;16-18)
Puji syukur pada-Nya! Di akhir dunia ini setiap kepala yang tertunduk akan ditegakkan, tangan yang terkulai dikuatkan, setiap kaki yang gemetar akan berdiri dengan tegap dan setiap air mata akan dihapuskan karena Tuhan-lah yang menjadi raja atas manusia Ia akan meninggikan diri-Nya untuk membela para yatim dan orang-orang terinjak. Supaya apa? “ Supaya TIDAK ADA manusa di bumi yang berani menakut-nakuti” (Mazmur 10:18).

BAGAIMANA SIKAP KITA JIKA DI TINDAS ?
Daud dalam pengalamannya, keluar dari tindasan dengan kemenangan karena 4 perkara ini:

a.       Daud mengenal Allahnya (Mazmur 11a)
Dunia terhuyung-huyung dalam kepenatan dan kebutuhan, tapi mereka yang mengenal Allahnya tahu pasti ada harapan selalu. Seperti Daud, akan ada harapan dan kekuatan baru jika kita mengenal Dia sebagai hakim, tempat perlindungan dan raja sungguh benar, “ segala pekara dapat kutanggung dalam Dia … “ (Filipi 4:13).

b.      Daud Percaya Pada AllahNYA (Mazmur 11b)
Karena Allahnya dahsyat dan pembebas, Daud menaruh harap bahwa penindasan tidak akan mengalahkan. Ia yakin Allah pasti bertindak. Kekuatan kita ada dalam iman kita. Oleh iman perkara besar terjadi;  Oleh iman gunung di pindahkan oleh iman kita mengalahkan dunia. Oleh iman kita menang.

c.       Daud tetap bersukacita dan memuji Tuhan (Mazmur 12:2-3)
Terimalah kebenaran ini : mereka yang percaya pada Allahnya TIDAK PUNYA satupun alasan untuk bersungut-sungut dan menggerutu, tapi selalu akan memiliki alasan untuk bersukacita dan memuji Tuhan : jangan biarkan kekecewaan, keluh kesah, sungut-sungut memenuhi hatimu sebab tangisan akan segera diubah menjadi tarian. Ingatlah yang dikerjakan oleh “sungut-sungut” kepada israel : mereka tidak pernah menikmati berkat-berkat tanah perjanjian. Justru janji kelimpahan berkat itu tidak pernah datang padamu karena sungut-sungut tapi karena sukacita dan puji-pujian pada-Nya.


d.      Daud Berdoa supaya Allah nyata dan dimuliakan (Mazmur 20-21)
Apa yang kau rasakan saat melihat mereka yang sewenang-wenang berkuasa dan menganggu merekalah penguasa dunia dan berhak berbuat apa saja? Penyembahan-penyembahan sejati seharusnya merasakan kesedihan yang mendalam. Bagi mereka tidak boleh ada yang ditinggalkan dan meninggalkan diri selain Tuhan. Oleh karena itu kerinduan penyembahan sejati penyembahan sejati adalah melihat penindas-penindasnya sadar dan merendahkan diri, mengakui mereka hanya manusia saja! Berdoalah untuk pertobatan para penindasmu!!

Doa : “Yes, Lord , ! thank You have put my tears in your wineskin. Yes , they ‘ re in your record “   Amen

Comments

Popular posts from this blog

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

SIKAP DAN PANDANGAN KITA YANG SEHARUSNYA TERHADAP NUBUAT /PENGLIHATAN: MENANGGAPI PESAN PROFETIK YANG DISAMPAIKAN OLEH CINDY JACOB DI MEDIA SOSIAL

Oleh: Didit I. Beberapa hari ini saya mendapatkan kiriman cukup banyak dari rekan-rekan di media sosial tentang nubuatan dari Cindy Jacob terkait Bapak Ahok. Menanggapi pesan nubuatan dari Cindy Jacob yang disebarkan di media sosial tersebut, Tuhan menggerakkan saya untuk mengajak rekan-rekan dan seluruh umat Tuhan untuk bersama menguji pesan yang disampaikan oleh Cindy Jacob dan mencari kehendak Tuhan dalam pesan tersebut. Pesan profetik yang disampaikan oleh Cindy Jacob seperti gambar di bawah ini: Sesuai dengan 1Tesalonika 5:19-22, kita tidak boleh memandang rendah setiap nubuatan namun juga tidak boleh langsung menerimanya mentah-mentah, sebaliknya kita harus mengujinya. Ini berarti sikap kita terhadap setiap nubuatan/penglihatan adalah menampungnya untuk kemudian diuji sesuai dengan cara dan prinsip Firman Tuhan dan mencari maksud serta tujuan pesan nubuatan/penglihatan tersebut. Penting di sini untuk bersikap netral/tidak berprasangka terlebih dahulu terhadap setiap pesan nubuata