Skip to main content

WORSHIP IN TRUTH



(Mzm 15.  Bag 2)
Oleh: Bpk. Peter B, MA
                         
Hadirat Tuhan yang senyatanya adalah luar biasa. Memang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera (Yes 48:18, Mzm 16:11) tetapi dalam takut dan hormat yang luar biasa. Sesungguhnya yang membuat surga begitu indah dan menakjubkan berasal dari karakter Tuhan yang bernama kekudusan! Tanpa kekudusan, surga bukanlah surga. Hanya dengan kekudusanlah kita  dapat menghampiri tahta dan hadiratNya yang maha mulia itu dan mengalami kenyataan hadiratNya yang sesungguhnya, berhadapan muka dengan Dia secara pribadi. Mari kita masuk lebih dalam lagi pada pujian Sang Pemazmur, Daud. Dari ayat ke–2 hingga ayat ke– 5 dari Mazmur 15 ini kita akan menemukan apa yang di maksud dengan “hidup dalam kebenaran“ yang oleh karenanya kemudian kita dapat “menyembah Dia dalam… kebenaran” ; menikmati hadiratNya yang mulia dan dahsyat baik di bumi hingga di surga. Ada 4 hal syarat supaya kita dapat hidup menyembah Dia dalam kebenaran:
1)      HIDUP DALAM INTEGRITAS .
“Yaitu yang berlaku tidak bercela .. yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya” (ay. 2). Integritas berarti apa yang tampak di hadapan orang sama dengan apa yang ada di dalam hatinya. Integritas berarti tidak munafik dan hidup di dalam ketulusan, di dalam kebenaran dan keadilan. Inilah perbedaan yang menyolok antara menghadap kehadapan manusia dengan menghadap ke hadirat Tuhan. Di hadapan manusia, hanya yang kelihatan saja yang penting. Yang tidak kelihatan (di dalam hati) tidak terlalu penting . Manusia hanya menilai yang tampak di depan mata, tetapi Tuhan melihat jauh sampai ke dalam hati.. dan ia mengetahui semuanya yang ada di sana. Ia tahu apakah kita sungguh-sungguh rindu bertemu denganNya, sungguh-sungguh mencari Dia, sungguh-sungguh menikmati hadiratNya. Di hadapan manusia kita dapat bersikap manis sedangkan hati kita benci luar biasa-kita bisa menipu manusia. Hidup tanpa ketulusan dan integritas sama dengan berusaha  menipu Tuhan sedangkan kita tahu: ia tidak pernah bisa ditipu.
Bagaimana perasaan Anda jika mengetahui ada seseorang yang berusaha menipu padahal ia terlihat begitu ramah dan baik dihadapan Anda? Kita akan muak melihatnya! Begitu juga dengan Tuhan kita. Saat ada yang berusaha menyembah Dia tetapi hidup dalam dosa dan melawan setiap kehendakNya. Ya, IA sangat muak karena melihat ada orang yang berusaha menipu Dia! Orang–orang munafik dan palsu tidak akan di terima di hadiratNya. Kata-kata yang sudah pasti bagi Orang–orang Farisi yang notabene adalah orang munafik adalah “Celakalah kamu..” Sungguh bukan saja kata–kata penolakan tetapi juga kutukan. Yang terpenting dalam penyembahan kita adalah kemurnian. Dengan merendahkan diri dan apa adanya. Dengan kesadaran penuh bahwa hanya oleh kasih karuniaNya kita dibenarkan dan di ijinkan datang ke tahta hadiratNya, dengan mengakui segala kelemahan dan kekurangan kita, dengan menjaga hidup kita tetap kudus dalam takut akan Dia, maka kita dapat menumpang dalam kemahNya, hingga saatnya nanti kita dapat tinggal selama-lamanya di gunungNya yang kudus.

2)      LIDAHNYA BERSIH DARI KEJAHATAN
“…..dan yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya; “ (ay. 3 ).  Persyaratan kedua berkaitan dengan perkataan kita. Mereka yang disebut penyembahan-penyembahan sejati di dalam roh dan kebenaran bukanlah mereka yang suka dengan fitnah, mencela secara semena-mena untuk menjatuhkan saudaranya. fitnah dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “backbite” yang secara literal dapat diartikan  ‘menggigit dari belakang’.  ini sangat kejam dan sangat berbahaya. Benarkah? Tentu saja. Manakah yang lebih berbahaya: musuh yang kelihatan di depan mata atau yang tidak kelihatan? Binatang yang jelas-jelas terlihat di depan mata hendak menyerang kita atau yang tidak nampak sama sekali keberadaannya di situ? Musuh yang tersembunyi selalu lebih berbahaya! fitnah itu seperti musuh yang tersembunyi . Seperti suatu ungkapan berkata “Seperti musuh dalam selimut”. Tidak heran banyak orang berkata: fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Para pemfitnah jelas merupakan orang yang kejam. Di hadirat Allah yang Mahakudus dan penuh kasih karunia dan belas kasihan tidak akan pernah ada orang-orang seperti itu. Lidah yang penuh dengan kejahatan dan kekerasan tidak layak untuk menaikkan pujian dan penyembahan kepada yang Maha Kudus. Sebaliknya, Tuhan sendiri juga tidak akan pernah menyatakan  hadiratNya di tengah-tengah kumpulan mereka yang najis bibir sebelum mereka mau bertobat. Banyak yang heran, “ Mengapa aku tidak dapat masuk hadiratNya lebih dalam lagi? “ Hai para pemfitnah, bertobatlah dari perbuatanmu yang kejam,maka Ia akan datang menjumpaiMu!

3)      TIDAK BERKOMPROMI DENGAN DOSA
“…yang berpegang pada sumpah walaupun rugi. “ (ay. 4 ). Tidak berkompromi dengan dosa berarti menyingkirkan segala yang bercirikan kebejatan moral, dan hidup penuh sikap takut akan Tuhan. Segala sesuatu yang tidak mencerminkan kebenaran tidak boleh diberi tempat maupun kesempatan. Kehidupan mereka tanpa kompromi selalu berpegang teguh pada komitmen untuk hidup dalam jalan kebenaran senantiasa. Tidak peduli apakah ia untung atau rugi, hidup dalam kebenaran adalah keharusan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Ini bukan sifat keras  kepala tetapi sikap yang teguh memegang  prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan. Mereka yang keras kepala hanya bersikeras untuk memaksakan kehendaknya sendiri entah benar atau tidak. Tetapi mereka yang tidak berkompromi hanya berpihak dan selalu berpihak pada kebenaran. Bagi mereka tidak ada yang layak diperjuangkan dan dipertahankan dengan segenap keberadaan selain kebenaran di dalam Tuhan dan firmanNya. Seringkali dan ini fakta yang umum terjadi apabila melihat apa yang diharapkan dan dinantikan tidak lagi mendatangkan keuntungan, maka orang mulai berkompromi. Berapa banyak orang-orang percaya yang telah menjual kepercayaannya untuk mendapatkan suatu suasana yang lebih aman, tenang, kedudukan, pangkat dan harta. Inilah pengkhianatan-pengkhianatan rohani! Betapa Tuhan telah begitu disakiti! Mereka yang kompromi adalah kekejian dan sangat mempermalukan Dia. Inilah kelompok mereka  yang suam-suam kuku. Mereka akan segera dimuntahkan dan dibuang dari hadapan Tuhan; karena seorang yang plin-plan dan berjiwa pengkhianat tidak berguna di manapun! Hidup sebagai pengikut Kristus sejati memang penuh dengan ujian, pertentangan, aniaya, tindasan dsb. Tetapi siapa yang memegang teguh kebenaran sejati di dalam Kristus tanpa kompromi dengan dunia akan memandang wajahNya dalam keindahan hadiratNya.

4)      TIDAK TAMAK &  CINTA AKAN UANG
“ . . Yang tidak meminjamkan uangnya dengan riba dan tidak menerima suap …” (ay. 5). Seseorang yang suka makan riba (membungakan uang dengan semena-mena) dan menikmati upah suap adalah mereka yang mengasihi uang di atas segala perkara termasuk Tuhan. Alkitab berbicara dengan jelas sekali mengenai hal ini. Yesus sendiri menegaskan berkali-kali mengenai hal ini: ‘engkau tidak dapat menyembah Allah dan mamon sekaligus’; ‘juallah seluruh kekayaanmu, bagikanlah kepada orang miskin dan ikutilah Aku’; ‘lebih muda unta masuk lubang jarum daripada orang kaya masuk surga’; ‘orang kaya yang bodoh ‘, dsb. Apa arti itu semua? Artinya, mencintai dan memegang erat segala harta dunia dapat menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Bagaimana kita dapat menyembah Dia jika kita tidak mencintaiNya? bagaimana seseorang dapat mengemudi mobil dengan melihat kekiri-kekanan-belakang tanpa melihat ke depan? Salah satu prinsip penting yang ditulis oleh Rasul Paulus lewat ilham Roh adalah “Cinta akan uang adalah akar segala kejahatan” (1 tim 6:10). Uang adalah netral; dapat di pakai untuk kejahatan atau kemuliaan nama Tuhan. Tetapi cinta akan uang sangat berbahaya. Berakar dari kecintaan dan keterikatan akan uang maka orang dapat melakukan banyak kejahatan keji lainnya. Semuanya demi mendapatkan uang lebih banyak lagi! Cinta uang menutup mata rohani seseorang terhadap hukum dan apa yang benar. Lebih mengerikan lagi: cinta akan uang menutup mata seseorang dari Allah. Uanglah yang menjadi Allahnya; menjadi keinginannya yang terbesar; tidak ada lagi yang lainnya. Bagaimana Tuhan akan menyatakan diri jika Ia tidak diinginkan untuk hadir. Hai jemaat Tuhan, jika engkau ingin tahu mengapa Tuhan terasa jauh dan sulit menggapi Dia, periksalah dulu apa yang engkau inginkan saat engkau menyembah Dia! Jangan- jangan, berkat dan keuntungan jasmani yang engkau inginkan lebih dari Dia! Ketahuilah dengan benar : jika kita tidak menginginkan Allah, ia pun tidak akan datang; sama sekali. Kerinduan dan kehausan akan Dialah yang membuat ia bergerak dari tahtaNya dan menjumpai anak-anakNya.

                Sebagai penutup, perlulah kiranya direnungkan : mengapa gereja-gereja kekurangan hadiratNya. Bagi mereka yang lapar dan haus rohani, gereja bahkan tidak memberikan sekedar makanan kecil! Gedung–gedung gereja yang besar dibangun tetapi Allah seolah-olah enggan untuk datang. Mengapa? Mungkin saja gereja telah salah menyampaikan undangan. Mungkin saja undangan telah jatuh ke tangan penyamun sehingga sekarang ini  mereka memenuhi gereja! Jika diamati, tidak salah jika dikatakan bahwa gereja masa kini lebih mirip sarang penyamun daripada bait Roh Kudus dan rumah doa. Mari kita datang pada Tuhan dan bertanya. Dengan sehati. “Sudahkah engkau menerima undangan kami, Tuhan?”


BAG 1: BERSEKUTU SELAMANYA DENGAN DIA 

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar