Skip to main content

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI SIKAP SOK TAHU DAN PUAS DIRI

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Salah satu sikap yang paling mematikan bagi pertumbuhan rohani sekaligus menyuburkan kebodohan adalah

MERASA SUDAH TAHU ATAU MENGERTI JALAN-JALAN TUHAN dan SIKAP PUAS DIRI ROHANI.

Karena merasa sudah tahu, pesan² rohani sering dibaca dengan cepat sambil lalu kemudian diabaikan begitu saja tanpa direnungkan dan didalami lebih lagi dengan pemikiran, "Kalau yang ini aku sudah tahu. Aku kan sudah lama kenal Tuhan, sudah sekolah Alkitab, sudah pelayanan, sudah punya gelar theologia, pemimpin rohani dan pendeta. Tidak perlu menasihati aku lagi". Yang lebih fatal, kita lalu menilai dan mengkritik pesan² rohani tersebut dengan mengomentarinya tanpa pikir panjang, langsung meluapkan pikiran dan perasaan kita begitu saja di media sosial.

Juga karena puas diri rohani, tanpa disadari kita berhenti mencari Tuhan dan kehendak-Nya dalam hidup kita. Kita seolah sudah tahu segalanya tentang Dia, padahal pengetahuan apalagi hikmat untuk mengenal diri kita sendiri saja kita tidak cukup memilikinya.

Jika dibiarkan dan tetap dibiarkan bercokol dalam hidup kita, sikap sok tahu dan puas diri akan menghancurkan rohani dan juga hidup kita. Kita akan kehilangan banyak perkara yang indah di dalam Tuhan dan bersama Tuhan. Sebaliknya, kita akan mengalami kerugian dan kehancuran besar dalam tahap² kehidupan kita. Waspadalah!

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar