Skip to main content

HARGA KEDALAMAN ROHANI

Oleh: Bpk. Peter B, MA

"UNTUK MEMPEROLEH VISI ROHANI MEMPERSYARATKAN APA YANG KITA LIHAT DENGAN MATA ROHANI KITA LEBIH NYATA DARIPADA APA YANG KITA LIHAT DENGAN MATA JASMANI KITA" ~Rick Joyner

Untuk memperoleh ketajaman dan menangkap apa yang dari Tuhan, yaitu yang rohani, kita tidak dapat hidup dengan mengandalkan apa yang tampak dan terlihat oleh mata jasmani kita saja. Ada dua dimensi alam dimana kita hidup. Dimensi jasmani dan dimensi rohani. Begitu pula ada realitas rohani dan realitas jasmani.

Untuk mengetahui detail realitas jasmani kita melatih indera jasmani kita. Untuk menangkapvrealitas rohani maka kita perlu mempertajam dan melatih indera rohani kita. Selagi kita melihat realitas jasmani, seharusnya kita tidak boleh melupakan apalagi meninggalkan realitas rohani. Ketidakmampuan hidup dalam dua dimensi ini akan membuat kita kebingungan, tertekan dan sering kehilangan arah. Terlalu banyak realitas jasmani yang menyedihkan akan melemahkan kita sehingga jatuh dalam depresi serta kehilangan harapan. Terlalu banyak hidup di realitas rohani (sesuatu yang tidak diperintahkan Tuhan selagi kita masih berdiam di tubuh jasmani) dapat membuat kita tersesat dalam berbagai khayalan dan tipuan dari alam roh.

Yang Tuhan kehendaki ialah kita menjalani realitas jasmani kita dengan fokus pada realitas rohani kita. Kita harus berpegang pada hukum² rohani yang benar dan berpegang pada-Nya apapun realitas jasmani kita. Kita harus belajar berkomunikasi dan mengarahkan hidup pada Kristus dan Roh Kudus-Nya yang tidak kelihatan itu dengan menjalin komunikasi melalui doa dan percakapan batin secara teratur. Kita perlu mencocokkan hidup kita dengan ketetapan² ilahi meskipun tampaknya aneh dan bodoh di hadapan dunia. Kita harus mencari pimpinan dan kehendak-Nya lebih daripada mengikuti pikiran dan cara kita sendiri dalam menjalani kehidupan.

Intinya, keberadaan Yesus Kristus bukan hanya dikenal sebagai Tuhan di otak kita tetapi juga penguasa, pemimpin dan pembimbing segenap langkah kita setiap hari. Bukan sekedar pelindung, pembela atau yang memberkati kita selagi kita mengikuti ambisi dan tujuan pribadi, tetapi kita menjadi murid, hamba dan sahabat yang mengiring Dia kemanapun Dia pergi dan berada.

Ketika kita melakukan langkah² iman dan membuka hati bagi gerakan dan kehadiran-Nya dalam hidup kita maka saat itulah pembukaan dan penyingkapan² rohani makin jelas dan nyata dalam hidup kita. Kita mulai mengenal Dia dan karena itu kita tahu membedakan mana suara-Nya dan yang bukan. Kita telah berjalan dengan Dia dan mengetahui mana jalan dan cara-Nya sehingga kita makin cepat mengenali manakah kerinduan hati dan kehendak-Nya. Saat itulah kita menjadi seperti domba² yang paham benar suara gembalanya.

Ada harga rohani yang harus kita bayar demi keintiman dan penyingkapan ilahi. Itu adalah dengan menjalani hari² kita berdua bersama-sama dengan Tuhan, merenungkan perkataan-Nya, berdialog di hati kita yang terdalam sembari menyelidiki dan merenungkan firman-Nya siang dan malam. Saat roh kita mulai merasakan bahwa Dia hadir di sana, saat itulah realitas rohani bukan lagi sesuatu yang asing bagi kita.

#HidupDalamRealitasRohani
#CariDahuluKerajaanAllahDanKebenaranNya
#HidupDalamKehendakTuhan
#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar