Skip to main content

INTROSPEKSI DAN MENGUBAH DIRI DEMI MASA DEPAN INDONESIA YANG ADIL DAN SEJAHTERA

Oleh: Bpk. Peter B, MA

Banyak yang menafsir komen ini dengan berpikir bahwa solusi bagi Jakarta dan mungkin Indonesia adalah Ahok. Semua bebas berpendapat.  Tapi seberapakah kemampuan Ahok (maupun Jokowi) mengatasi sarang raksasa dari tikus² yang jumlahnya jutaan itu? Sedangkan yang diajak berburu tikus belakangan ketahuan juga ternyata tikus berbulu kucing yang sepertinya membantu tapi ternyata menggerogoti?

Saya membaca komen ini dan berpikir betapa gawatnya kondisi Indonesia. Sehingga pembasmi² tikus pun tak berdaya mengatasi kondisi yang ada. Perlu suatu gerakan yang besar, dengan strategi khusus dan partisipan yang tidak sedikit dimana akhirnya wabah ini bisa diatasi. Sebelum anak² bangsa ini dapat melihat dan membedakan mana yang lebih baik (hidup bebas dari tikus atau senang kumpul tikus) pemulihan sulit terjadi di Indonesia.

Itulah kenapa Ahok dihalangi begitu rupa.
Karena memang hampir seluruh bangsa sudah terbiasa dengan korupsi. Seolah tanpa korupsi, Indonesia kehilangan jati diri.

#IntrospeksiDiri
#HarusBerubahDariDiriSendiri
#JanganAndalkanManusia
#KitaHarusBerubah

#BenarVsHampirBenar

Comments

Popular posts from this blog

DUA GOLONGAN ORANG DALAM AMSAL 17:10

Oleh Sharon R.  Amsal 17:10 (TB)    Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.  Amsal 17:10 (VMD)   Orang cerdas belajar lebih banyak dari satu teguran daripada orang bodoh belajar melalui 100 pukulan. Ada dua golongan orang yang disebutkan dalam nats diatas. Orang berpengertian dan orang bebal. Kita akan melihat ciri masing² orang tersebut melalui respon mereka terhadap teguran dari Tuhan. Orang berhikmat atau berpengertian menghargai dan belajar dari setiap teguran kepada dirinya. Ketika hal buruk terjadi dengan bersegera ia introspeksi diri dan tidak mencari kambing hitam di luar dirinya. Hatinya terbuka untuk setiap koreksi dari Tuhan. Ia menyadari dirinya lemah, mudah sesat dan perlu selalu koreksi dan perbaikan untuk kebaikan dan pertumbuhan karakter dan rohaninya. Ia tidak pernah mencari² alasan untuk membenarkan diri. Ia selalu menyediakan hati yang remuk bagi Tuhan. Juga hati seorang murid yang rela dan rindu untuk bel

HIKMAT DAN KUTIPAN

HIKMAT DAN KUTIPAN MENGENAI MENDIDIK VS MEMANJAKAN

Oleh: Bpk. Peter B, MA Orang tua yang memanjakan anak-anaknya justru menjerumuskan sang anak dalam kebodohan dan kehancuran. Jika kita mendidik anak-anak kita, pasti TUHAN lebih lagi. Dia tidak akan begitu saja memberikan apa yang diinginkan anak-anak-Nya sehingga mereka malahan justru makin mudah ditipu dan disesatkan iblis. Jerat-jerat iblis dipasang melalui berbagai pengajaran yang hampir benar untuk menyimpangkan anak-anak Tuhan dari apa yang benar.... #Waspadalah #CariPesanYangMurni #YangBenarVsYangHampirBenar